PBB: Polusi Sebabkan Lebih Banyak Kematian daripada COVID-19
17 Februari 2022
Menurut laporan lingkungan PBB, secara global angka kematian akibat polusi lebih tinggi daripada yang disebabkan oleh COVID-19. Laporan itu menyerukan larangan beberapa bahan kimia beracun.
Iklan
Sebuah laporan lingkungan PBB, yang diterbitkan pada hari Selasa (15/02), mengatakan bahwa polusi telah menyebabkan lebih banyak kematian secara global daripada COVID-19. Laporan itu menyerukan "tindakan segera dan ambisius" untuk melarang beberapa bahan kimia beracun.
Laporan itu mengatakan polusi dari pestisida, plastik dan limbah elektronik menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia dan setidaknya 9 juta kematian dini per tahun, dan bahwa masalah ini sebagian besar diabaikan. Sementara, pandemi virus corona telah menyebabkan hampir 5,9 juta kematian, menurut agregator data Worldometer.
"Pendekatan saat ini untuk mengelola risiko yang ditimbulkan oleh polusi dan zat beracun jelas gagal, yang mengakibatkan pelanggaran luas terhadap hak atas lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tulis Pelapor Khusus PBB David Boyd.
"Saya pikir kami memiliki kewajiban etis dan secara hukum untuk berbuat lebih baik kepada orang-orang ini," katanya kepada Reuters.
6 Cara Lindungi Diri dan Anak dari Polusi Udara
Menurut laporan, 99 persen warga dunia menghirup udara yang tercemar. Berikut kiat yang bisa dilakukan untuk melindungi anak dan diri kita sendiri dari polusi udara.
Foto: Aditya Irawan/Zumapress/picture alliance
Hindari sumber polusi
Tentu saja, cara yang paling mudah untuk melindungi diri dan keluarga adalah dengan menghindari sumber polusinya. Ini termasuk juga mencari tempat bermain bagi anak yang letaknya jauh dari sumber polusi. Sebelum beraktivitas di luar, cari tahu angka atau level kualitas udara di tempat yang akan dituju atau bahkan tempat tinggal kita. Dengan adanya internet, informasi ini mudah didapat.
Foto: Getty Images/AFP/Seyllou
Kenakan masker
Memakai masker dapat melindungi diri dan anak-anak dari partikel debu halus, polutan beracun, bakteri dan virus yang dapat menimbulkan penyakit. Namun perlu disesuaikan juga jenis maskernya dengan tingkat polusi yang melanda.
Foto: picture-alliance/Imaginechina/C. Xuehu
Tidak membakar sampah
Membakar sampah, apalagi jika sampah yang dibakar mengandung plastik, dapat menghasilkan polutan yang sangat berbahaya bila terhisap oleh diri sendiri maupun anak-anak.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Durand
Jaga sirkulasi udara di rumah
Sirkulasi udara yang baik bisa membuat kadar oksigen tercukupi. Jangan lupa tutup jendela ketika udara luar sedang tidak baik, misalnya ketika ada tetangga yang membakar sampah.
Foto: Eirik Johnson
Minum cukup air putih dan makan bergizi
Kadar air yang cukup dalam tubuh membantu proses pembuangan zat-zat beracun, termasuk juga polutan yang berbahaya. Sedangkan buah dan sayur kaya akan asam lemak omega yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Jika masih menyusui, pastikan bayi mendapatkan air susu ibu secara eksklusif selama enam bulan pertama.
Foto: picture-alliance/Photononstop
Gunakan pemurni udara
Penggunaan alat pemurni udara sangat penting terutama bila ada anggota keluarga terutama anak-anak yang menderita asma. Namun jika tidak, ada juga cara alami untuk menjaga kualitas udara dalam rumah dengan meletakkan tanaman yang bisa memurnikan udara seperti lidah buaya, azalea dan tulsi di dalam rumah. (ae/vlz, Sumber: Greeenpeace Indonesia)
Foto: Imago
6 foto1 | 6
Laporan itu mendesak larangan polifluoroalkil dan perfluoroalkil, zat buatan manusia yang digunakan dalam produk rumah tangga seperti peralatan masak antilengket yang telah dikaitkan dengan kanker dan dijuluki "bahan kimia selamanya" karena tidak mudah terdegradasi.
Laporan juga menyerukan pembersihan daerah yang tercemar dan, dalam kasus ekstrem, kemungkinan relokasi masyarakat yang terkena dampak dari apa yang disebut "zona pengorbanan". Banyak dari masyarakat tersebut adalah warga miskin, terpinggirkan dan pribumi.
Kepala HAM PBB Michelle Bachelet menyebut ancaman lingkungan sebagai tantangan hak asasi global terbesar, dan semakin banyak kasus keadilan iklim dan lingkungan yang menuntut keadilan HAM berhasil dengan sukses. yp/yf (rtr)