1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kunjungan Bush ke Indonesia

20 November 2006

Presiden AS George W. Bush dan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono antara lain membahas soal investasi, pengembangan sumber energi baru dan sistem peringatan dini tsunami.

Presiden AS George W. Bush
Presiden AS George W. BushFoto: AP

Pesawat yang ditumpangi Presiden Amerika George W. Bush mendarat mulus di Halim Perdanakusumah Jakarta. Ia melanjutkan penerbangannya menuju Bogor menggunakan helikopter kepresidenan. Pengamanan super ketat membuat kota hujan itu nampak bagaikan zona perang, karena banyaknya petugas keamanan yang bersiaga. Berbagai demontrasi mewarnai kunjungan orang nomor satu Negeri Paman Sam itu.

Gelegar petir dan guyuran hujan menyambut kedatangan Presiden Amerika George W. Bush di Istana Bogor. Bersama Ibu Negara, Laura Bush, Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice, dan Duta Besar Amerika Serikat Lynn B Pascoe, Bush menumpang helikopter dari Halim menuju Bogor. Beberapa agenda yang dibicarakan Bush dengan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono Senin (20/11) malam ini diantaranya mengenai penanaman modal, perdagangan, pendidikan, kesehatan, sistem peringatan dini tsunami dan teknologi informasi.

Kunjungan Bush di Bogor membuat Kota Hujan itu bagaikan zona perang. Ribuan pasukan keamanan berjaga di kawasan ring satu. Diantaranya terdiri dari Pasukan Pengaman Kepresidenan, pengamanan rombongan Presiden Bush, petugas Datesemen Khusus Antiteror serta kesatuan lainnya. Tidak ketinggalan disiagakan beberapa kendaraan penyemprot air, panser dan kelengkapan penjinak bahan peledak.

Menteri Koordinator Hukum Politik dan Keamanan Widodo AS menyatakan, prosedur pengamanan kedatangan Bush didasarkan pada hasil analisa intelijen tentang adanya ancaman-ancaman tertentu. Namun Menkopolkam meminta agar masyarakat untuk tidak panik atas pengamanan ketat oleh kekuatan gabungan TNI-Polri. Widodo AS mengingatkan agar para pendemo tidak melakukan aksi anarkis saat berunjuk rasa.

Di luar pertemuan, berlangsung berbagai aksi demonstrasi menentang kehadiran orang nomor satu di Amerika itu. Di bawah guyuran hujan, pengunjuk rasa merangsek berusaha menembus ring dua. Sementara itu Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar menilai aksi terorisme oleh kelompok Noordin M. Top masih menjadi ancaman kunjungan presiden Amerika Serikat ini. Namun BIN berjanji untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kedatangan Bush ke Indonesia menurut berbagai kalangan menunjukan posisi Indonesia penting di dunia internasional. Bush ingin menjadikan Indonesia mitra strategis dalam pemberantasan terorisme, sumber pasokan energi dan pengembangan demokratisasi.