Kurangi Kantong Plastik: TPS di Bali Bagikan Tas Belanja
Kadek Surya Sanjaya
17 April 2019
Dalam upaya mengurangi sampah plastik, warga Bali jadikan momentum pesta demokrasi sebagai wadah sosialisasi. TPS 10 di Banjar Ubung bagikan tas belanja berbahan kain secara cuma-cuma untuk warga.
Iklan
Ada yang unik dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pulau Dewata, tepatnya di TPS 10 yang terletak di Banjar Ubung, Kabupaten Badung. TPS ini mengusung tema pahlawan super atau superhero untuk memeriahkan penyelenggaraan pemilu 2019.
Superhero dihadirkan bukan untuk menumpas kejahatan, melainkan untuk memerangi musuh bersama yakni sampah plastik dari tanah Bali. Panitia TPS 10 Banjar Ubung menyiapkan sejumlah tas belanja kain dan tas hasil daur ulang sampah plastik lainnya untuk dibagikan ke warga.
Sejak tiba di TPS 10 Banjar Ubung, calon pemilih langsung disambut dengan spanduk besar bertuliskan "Kawasan Bebas Kantong Plastik."
TPS Unik Meriahkan Proses Pemungutan Suara Pada Pemilu 2019
Agar warga lebih antusias dalam memberikan suaranya pada Pemilu 2019, sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) berlomba percantik diri. DW kunjungi sejumlah TPS di tanah air.
Foto: DW/M. R. Djafar
Superhero Avengers meriahkan TPS
TPS di Kelurahan Sempidi, Kabupaten Badung, di Bali ini mengusung tema Superhero. Para superhero dari Marvel ini siap “mengamankan“ jalannya proses pemungutan suara dari belakang bilik suara. TPS ini mencatat ada sebanyak 294 peserta pemilu yang terdaftar pada Data Pemilih Tetap (DPT).
Foto: DW/K. Surya Sanjaya
Semangat berantas plastik
Panitia TPS 10 ini sengaja memgusung tema superhero sebagai pahlawan yang akan berjuang memerangi sampah plastik. Warga juga dibekali dengan tas belanja di akhir pencoblosan. Bali menargetkan kurangi sampah plastik hingga 70 persen melalui Pergub yang berlaku sejak 1 Januari 2019.
Foto: DW/K. Surya Sanjaya
Tampil maksimal dengan baju adat
TPS di Sulawesi Selatan ini makin meriah dengan lantunan lagu-lagu nasional sepanjang proses pemungutan suara. Para panitia baik wanita dan pria di TPS 04 di Kelurahan Bombongan, Tana Toraja ini juga tampil maksimal dengan baju adat Toraja. Ada sebanyak 225 DPT di TPS ini.
Foto: DW/J. Tonapa
TPS ala pengantin
Masih dari Sulawesi Selatan, panitia di TPS 03 kelurahan La’latang, Kecamatan Tallo tak mau lewatkan pesta demokrsi lima tahunan ini tanpa kehadiran pakaian adat suku Bugis. TPS juga mendapat dekorasi berupa pernak-pernik ala pengantin Bugis.
Foto: DW/N. Amir
TPS berwarna emas
Warna emas tak hanya mendominasi dekorasi, tapi juga busana panitia. Seluruh panitia pria menggunakan Songkok atau penutup kepala pria dan dilengkapi dengan sarung sutra Bugis. Sebanyak 306 warga terdaftar jadi pemilih tetap di sini.
Foto: DW/N. Amir
Naga lambang kekuatan
TPS 08 yang terletak di Jalan Kemenangan III, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat ini merupakan TPS percontohan. Kecamatan Taman Sari ini didominasi oleh komunitas etnis Tionghoa. Itulah sebabnya, ornamen Tionghoa dipilih untuk mempercantik TPS, selain tentunya bendera merah-putih.
Foto: DW/M. R. Djafar
Warga juga ikut berkostum
Jay Sen Ye, salah seorang warga sengaja hadir dengan tampil maksimal mengenakan kostum ala dewa rezeki dari Cina. Ornamen naga juga digantungkan di TPS yang dihadiri 295 DPT tersebut. Naga adalah figur yang turut diagungkan dalam budaya Tionghoa, sebab naga bermakna kekuatan dan martabat.
Foto: DW/M. R. Djafar
Sarapan di TPS
Untuk warga yang belum sempat sarapan, maka panitia di TPS 06, Desa Cilame, Bandung menyediakan buah pisang sebagai santapan sebelum warga memberikan hak suaranya. Tak tanggung-tanggung, sebatang pisang pun diangkut ke TPS, selain buahnya bisa langsung dipetik warga, kehadirannya juga mempercantik lokasi pemilihan.
Foto: DW/I. Baruna
Anak-anak senang di TPS
Penitia juga telah mengantisipasi kehadiran warga yang datang membawa serta anak mereka. Aneka permen digantung memagari TPS. Ada 237 warga tercatat sebagai pemilih tetap di Kabupaten Bandung Barat ini. (ga/ts)
Foto: DW/I. Baruna
9 foto1 | 9
Kepada DW, Kepala Banjar Ubung, Gusti Ngurah Martana, mengakui bahwa TPS yang mengusung tema lingkungan ini merupakan idenya.
"Kita pun sebagai masyarakat dianjurkan pemerintah untuk antiplastik dan kita pun ingin menjadi pahlawan, yaitu pahlawan yang memerangi sampah plastik."
Sebagai pahlawan super antiplastik, para panitia TPS juga mengenakan seragam kaos bertuliskan"I'm trash hero”. Sejumlah superhero Avenger yang hadir di TPS juga menggunakan tas berbahan kain atau tas anyaman.
Di bagian pintu keluar TPS, dua orang panitia bersiaga membagikan tas belanja kepada warga yang sudah memberikan hak suaranya.
Tas belanja kain warna-warni menarik perhatian warga yang terdaftar sebagai pemilih tetap di TPS 10, sebab mereka bisa memilih sendiri aneka warna baik tas berwarna jingga, hijau dan kuning.
Kampanye bebas plastik sudah menjadi wacana utama di Bali, menyusul Peraturan Wali Kota Denpasar No.36/2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik dan Peraturan Gubernur Bali No.97/2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
Selain itu ada juga inisiasi yang muncul di tengah masyarakat, baik perorangan maupun organisasi. Salah satunya adalah aksi "Bye Bye Plastic Bag" yang digagas dua remaja perempuan asal Bali sejak 2013. Berkat kampanye yang dilakukan Melati dan Isabel Wijsen itu, mereka meraih penghargaan dari Jerman, Bambi tahun 2017. (Ed:ga/ts)