Angka infeksi Corona di Brasil meningkat dengan cepat, tetapi Presiden Jair Bolsonaro memuji kebijakan pemerintahnya, dan secara demonstratif melakukan push ups bersama pendukungnya.
Iklan
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyambut ratusan pendukungnya dan bergabung dengan sejumlah orang yang melakukan push-ups di depan kantor kepresidenan pada akhir pekan. Bolsonaro memang sering mengatakan, dia tidak akan tertular Covid-19 karena kondisinya sehat dan setiap hari melakukan push ups.
Pendukung Bolsonaro beberapa hari terakhir menggalang demonstrasi di sejumlah kota di Brasil, menentang kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan Kementerian Kesehatan.
"Kami berharap segera terbebas dari masalah ini, demi kebaikan kita semua," kata presiden Jair Bolsonaro di hadapan para pendukungnya di ibukota Brasilia. "Brasil akan muncul lagi lebih kuat,'' serunya. Para pendukung berkumpul setiap hari di kediaman presiden untuk menyatakan dukungan.
Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich hari Jumat lalu (15/5) mengundurkan diri dari jabatannya, sehari setelah Jair Bolsonaro mengatakan kepada para pemimpin bisnis bahwa dia akan melonggarkan aturan pembatasan sosial dan mengijinkan penggunaan chloroquine untuk mengobati orang yang terinfeksi virus.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nelson Teich justru memperingatkan bahwa chloroquine masih diselimuti "ketidakpastian'' karena efek sampingnya berbahaya. Nelson Teich baru menjabat sebagai Menteri Kesehatan kurang dari sebulan, setelah pendahulunya juga mengundurkan diri karena tidak setuju dengan kebijakan Bolsonaro menghadapi pandemi Covid-19.
Brasil, kini menjadi kawasan terparah penyebaran virus corona di Amerika Selatan. Tercatat lebih 255 ribu kasus positif corona dan lebih 18.800 meninggal akibat Covid-19 di Brasil. Dalam beberapa hari terakhir, setiap harinya lebih 800 orang meninggal karena COVID-19.
India catat lebih 4000 infeksi baru setiap hari
Brasil kini menjadi negara ketiga dengan jumlah infeksi Covid-19 tertinggi di dunia, setelah AS dan Rusia, demikian menurut data Johns Hopkins University.
Di AS, Presiden Donald Trump mengatakan dia telah menggunakan chloroquin untuk melindungi dirinya terhadap virus corona, meskipun pemerintahnya sendiri telah memperingatkan bahwa obat itu hanya boleh diberikan di rumah sakit atau tempat penelitian, karena efek samping yang berpotensi fatal.
Harapan baru muncul setelah perusahaan bioteknologi AS Moderna Inc. hari Senin (18/5) mengumumkan bahwa uji klinis Fase 1 vaksinnya berhasil baik. Harga saham Moderna Inc. Di pasar bursa langsung melejit naik 20 persen setelah pengumuman itu.
Di India, dengan populasi 1,3 miliar, jumlah kasus infeksi telah melampaui 100.000. India sekarang menempati peringkat 10 infeksi corona tertinggi dunia, di belakang Iran yang berada di peringkat 9.
India mencatat lebih 4.000 kasus baru setiap hari, dengan kontributor utama dari kalangan tenaga kerja migran di negara itu. Lebih dari 3100 orang telah meninggal karena Covid-19, kata Kementerian Kesehatan India. hp/as (dpa, ap)
'Coronatoon': Pandemi Virus Corona dalam Karikatur
Selama beberapa bulan terakhir, pandemi virus corona telah jadi perhatian dunia. Tidak ingin hanya memicu emosi seperti ketakutan dan kesedihan, para kartunis pun menghadirkan harapan bahwa krisis ini akan berakhir.
Foto: Toonpool
Wuhan dalam lockdown
Pada awalnya dunia mengira virus corona hanya menjadi masalah bagi pemerintah Cina. Wuhan? Tidak pernah mendengar nama kota tersebut. Pihak berwenang di Beijing awalnya tidak memberi tahu siapa pun tentang virus berbahaya ini. Kemudian mereka mengisolasi warga Wuhan dan orang-orang di seluruh provinsi Hubei. Dunia menyaksikan dan berpikir hal tersebut sudah aman.
Foto: Toonpool
Ke seluruh penjuru dunia
Virus corona seolah tak peduli dengan perbatasan, virus tersebut berhasil menjangkit negara-negara lain. Kartunis Belanda Tjeerd Royaards membuat dimensi baru dengan istilah "globetrotter” yang tiba-tiba menginfeksi banyak orang di belahan bumi lain dan meninggal.
Foto: Toonpool
Perasaan tak berdaya
Dikelilingi oleh virus corona, orang-orang tampak tidak berdaya menghadapi virus tersebut. Belum ada vaksin yang ditemukan, bahkan ahli virologi dan dokter tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Kartunis Paolo Calleri meringkas perasaan tidak berdaya yang melekat pada warga.
Foto: Toonpool
Mimpi buruk
"Di rumah saja" menjadi aturan setiap hari bagi orang-orang di seluruh dunia untuk menghindari infeksi COVID-19. Meskipun tetap berada di rumah, virus berbahaya ini tidak pernah jauh dari pikiran masyarakat. Kartunis Turki, Menekse Cam menggambarkan seorang gadis yang ingin tidur dan menghitung virus seakan-akan virus tersebut adalah domba.
Foto: Toonpool
Saya membutuhkan tim saya
Pembatasan sosial memberikan perasaan seperti terjebak di pulau terpencil. Dalam gambar di atas, seorang pendukung klub sepak bola Borussia Dortmund tidak mau melepaskan lapangan Borsigplatz kesayangannya, tempat legendaris di mana klubnya pernah didirikan dan menjadi tempat banyak kejuaraan.
Foto: Toonpool
Disatukan musik
Warga Italia, warga Eropa yang paling terpukul karena pandemi ini, menyanyi dan memainkan musik selama lockdown, malam demi malam, dari balkon mereka. Beberapa warga juga mengapresiasi perjuangan para dokter dan perawat. Konser balkon menciptakan rasa solidaritas dalam masa lockdown. Istilah yang sering dipakai orang Italia dalam masa pandemi ini: Tutto andrà bene - semuanya akan baik-baik saja.
Foto: Toonpool
Jaga jarak!
Jam malam di Eropa Selatan diterapkan dengan tegas dibandingkan wilayah lain. Misalnya di Jerman, warga diizinkan meninggalkan rumah tetapi harus mematuhi aturan jaga jarak setidaknya 1,5 meter dari orang lain. Jika tidak mematuhi peraturan tersebut, mereka harus membayar denda yang besar. patroli dikakukan tanpa henti.
Foto: Toonpool
Mengenakan masker kemana pun
Banyak negara-negara di dunia kini mewajibkan warganya untuk mengenakan masker kemana saja mereka pergi, hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terpapar virus corona. Tapi apa yang Anda lakukan ketika rak-rak di supermarket kosong dan masker sudah habis terjual? Kartunis Rusia, Sergei Belozerov menggambarkan improvisasi dalam hal ini dan mengenakan benda lain sebagai pelindung wajah.
Foto: Sergei Belozerov/toonpool
Kebersihan tangan
Cuci tanganmu: Perintah tersebut berulang kali kita dengar dari para dokter dan politisi untuk membantu kita selamat dari perang melawan virus corona. Namun, jangan dengarkan Presiden AS, Donald Trump yang berpikir menyuntikkan disinfektan ke tubuh adalah ide yang bagus.
Foto: Toonpool
Pertandingan yang mematikan
Laboratorium penelitian berpacu dengan waktu dalam mencari vaksin untuk melawan virus corona. Seperti yang digambarkan oleh seorang kartunis dari Filipina, Zach. Sampai para ilmuwan berhasil menemukan vaksin COVID-19, maka pertandingan antara manusia dan penyakit akan terus berlanjut.
Foto: Toonpool
Ramalan mengerikan
Pemerintah di seluruh dunia melakukan lockdown untuk melindungi warganya. Namun, dampaknya buruk bagi perekonomian. Banyak perusahaan di ambang kebangkrutan. Walaupun adanya program bantuan dari pemerintah, jutaan orang tidak tahu bagaimana bisa membayar sewa dan membeli makanan. Bagi Rodriogo dari Cina, krisis ekonomi bahkan lebih besar daripada virus: "Coba tebak yang akan terjadi selanjutnya?"
Foto: Toonpool
Menjadi sebuah sejarah
Suatu hari, pandemi ini akan menjadi sejarah, seperti pandemi flu yang terjadi di Spanyol pada tahun 1918 - 1920. Para kakek akan menceritakan cucu-cucu mereka bagaimana rasanya berada dalam peristiwa yang mengerikan ini, ketika toko-toko kehabisan stok barang dagangan dan Anda berjuang untuk mencari kebutuhan logistik. (Ed: fs/rap)
Penulis: Suzanne Cords