1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kunjungan Istimewa Hillary, Upaya Kurangi Sentimen Anti AS

Zaki Amrullah 10 Februari 2009

Banyak yang menyebut, ada pesan khusus di balik kunjungan Hillary ke Indonesia, terutama bagi hubungan bilateral kedua negara di masa depan.

Menlu AS Hillary ClintonFoto: AP

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, akan melakukan kunjungan ke Indonesia pekan depan sebagai bagian kunjungan pertamanya ke luar negeri. Ini adalah lawatan yang berbeda, karena bisanya menteri luar negeri AS memilih negara-negara di Eropa sebagai wilayah yang pertama untuk dikunjungi pada awal-awal masa jabatan mereka. Tak heran banyak yang menyebut ada pesan khusus dibalik kunjungan Hillary ke Indonesia terutama bagi hubungan bilateral kedua Negara dimasa depan.

Menurut pengamat masalah Amerika, Dewi Fortuna Anwar, dipilihnya Indonesia sebagai kunjungan pertama Hillary Clinton sebagai Menteri Luar Negeri adalah penghargan bagi Indonesia.

“Ini merupakan manifestasi dari apresiasi AS tentang peran dan posisi Indonesia. Pertama sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, juga sebagai negara Muslim terbesar di dunia. Peran Indonesia belakangan ini juga cukup menonjol terutama dalam upaya memajukan dialog barat timur dan juga peran Indonesia berusaha menyelesaikan konflik konflik regional.”

Dalam sebuah dengar pendapat, Hillary Clinton memang menyebutkan, Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia menempati posisi khusus dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Dengan kata lain, menurut Dewi Fortuna Anwar, kunjungan itu adalah upaya Amerika untuk menjangkau dunia Islam melalui Indonesia.

Dalam soal pemberantasan terorisme, Indonesia adalah sekutu penting Amerika Serikat di Asia Tenggara. Akan tetapi kebijakan luar negeri pemerintahan Bush di Timur Tengah dan dunia Islam telah memicu sikap antipati masyarakat Indonesia, yang sebetulnya penduduknya mayoritas Muslim moderat. Jadi kunjungan ini pula sebagai upaya pemerintahan Obama untuk memperbaiki citra Amerika Serikat yang jatuh ke tingkat terburuk di bawah pemerintahan George Bush. Lebih-lebih, Presiden Barack Obama secara terbuka menyatakan tekadnya untuk mendekatkan Amerika ke dunia Islam.

Dengan kunjungan istimewa Hillary ini, Dewi Fortuna Anwar memperkirakan, sentimen anti Amerika yang berkembang di masyarakat Indonesia akan mulai berkurang. Ini diperlukan untuk memuluskan kerjasama kedua negara di masa depan. Prospeknya jadi lebih cerah lagi, karena banyak sekali rakyat Indonesia yang merasa memiliki semacam kedekatan dengan Presiden Barack Obama, yang masa kecilnya pernah tinggal dan bersekolah di Jakarta. (gg)