1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kunjungan mendadak Presiden Bush ke Bagdad / RUU Referendum di Taiwan.

28 November 2003
Presiden AS George W Bush secara mendadak mengunjungi pasukannya di Irak. Bush dalam kunjungan yang dirahasiakan dan di bawah penjagaan keamanan yang ketat , selama dua jam berada di ibukota Irak, Bagdad, berkenaan dengan Thanksgiving Day. Kunjungan tsb baru diberitakan setelah Bush sudah dalam penerbangan pulang . Setelah rangkaian serangan oleh para gerilyawan Irak yang menewaskan sejumlah tentara AS, Bush yang di dalam negeri semakin dikritik politik Iraknya, rupanya hendak memperkuat dukungan moril kepada tentaranya . Dan hendak menunjukkan , bagaimana pun ia tetap mempertahakan kebijakan politiknya di Irak. Mengenai kunjungan mendadak Bush ke Bagdad, harian Prancis L'Union menulis ...

Bush memang mengejutkan semua orang , ketika ia merayakan Pesta Thanksgivings dengan pasukannya di Irak. Gagasan yang tidak terduga, sangat berani, dan sukses , karena sampai detik terakhir berhasil dirahasiakan. Jelas dengan kunjungannya itu, Bush meninggalkan kesan positif pada warganya . Karena menunjukkan, Bush lebih memilih merayakan Thanksgiving, pesta kesayangan warga Amerika, di medan perang , ketimbang di Ranchnya di Texas. Rupanya Bush sudah mengawali kampanye pemilu. Kini yang penting , situasi tidak makin bururk dan pasukannya mempersiapkan rakyat Irak untuk mengambil alih tanggung jawab.

Menurut harian Italia La Stampa , pesan dari kunjungan mendadak Bush , jelas. Komentar harian ini ....

Pesannya kepada kaum teroris maupun kepada para milisi Saddam Hussein sangat jelas. Selama Bush berkuasa di Gedung Putih, AS tidak akan mundur satu langkah pun, akan tetap melakukan ofensif , dan tetap akan mengejar para musuhnya dan para musuh demokrasi di seluruh dunia. Apa bila para gerilyawan mengira , dapat memaksakan AS mundur dengan serangan bunuh dirinya, seperti yang pernah dilakukan di Libanon dan Somalia, maka mereka keliru. Sebab kali ini menyangkut mengenai keamanan di jalan-jalan di New York , Washington dan Los Angeles. Dalam hal ini AS tetap pantang mundur.

Harian Italia La Republica menyebut kunjungan mendadak Bush sebagai kejutan a la Hollywood...

Kejutan di Bagdad , jelas taktik pemilu a la Hollywood, yang akan sering terulang lagi selama kampanye Pemilu di hari-hari mendatang. Namun Bush tidak datang sebagai pahlawan dan pembebas dari barat, di propinsi yang telah ditaklukkan, seperti yang diimpikan oleh para sutradaranya. Jadi kunjungan itu juga bisa mencerminkan betapa sulit dan tidak pastinya situasi di Irak. Namun adegan acara makan bersama dengan pasukannya, jelas diperuntukkan bagi publik di AS yang semangat berperangnya makin surut.

Sari Pers DW kini menyoroti Taiwan, di mana parlemennya kemarin menyetujui rancangan UU yang memungkinkan pengadaan referendum untuk mengubah status Taiwan sebagai negara merdeka. Sebaliknya Cina telah memberikan peringatan keras, agar pemerintah Taiwan menolak RUU tsb. Harian Inggris Daily Telegraph mengenai RUU referendum di Taiwan tsb menulis...

Cina telah memperingatkan , dari RUU yang memungkinkan pengadaan referendum mengenai kemerdekaan Taiwan, dapat timbul konsekuensi berat. Di bawah ancaman tsb, Washington hendaknya menegaskan kepada Taiwan, negara itu akan mendapat setiap dukungan yang perlu untuk melindunginya terhadap tindakan agresi Cina. Presiden George Bush telah mengatakan perlunya untuk mendukung demokrasi. Mengingat ancaman dari Beijing itu AS harus melindungi Taiwan.