Antibiotika yang ada sekarang ini sudah kadaluarsa, kata pakar biologi Andreas Vilcinskas. Oleh karena itu, lembaga penelitian Institut Fraunhofer untuk Biologi Molekular dan Ekologi Terapan di Gießen, Jerman, mengembangkan kerjasama yang erat dengan perusahaan raksasa farmasi Prancis, Sanofi.
Antibiotika adalah obat yang paling penting untuk memerangi penyakit menular, seperti misalnya TBC (tuberkulosis). Tapi sekarang antibiotikanya kurang mempan dan kurang efektif. Sebab, bakteri kini menjadi semakin resisten. Ini menjadi masalah besar di seluruh dunia, tandas Vilcinskas.
Belajar dari alam
Di masa depan, penelitian perlu mempertimbangkan strategi lain untuk mengembangkan obat baru yang efektif, papar Vilcinskas.
Serangga kadang mengganggu, merugikan, bahkan membawa sumber penyakit. Tapi banyak juga yang berguna. Mereka memberi makan manusia, jaga kebersihan bumi dan menghalau bahaya.
Foto: Robert R. JacksonMereka memakan nyamuk dan serangga yang merugikan tanaman. Juga terlibat dalam penyerbukan buah dan sayuran, serta mengurai sampah. Dan beberapa dari mereka tampak tidak 'mengerikan' lagi, jika orang melihat dari dekat. Itulah serangga berguna.
Foto: Iryna NovytskyContoh paling tepat untuk serangga yang berguna adalah lebah. Ia memproduksi madu, dan tanpa kemampuannya untuk menyerbuki bunga, mungkin kita tidak dapat menikmati buah dan sayuran. Tetapi keberadaaan lebah di seluruh dunia tengah terancam. Di beberapa wilayah di Cina lebah bahkan sudah punah. Penyebabnya insektisida dan tungau.
Foto: picture-alliance/dpaKepik (kumbang koksi) terutama memamahbiak serangga yang merugikan tanaman. Mungkin karena itu orang suka dengan kepik. Seekor kepik bisa menyantap sekitar 50 serangga pemakan tanaman dalam sehari. Hingga ia mati, yang disantap ribuan.
Foto: Fotolia/ K.-U. HäßlerKarena memakan serangga yang merugikan tanaman, kepik juga jadi pembantu yang disukai dalam pemberantasan serangga merugikan, yang dilaksanakan secara biologis. Jadi tanpa menggunakan kimia, petani bisa memerangi serangga merugikan. Bahkan larva kepik yang tampak agak menakutkan, sebenarnya turut membantu dalam membasmi serangga perugi.
Foto: cc/by/sa/Martin EberleBagi orang, tawon jenis Ichneumonidae, tidak berbahaya. Tetapi bagi serangga merugikan tertentu, tawon membawa kematian. Tawon ini menembus ngengat, kumbang atau serangga merugikan lain dengat sengatnya. Di tubuh serangga tersebut tawon betina kemudian meletakkan sebutir telur. Dari telur keluar anak tawon yang kemudian melahap serangga korban dari dalam.
Foto: cc/by/sa/PanoxKumbang jenis Carabidae hidup sebagai perampok dan memburu terutama binatang yang juga tidak disukai manusia, misalnya Isopoda, ulat atau siput. Bahkan kumbang yang disebut "potato beetle", yang bisa bergerak sangat cepat dan kuat tidak bisa menahan gigitannya. Jenis kumbang Carabidae bisa ditemukan di seluruh dunia. Banyak dari mereka masuk dalam daftar hewan yang dilindungi.
Foto: cc/by/sa/SoebeIni juga kumbang, walaupun jika dilihat sepintas tampak seperti cacing. Kumbang jenis Staphylinidae ini memiliki penutup sayap yang pendek. Di bawahnya terselubung sayap yang berlipat secara rumit. Di seluruh dunia dikenal sekitar 50.000 jenis. Binatang itu senang penyantap kumbang jenis Scolytinae dan belatung, bahkan juga sisa bangkai dan tumbuhan yang sudah mati.
Foto: cc/by/sa/Hedwig StorchPenampilan tawon raksasa (vespa crabro) menyebabkan orang sedikit takut. Tetapi racunnya tidak seberbahaya tawon biasa. Serangga dewasa sangat suka meminum sari tanaman, tetapi anak-anaknya diberi makan daging segar. Satu kelompok tawon raksasa memerlukan sekitar setengah kilogram daging setiap harinya.
Foto: cc/by/sa/Flugwapsch62... laba-laba yang banyak jumlahnya. Sebenarnya laba-laba dengan delapan kakinya tidak termasuk serangga, tetapi sangat berguna! Karena mereka menangkap dan memangsa dalam jumlah besar, segalanya yang buat kita mengganggu. Nyamuk, ngengat, lalat dan serangga perusak tumbuhan merupakan santapan laba-laba.
Foto: C.M./FotoliaJadi, jangan merasa jijik, jangan diinjak, jangan dipukul atau dibasmi. Anda sebenarnya bisa merasa senang, jika mereka ada!
Foto: Robert R. Jackson Dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak uang yang disalurkan untuk penelitian, tetapi semakin sedikit zat aktif yang ditemukan. Sekarang mottonya adalah "belajar dari alam" lagi dan meneliti organisme karena mereka mampu mempertahankan diri.
Oleh karena itu, Fraunhofer dan Sanofi memiliki tujuan bersama untuk mengembangkan antibiotika dari berbagai bahan alami. Tetapi tidak dari tanaman, melainkan serangga khusus.
"Dengan lebih dari satu juta spesies serangga yang berbeda, kelompok-kelompok serangga ini adalah termasuk hewan paling sukses bertahan di muka bumi."
Serangga, kata para peneliti Fraunhofer, adalah gudang obat besar. Sebuah contoh yang terkenal adalah yang disebut belatung penyembuh luka yang telah disahkan sebagai obat di seluruh dunia dan bahkan tersedia penjualannya lewat internet. "Mereka bisa mempercepat penyembuhan luka. Tidak ada yang tahu persis bagaimana kerjanya, tetapi jika Anda hanya menaruh air liur belatung pada luka, maka proses penyembuhannya bisa hingga 18 kali lebih cepat."
Serangga dalam tanah sangat penting
Serangga yang harus beradaptasi dengan habitat patogen -yaitu bakteri atau jamur – sangat penting atau menarik untuk penemuan obat, papar Vilcinskas: "Sebagai contoh, larva ekor tikus. Larva lalat ini adalah satu-satunya hewan yang dapat hidup di kotoran hewan." Serangga ini memiliki sistem kekebalan tubuh yang bisa mencegah agar tidak sakit. Kami telah meneliti dan menemukan hasilnya."
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan senyawa penting dan menghasilkan obat dalam skala besar. Kemudian, jika mungkin, jumlahnya bisa mencapai target pasar.
Biaya untuk penelitian ini sangat besar. Jumlahnya bisa memakan ratusan juta Euro, keluh Andrew Vilcinskas: "Sementara pengembangan sebuah obat sekarang mengambil waktu rata-rata 15 tahun."
Para ilmuwan dari Fraunhofer dan Sanofi awalnya bekerja di laboratorium Sanofi di Frankfurt am Main. Pada tahun 2017 mereka akan pindah ke gedung baru di Gießen, Jerman.