1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Lampaui Cina, Kasus Corona di Turki Tertinggi Ke-7 di Dunia

20 April 2020

Turki menempati peringkat ketujuh sebagai negara dengan kasus corona terbanyak di dunia. urki dan AS berencana untuk bekerja sama menangani pandemi Covid-19.

Krisis Virus Corona Turki
Foto: Reuters/S. Kayar

Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca mengatakan pada Minggu (19/04) bahwa kasus terkonfirmasi Covid-19 di negaranya mencapai 86.306 dan disebut memiliki jumlah tertinggi dibandingkan negara manapun di luar Eropa atau Amerika Serikat.

Dalam 24 jam terakhir, Turki memiliki peningkatan sebanyak 3.977 kasus dan angka ini disebut telah melampaui kasus di Cina, tempat wabah virus ini pertama kali muncul.

Koca mengatakan korban meninggal akibat Covid-19 di negaranya telah mencapai 2.017 orang. Namun, sejauh ini sebanyak 11.976 orang telah pulih dari Covid-19. Ia juga menambahkan selama 24 jam terakhir, Turki telah melakukan 35.344 tes Covid-19.

Turki melaporkan kasus pertama yang dikonfirmasi positif Covid-19 pada tanggal 10 Maret lalu, namun setelahnya jumlah kasus meningkat tajam. Turki sejauh ini telah melakukan pengujian Covid-19 kepada lebih dari 634.000 orang dan memiliki total kasus Covid-19 tertinggi ketujuh di dunia.

AS-Turki bahas penanganan corona

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden AS Donald Trump telah berbicara di telepon pada Minggu (19/04), untuk membahas pandemi Covid-19, hubungan bilateral dan perkembangan regional.

Menurut pesan percakapan yang diberikan oleh kantor kepresidenan Turki, kedua pemimpin tersebut sepakat untuk melanjutkan "kerjasama erat" menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 terhadap kesehatan masyarakat dan ekonomi.

Ini tentang ‘’semangat solidaritas yang diperlukan sebagai sekutu NATO,‘‘ menurut pesan tersebut.

AS memiliki jumlah infeksi Covid-19 tertinggi di dunia dan Turki sekarang berada di peringkat ketujuh, menurut data dari Universitas Johns Hopkins. Kedua negara telah melampaui Cina, tempat pertama kali virus tersebut muncul.

Kasus yang dikonfirmasi di Turki juga telah melampaui angka di negara tetangga Iran, menurut data Universitas John Hopkins.

Kuncian atau lockdown di 31 provinsi Turki hampir berakhir dan setelah itu orang yang berusia antara 20 dan 65 tahun dapat berpindah tempat. Tapi pemerintah telah mendesak orang untuk tetap tinggal di rumah dan berharap angka infeksi akan mencapai puncaknya dalam beberapa hari mendatang.

pkp/ha (Reuters, AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait