1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kunjungan Beckenbauer ke Qatar Berbuntut Panjang

10 Juni 2014

Nama pesepakbola legendaris Jerman Franz Beckenbauer muncul dalam laporan investigasi harian Sunday Times tentang skandal korupsi FIFA. Sejauh apa keterlibatan "Der Kaiser"?

Foto: picture-alliance/dpa

Franz Beckenbauer bisa dianggap melanggar kode etik FIFA, jika tuduhan kunjungannya ke negara tuan rumah Piala Dunia 2022 Qatar terbukti benar. Demikian menurut Theo Zwanziger, anggota komite eksekutif FIFA.

"Jika Anda membaca peraturan kode etik, ada tahapan dimana FIFA berhak mengajukan pertanyaan," ujar mantan presiden perhimpunan sepak bola Jerman Zwanziger kepada wartawan.

Pernyataan ini menyusul laporan harian Inggris, Sunday Times, tentang perjalanan Beckenbauer ke Qatar sebelum dan sesudah negara Teluk tersebut terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Menolak menjawab

"Der Kaiser" dikatakan datang pada tahun 2010 atas undangan Mohammed Bin Hammam, petinggi Qatar yang diklaim memberikan uang suap kepada anggota komite eksekutif FIFA. Lalu tahun 2011, Beckenbauer kembali berkunjung sebagai penasihat perusahaan yang berada di Hamburg.

Harian Inggris Daily Telegraph dan harian Jerman Die Welt menambahkan, Beckenbauer juga menolak untuk menjawab pertanyaan penyidik FIFA Micahel Garcia yang menginvestigasi pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 (Rusia) dan 2022.

Zwanziger mengatakan, ia tidak tahu menahu akan hal ini. Tapi ia juga menegaskan akan adanya hak untuk tidak menjawab yang sesuai dengan peraturan.

Tidak lagi punya jabatan

Beckenbauer turut memberi suara dalam pemilihan tahun 2010. Saat itu ia menjabat sebagai eksekutif FIFA saat itu. Ia telah menyiratkan tidak memberi suara untuk Qatar dan menepis semua keterlibatan akan korupsi.

"Saya orang yang salah untuk urusan korupsi. Tidak ada yang mencoba mempengaruhi saya. Saya tidak pernah melakukan sesuatu bagi warga Qatar atau Mohammed Bin Hammam," ujarnya.

Beckenbauer pernah menjadi kapten dan melatih timnas Jerman hingga meraih gelar juara dunia. Ia juga ketua organisator Piala Dunia 2006 di Jerman. "Der Kaiser" juga sempat menjabat sebagai presiden klub Bayern München.

Harian Inggris "The Telegraph" menulis, wakil presiden FIFA Jim Boyce menuntut agar Beckenbauer dijatuhkan sanksi. Tetapi sepertinya akan sulit untuk dilakukan, karena ia tidak lagi memiliki jabatan resmi dalam badan olahraga. Kenggotaannya sebagai komite eksekutif FIFA berakhir Juni 2011. Kini Beckenbauer "hanya" presiden kehormatan di Bayern München dan penasihat komisi sepak bola FIFA.

vlz/yf (dpa)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait