Jerman menekankan pentingnya peran Arab Saudi dalam upaya memerangi ISIS. Itu ditegaskan Menlu Jerman Steinmeier. Namun Jerman menolak penempatan tentara darat untuk memerangi Islamic State.
Iklan
Arab Saudi memiliki peran penting dalam upaya memerangi Islamic State, ISIS. Demikian ditegaskan menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier. Menurut dia, kerajaan itu memegang peran kunci utama sebagai kekuatan Islam. Tanpa keikutsertaan dunia Islam, milisi teror ISIS tidak mungkin dikalahkan. Demikian ujar Steinmeier kepada harian Berliner Morgenpost.
Menlu Jerman menekankan, bahwa niat "negara-negara Islam hendak bersama-sama melawan terorisme" adalah langkah yang tepat. Arab Saudi menyatakan beberapa waktu lalu, telah membentuk koalisi dengan 30 negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam untuk memerangi ISIS.
Namun beberapa di antara 30 negara yang dicantumkan Arab Saudi dalam daftar yang mereka rilis, masih tidak jelas mengenai jenis aliansinya. Selain itu, Pakistan dan Indonesia dicantumkan dalam daftar tanpa dimintai persetujuannya.
5 Fakta mengenai ISIS
ISIS telah berkembang menjadi satu organisasi yang kuat, multinasional. Kelompok ini mampu menggelar operasi besar yang canggih bertaraf internasional. Berikut beberapa fakta mengenai kelompok ini.
Foto: picture alliance/AP Photo
Perekrutan Serdadu
Dideklarasikan pada 29 Juni 2014, saat ini ISIS sudah berhasil meningkatkan anggota pasukan perangnya. Menurut satu laporan, pada tahun 2015 ISIS berhasil merekrut lebih dari 20.000 orang yang berasal dari sekitar 90 negara.
Foto: picture-alliance/abaca/Yaghobzadeh Rafael
Dana dari Peninggalan Bersejarah
Banyak situs sejarah, terutama di Suriah, diduga telah dirusak oleh kelompok ISIS. Bangunan serta wilayah kuno, museum dan situs arkeologi dijarah. Hasil jarahan ini diduga dimanfaatkan ISIS untuk mendanai aksi mereka.
Foto: Fotolia/bbbar
Populer lewat Eksekusi Mati
Kebrutalan dan kekejaman ISIS bisa dilihat dan dibuktikan dari video-video eksekusi yang mereka buat dan publikasikan. Berbagai cara keji diterapkan ISIS untuk menyebarkan ketakutan penduduk penggal kepala, gorok leher atau bahkan bakar hidup-hidup tahanan.
Foto: picture-alliance/dpa
Tahu Teknologi
Media sosial dipergunakan kelompok teroris ini untuk mengkampanyekan propaganda mereka. Mereka juga piawai dalam membuat video. Berbeda dengan video milik Al-Qaeda, yang lebih amatiran, video produksi ISIS kadang dilengkapi dengan background musik, gambar aksi dan khotbah yang telah mampu membuat banyak orang "merasa terpanggil“ bergabung dengan ISIS.
Foto: picture-alliance/AP
Biaya Operasi Terjamin
ISIS mampu membiayai sendiri operasi militernya. ISIS berupaya membangun jaringan di antara penduduk untuk mengamankan kucuran "sumbangan“. ISIS diduga secara sistematis lakukan pemerasan. Yang dijadikan sasaran adalah pengusaha kecil atau juga perusahaan besar, dan jika isunya benar bahkan pemerintah di wilayah yang berhasil dikuasainya.
Foto: picture alliance/AP Photo
5 foto1 | 5
ISIS kehilangan wilayah
Steinmeier mengingatkan, dalam setahun terakhir ISIS telah kehilangan seperempat wilayah, yang tadinya mereka kuasai. Ini berkat serangan udara koalisi internasional serta serangan yang dilancarkan milisi Kurdi Peshmerga di Irak. Demikian Steinmeier.
Selama ini angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr membantu milisi Peshmerga dengan menempatkan pelatih serta memasok senjata. Bundeswehr juga mendukung serangan udara terhadap ISIS di Suriah, dengan antara lain mengirim beberapa unit pesawat pengintai Tornado mulai awal bulan Desember 2015.
Steinmeier juga membela keikutsertaan Jerman dalam intervensi militer di Suriah. Menurutnya, itu penting untuk menjaga keamanan Jerman. Langkah Jerman untuk ikut kirim tentara diambil setelah terjadinya serangan teror di Paris, 13 November lalu.
Namun Amnesti Internasional mengkritik serangan udara Rusia di Suriah yang dinilai hanya menyebabkan kerugian harta dan nyawa bagi warga sipil.
Berkaitan dengan munculnya spekulasi kemungkinan perluasan misi Bundeswehr di Suriah dengan pengiriman tentara untuk perang darat, hal ini ditolak sepenuhnya oleh Steinmeier. "Saya dan Siegmar Gabriel (Ketua Partai Sosial Demokrat dan wakil kanselir- red) sepenuhnya sepakah, bahwa di wilayah Suriah tidak akan ada tentara Jerman yang bertempur langsung melawan ISIS," ditekankan Steinmeier.
Suriah akan ikut pembicaraan perdamaian di Jenewa
Sementara itu pemerintah Suriah menyatakan bersedia ikut pembicaraan perdamaian di Jenewa, dan berharap dialog akan membantu dalam upaya pembentukan pemerintahan persatuan nasional. Demikian dinyatakan Menlu Suriah Walid al Moualem, Kamis (24/12) di Beijing.
Pekan lalu Dewan Keamanan PBB menyetujui dengan suara penuh sebuah resolusi yang berisi "road map" bagi proses perdamaian di Suriah.
ml/as (dpa, afp, rtr)
Inilah Aktor Utama Perang Suriah
Konstelasi konflik Suriah kini makin rumit. Perang dipicu ketidakpuasan rakyat atas rezim di Damaskus. Tapi di belakang layar juga ada negara lain yang ikut terlibat, baik yang punya kepentingan atau tunggangi konflik.
Foto: picture alliance/AP Photo/A. Kots
Bashar al Assad
Presiden Suriah ini bersama rezim di Damaskus adalah penyebab utama pecahnya perang saudara yang dimulai 2011. Rakyat yang tak puas atas kepemimpinannya 4 tahun silam menggelar berbagai aksi protes yang dijawab dengan tembakan peluru tajam. Sumbu peledak perang adalah tewasnya beberapa remaja yang menggambar grafiti anti Assad di tahanan aparat keamanan.
Foto: AP
Pemberontak Suriah
Mereka menamakan diri kelompok oposisi. Dalam kenyataanya mereka adalah kelompok militan yang punya berbagai agenda, dan kebetulan punya satu sasaran, yaitu menumbangkan rezim Bashar al Assad. Kelompok paling menonjol adalah Free Syrian Army, serta Front al Nusra yang merupakan cabang al Qaida di Suriah. Akibat perang saudara, 300.000 tewas dan lebih 12 juta warga Suriah mengungsi.
Foto: Reuters
Islamic State (IS)
Walaupun baru muncul awal tahun 2014, IS merupakan kelompok bersenjata paling kuat dan ditakuti. Kelompok Sunni ini didukung pakar militer bekas pasukan elit Saddam Hussein dari Irak. Anggotanya berdatangan dari berbagai negara Eropa. Kebanyakan anak muda, militan, radikal, dan punya keahlian di bidang militer maupun teknologi informatika. IS kini menguasai kawasan luas di Suriah dan Irak.
Foto: picture-alliance/Balkis Press
Arab Saudi
Merupakan negara pendukung kelompok pemberontak Sunni di Suriah. Arab Saudi terutama ingin menumbangkan rezim Assad dan meredam hegemoni penunjang kekuasaanya, yaitu Iran. Mereka sekaligus juga memerangi IS agar tidak semakin kuat. Riyadh punya kepentingan agar Suriah tidak runtuh, yang akan menyeret Libanon dan Irak serta seluruh kawasan ke situasi chaos.
Foto: picture-alliance/AP/Manish Swarup
Iran
Sebagai negara pelindung kaum Syiah, Iran mendukung milisi Hisbullah di Libanon yang bertempur membela rezim Al Assad. Iran juga mengirim tentara serta penasehat milternya ke Damaskus. Mula-mula kehadiran Iran tidak dianggap. Tapi perkembangan situasi menyebabkan pemain besar lainnya kini mulai merangkul pemerintah di Teheran untuk solusi krisis Suriah.
Foto: AP
Turki
Ankara takut terbentuknya negara Kurdistan di Suriah. Karena itu dengan segala cara hal ini hendak dicegah. Turki juga "melatih" pemberontak Suriah dengan dibantu biaya AS. Presiden Recep Tayyip Erdogan juga berseteru dengan Assad. Selain itu kaum Kurdi di Irak juga makin kuat karena mendapat dukungan Iran. Inilah yang membuat Turki mengerahkan militernya ke perbatasan atau melewatinya.
Foto: AP
Amerika Serikat
Keterlibatan Washington di kawasan dimulai 2003 dengan tumbangkan penguasa Irak, Saddam Hussein. Vakum kekuasaan picu runtuhnya Irak dan destabilisasi keamanan hingga ke Suriah. Kondisi ini yang juga ciptakan Islamic State (IS) yang mampu kuasai kawasan luas di Irak dan Suriah. AS juga membiayai pelatihan pemberontak "moderat" dengan dana 500 juta US Dolar, sebagian menyeberang ke Al Qaida.
Moskow dikenal sebagai pendukung rezim di Damaskus. Akhir 2015 Rusia memutuskan lancarkan serangan udara terhadap IS. Operasi militer ini memicu kecaman di kalangan NATO. AS dan Turki mengklaim serangan udara Rusia ditujukan ke kelompok pemberontak anti Assad. Insiden penembakan jet Rusia oleh militer Turki makin panaskan situasi.