Setelah pengadilan banding federal menolak larangan perjalanan Donald Trump bulan lalu, Presiden AS itu menandatangani perintah eksekutif baru. Irak kini dikeluarkan dari daftar negara yang dilarang masuk AS.
Iklan
Hari Senin (06/03), Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menggantikan larangan perjalanan dengan lingkup yang jauh lebih sempit, yakni larangan visa 90 hari bagi warga enam negara-negara mayoritas Muslim - satu negara lebih sedikit daripada larangan sebelumnya.
Dalam larangan terbaru, tidak lagi tercantum negara Irak. Sementara, warga Iran, Libya, Suriah, Somalia, Sudan dan Yaman, negara-negara yang masuk dalam daftar awal, kembali tercantum dilarang masuk ke AS selama 90 hari. Selain itu, Trump juga melarang masuknya semua pengungsi dari negara manapun selama empat bulan.
Para pemegang kartu hijau, yang merupakan penduduk tetap Amerika Serikat, dari keenam negara tersebut tidak akan terpengaruh oleh perintah eksekutif baru ini. Yang juga berbeda dari aturan sebelumnya adalah, perintah eksekutif baru tidak memberi prioritas kepada kelompok agama minoritas.
Perlawanan kembali disuarakan
Keputusan presiden terbaru itu dikeluarkannya, untuk menggantikan aturan sebelumnya, yang dihambat pelaksanaannya oleh pengadilan federal. American Civil Liberties Union berjanji "untuk bergerak sangat cepat" mencoba menghentikan larangan tersebut.
Jaksa Agung Washington, Bob Ferguson dan Jaksa Agung Virginia, Mark Herring mengatakan, mereka mengevaluasi untuk membawa kasus hukum lebih lanjut atas larangan itu, sebelum diberlakukan 16 Maret mendatang.
Meskipun tingkatan larangan telah diturunkan, menurut Herring, "Keputusan presiden itu masih mengirimkan pesan mengerikan kepada dunia, untuk Muslim Amerika, dan untuk masyarakat minoritas di seluruh negara, tanpa memetik manfaat nyata untuk keamanan nasional."
Pengacara imigrasi New York Ted Ruthizer menyebutkan, perubahan aturan itu akan membuat hakim federal bertindak "jauh, jauh lebih keras" untuk memblokir larangan tersebut. Pengadilan masih dapat berargumen, "bahwa meski kemasannya diubah, aturan itu masih tetap bernuansa larangan agama. Ini yang bisa dilihat oleh pengadilan,” kata Ruthizer.
Sementara seorang profesor hukum imigrasi di Universitas Cornell, Stephen Yale-Loehr, mengatakan, bahkan jika aturan baru punya pijakan hukum yang kuat, tetap saja "tidak akan menumpas litigasi atau masalah." Menurutnya, "Mereka yang anggota keluarganya berada di AS masih akan menuntut untuk bergabung dengan keluarga mereka di Amerika Serikat,"
Lebih lanjut ia mengatakan: "Perusahaan-perusahaan di AS juga dapat menuntut, karena tidak dapat mempekerjakan orang yang dibutuhkan dari enam negara yang dilarang masuk ke AS.
7 Negara Ini Paling Ketar-ketir Terhadap Trump
Sementara beberapa negara menyambut Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45, negara-negara ini diliputi kecemasan, termasuk ketar-ketir akan persekutuan Trump dengan petinggi Rusia, Putin.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Meksiko
Trump berkali-kali peringatkan soal deportasi dan tekanan hubungan perdagangan. Selama ini 80% ekspor Meksiko bergantung pada AS. 60% produk impor berasal dari AS. Ancaman dan retorika permusuhan Trump bisa jadi meningkatkan pencalonan kandidat sayap kiri, Andres Manuel Obrador dalam pemilu Meksiko mendatang.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Cortez
Jepang
Seperti halnya Trump, Perdana Menteri Shinzo Abe ingin punya hubungan yang lebih baik dengan Rusia, penyedia sumber energi penting bagi Jepang. Namun Jepang juga menginginkan kembalinya pulau-pulau Jepang yang dikuasai Soviet saat perang Dunia ke-2. Sementara, jika Trump menciptakan hubungan yang makin panas dengan Cina, Jepang akan terjebak di antara dua mitra komersial terbesarnya itu.
Foto: picture-alliance/dpa/Cabinet Public Relations Office/Ho
Latvia, Estonia dan Lithuania
Rusia kerap campur tangan di Ukraina, dengan alasan untuk lindungi etnis Rusia di perbatasan. Latvia dan Estonia memiliki persentase yang lebih tinggi populasi etnis Rusia ketimbang Ukraina. Sementara Lithuania akan menutup perbatasannya dengan Kaliningrad, Rusia. Kawat berduri kecil tidak akan menghentikan invasi, namun mempersulit gerak-gerik kelompok-kelompok kecil tentara Rusia.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Jerman
Kanselir Angela Merkel mengajukan tawaran: AS harus kerjasama berdasarkan nilai-nilai "demokrasi, kebebasan, aturan hukum dan martabat individu, terlepas dari warna kulit, keyakinan, gender, orientasi seksual, atau pandangan politik. Selain itu, Merkel dan negara-negara Eropa mengecam intervensi Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina. Kedekatan Trump dengan Putin berpotensi melemahkan Eropa.
Perancis
Kemenangan Trump mungkin membuka peluang bagi partai sayap kanan, Front Nasional, dalam pemilu 2017. Pemimpin partai Marine Le Pen telah berjanji bahwa, jika terpilih sebagai presiden, ia akan membawa Perancis keluar dari Uni Eropa. Lawan Le Pen cemas, Trump mendukung Le Pen dan bakal tutup mata, jika Rusia melakukan kejahatan siber untuk meningkatkan pencalonan politisi anti Islam ini. (time)
Foto: picture-alliance/AP Photo/P. Golovkin
5 foto1 | 5
Surat kakek Trump
Banyak kritikus menilai larangan Trump ini tidak berkaca pada masalah serupa yang pernah dialami leluhurnya. Dulu, kakek Trump telah diperintahkan untuk meninggalkan Bayern karena gagal menyelesaikan wajib militer dan bermigrasi ke Amerika Serikat selama beberapa tahun.
Pangeran Bayern Luitpold menolak permintaan kakek Trump untuk repatriasi; keluarga Trump kemudian menetap di New York. Kakek Donald Trump, Friedrich Trump, pada tahun 1905 kemudian menulis surat kepada pangeran yang memimpin Bayern itu. Berikut penggalan suratnya:
"Saya lahir di Kallstadt, pada tanggal 14 Maret 1869. Orang tua saya jujur, polos, pekerja kebun anggur yang saleh. Mereka mengajarkan saya dengan segala sesuatu yang baik - dengan ketekunan dan kesalehan, untuk hadir secara teratur di sekolah dan gereja, serta untuk ketaatan mutlak terhadap otoritas tinggi." (Ed: Kallstadt pada abad ke 19 masih merupakan bagian dari wilayah Bayern, Jerman.)
Pada tahun 1882, saya magang untuk menjadi tukang cukur, lalu bermigrasi ke AS. Di Amerika, saya menjalankan usaha saya dengan penuh ketekunan, kebijaksanaan, dan kehati-hatian, dan saya menjadi kaya. Saya memperoleh kewarganegaraan Amerika pada tahun 1892. Pada tahun 1902 saya bertemu dengan istri saya saat ini. Sayangnya, dia tidak bisa mentolerir iklim di New York, dan saya bersama keluarga tercinta kembali ke Kallstadt."
Kakek Trump melanjutkan dalam suratnya, "Kota ini senang menerima warga yang mampu dan produktif. Ibu saya senang melihat anaknya, menantu-tercinta, dan cucunya di sekelilingnya; dia tahu sekarang bahwa saya akan merawatnya di usia tua. Tapi kami dihadapkan dengan sambaran petir dari langit, dengan berita bahwa Kementerian Tinggi Kerajaan telah memutuskan bahwa kami harus meninggalkan tempat tinggal kami di Bayern. Kami ketakutan; kebahagiaan keluarga kami ternoda. Istri saya dihantui kecemasan dan anak saya menjadi sakit." Demikian penggalan surat yang ditulis Friedrich Trump, yang dimuat di media Harpers.
Kondisi yang dialami kakek Trump ironis dengan aturan larangan migrasi baru yang dikeluarkan oleh sang cucu, yang kini menjabat sebagai presiden AS.
ap/vlz (ap/harpers)
Kuda-kuda Liar Di Perbatasan Meksiko
Untuk mengamankan perbatasan antara Meksiko dan Amerika, Patroli Perbatasan Amerika Serikat memprakarsai Program Patroli Kuda yang dijalankan oleh para narapidana.
Foto: Reuters/M. Blake
Program rehabilitasi tahanan dengan melatih kuda liar
Para narapidana yang berpartisipasi dalam program rehabilitasi tahanan dengan melatih kuda liar ini diadopsi oleh Patroli Perbatasan di AS. Dengan ongkos murah, mereka memanfaatkan kegesitan kuda. Para tahanan dibekali keterampilan dan wawasan dalam mengendalikan kuda liar. Pelatihan ini diharapkan menjadi bekal para napi ini di kemudian hari, jika mereka bebas dari Penjara Negara Florence.
Foto: Reuters/M. Blake
Sepanjang perbatasan Meksiko
Kuda-kuda dilatih di Florence, Arizona dan ditempatkan di kota-kota perbatasan seperti Jacumba dan juga San Diego di Kalifornia. Peran kuda-kuda liar ini penting di kawasan-kawasan terpencil, terutama yang berbatasan dengan Meksiko. Mereka dimanfaatkan untuk mendeteksi penyeberangan ilegal migran dan perdagangan narkoba.
Kawasan liar
Sekarang baru sekitar 1.000 kilometer perbatasan yang dipagari, atau baru sepertiga dari perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko. Sisanya diliputi pegunungan, sungai, peternakan dan lahan liar, medan yang cocok untuk kuda, yang dimanfaatkan petugas Patroli Perbatasan -- badan pengawas perbatasan yang didirikan tahun 1924. Dalam foto, petugas berpatroli di Jacumba, Kalifornia.
Foto: Reuters/M. Blake
Mengapa pakai kuda?
Dengan menunggang kuda, para petugas dapat menavigasi bentangan tanah yang tak bisa dilalui kendaraan. Kuda bisa bergerak di medan yang curam, tanpa ragu-ragu melintasi anak-anak sungai dan berlari gesit. Sekitar 55.000 mustang berkeliaran di Amerika Serikat Barat. Di sini tampak kuda liar digiring ke kandang di Milford, Utah.
Foto: Reuters/J. Urquhart
Tahanan tak berpengalaman dan kuda liar
Di penjara di Florence, kota kaktus-yang berada sekitar 225 kilometer dari perbatasan Meksiko, sebagian besar narapidana tidak memiliki pengalaman dengan kuda. Selama 4-6 bulan, para pria berlatih mengendalikan kuda. Mulai dari memasang pelana dan tali kekang, melatih perintah untuk berlari dan melakukan gerakan kaki yang akan berguna di daerah gurun yang tidak rata di sepanjang perbatasan.
Foto: Reuters/M. Blake
Patroli Perbatasan di Kalifornia
Tugas narapidana di Florence yang melatih kuda, kental dengan ironi: Beberapa warga Meksiko ditangkap di perbatasan karena pelanggaran yang berhubungan dengan obat bius. Para tahanan ini mengaku tidak keberatan bahwa kuda-kuda liar dipakai untuk membantu penegakan hukum. Mereka hanya senang bahwa hewan-hewan ini tidak lagi menghadapi kehausan dan kelaparan dan menderita di musim kering.
Foto: Reuters/M. Blake
Berpatroli di pantai di San Diego
Patroli perbatasan di San Diego memiliki 28 kuda, yang diadopsi dari penjara Florence. Kebijakan ini menjadi upaya pemerintah untuk membendung pertumbuhan populasi kuda liar. Undang-undang federal menugaskan Biro Pengelolaan Tanah untuk mengendalikan populasi kuda dan keledai liar, guna melindungi hewan, memastikan tidak terjadi kerusakan vegetasi serta mencegah kelangkaan sumber air.
Foto: Reuters/M. Blake
Program yang sukses
Florence memulai program pelatihan kuda pada tahun 2012. Terlalu dini untuk menilai efek jangka panjang jika melibatkan partisipasi narapidana. Yang jelas, dari 50 orang yang telah berpartisipasi dalam program itu dan dibebaskan, tidak ada yang kembali ke penjara.
Foto: Reuters/M. Blake
Romantika Wild West
"Di mana kita patroli, rasanya benar-benar terasa seperti di Wild West," kata Bobby Stine, petugas pengawas dari Unit Patroli Kuda San Diego. Ed: Nadine Berghausen (ap/as)