1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kunjungan Dalai Lama di Jerman

15 Mei 2008

Lawatan pemimpin Tibet itu memicu perdebatan politik di Jerman. Dalai Lama hanya akan bertemu dengan seorang menteri kabinet.

Dalai Lama dan PM negara bagian Hessen Roland KochFoto: AP

Dalai Lama mengawali kunjungannya di Jerman dengan pernyataan duka cita terhadap nasib para korban gempa bumi di Cina. Dalam konferensi pers yang digelar sesaat setelah ia mendarat di bandara internasional Frankfurt am Main, pemimpin spiritual tertinggi Tibet itu mengatakan, para korban juga insan manusia, merasakan penderitaan yang sama.

Ini adalah kunjungan pertama Dalai Lama ke Eropa sejak huru-hara di Tibet bulan Maret yang memicu kerusuhan, penangkapan masal dan tuduhan Beijing bahwa ia yang bertanggungjawab atas semua itu.

Dalai Lama juga mengulang tuntutan otonomi lebih besar bagi Tibet dan menyerukan pada Cina untuk melakukan pembicaraan yang konstruktif. Ia menekankan, Tibet tidak ingin melepaskan diri dan merdeka dari Cina.

Ia mengatakan, "Presiden Cina sendiri semakin menunjukkan keseriusan terhadap pembicaraan dengan perwakilan saya. Saya harap suatu saat kelak akan tercapai pengertian yang sesungguhnya dan bisa dilakukan pembicaraan yang konstruktif."

Kepada stasiun televisi Jerman ZDF, Dalai Lama mengatakan, juru rundingnya akan kembali melakukan pembicaraan dengan wakil pemerintah Cina, bulan depan.

Setibanya di Frankfurt Kamis (15/05) siang, Dalai Lama disambut PM negara bagian Hessen Roland Koch yang sejak bertahun-tahun bersahabat dengannya dan ingin mendapat keterangan tentang situasi di Tibet. Pertemuan berikutnya digelar di kota Bochum dengan Norbert Lammert, ketua parlemen Jerman Bundestag, dan tukar pikiran dengan PM negara bagian Nord Rhein Westfallen Jürgen Rüttgers.

Pertemuan dengan pemerintah pusat di Berlin, hanya dijadwalkan dengan Menteri Bantuan Pembangunan Heidemarie Wieczorek-Zeul, Senin (19/95) depan. Rencana ini disambut kritik dari kedutaan besar Cina di Berlin. Juru bicara kedutaan mengatakan, Dalai Lama sudah sejak dulu terlibat aktivitas separatis. Pertemuan apapun dengan anggota pemerintahan Jerman akan merupakan isyarat yang salah, tambahnya.

Pejabat tinggi Jerman lainnya, termasuk Menlu Frank-Walter Steinmeier dan Presiden Horst Köhler, menolak bertemu Dalai Lama. Mereka enggan mengulang badai politk tahun lalu saat Kanselir Angela Merkel menyambut Dalai Lama di Berlin tahun lalu yang mengakibatkan hubungan politik dengan Cina beku selama berbulan-bulan. Merkel kali ini tak akan bertemu pemimpin Tibet itu karena tengah melawat ke Amerika Latin.

Dalai Lama sendiri tak mempersoalkan kebijakan Berlin. Dalam siaran televisi ZDF ia mengatakan, sejumlah tokoh pemimpin merasa tidak nyaman untuk berbicara dengannya. Tapi itu tidak jadi masalah, tambahnya, sambil berterimakasih kepada rakyat Jerman atas solidaritas terhadap Tibet.

Selama lima hari kunjungannya di Jerman, Dalai Lama akan melakukan serangkaian ceramah dan pertemuan, juga dengan tokoh-tokoh politik. Senin (19/05) depan, pemenang Nobel perdamaian itu akan berpidato di depan gerbang Brandenburg, Berlin, dalam demonstrasi solidaritas bagi Tibet. (rp)