1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lawan Polusi, Beijing Target PKL

cp/ab (rtr, ap)1 Mei 2014

Prihatin atas polusi yang melanda ibukota Cina, pemerintah kota Beijing mulai 1 Mei akan menindak keras pedagang kaki lima yang memasak di udara bebas. Jongko-jongko sate diperkirakan paling merugi.

Foto: Reuters

Sepanjang musim panas yang membakar di Beijing, banyak warga yang berkumpul di meja-meja yang terletak di pinggir jalan, minum bir dan menyantap makanan yang dimasak di tengah udara bebas, dan larangan yang mulai berlaku 1 Mei 2014 tadi tentunya akan berdampak besar.

Aturan baru yang dikeluarkan pemerintah kota Beijing, yang juga menarget tempat makan yang menyajikan hidangan dingin, dimaksudkan untuk menjaga keamanan pangan dan mengontrol smog atau asap kabut, demikian dilaporkan kantor berita pemerintah China News Service melalui situs mereka.

Seorang warga Beijing dengan anak perempuannya terpaksa menggunakan maskerFoto: Reuters

Cemilan populer seperti salad mentimun bawang putih dan kulit tahu segar kemungkinan besar tidak akan lagi dijajakan di pinggir jalan, kembali menurut laporan. Panggangan yang digunakan untuk memasak bertusuk-tusuk sate daging kambing, sapi, sayap ayam dan sayuran harus dipindahkan ke dalam ruangan.

Aturan konyol?

Bertahun-tahun pertumbuhan ekonomi tanpa aturan ketat telah berdampak buruk bagi lingkungan negeri tirai bambu, dan polusi menjadi penyebab terbesar keresahan dan ketidakpuasan warga. Pemerintah di Beijing kini menyatakan bahwa mengatasi polusi menjadi salah satu prioritas utama.

Kekhawatiran akan keselamatan pangan, mulai dari nasi yang tercemar kadmium hingga pemakaian minyak jelantah, juga telah mencoreng Cina dan mempengaruhi kepercayaan konsumen.

Kepala urusan luar negeri Beijing mengundang cemoohan dari kalangan mikroblogger bulan Oktober 2013 ketika ia mengklaim bahwa menumis saat masak sebagai salah satu penyebab terbesar polusi udara. Skeptisisme yang serupa juga datang dari para aktivis mikroblog Cina hari Rabu (30/4) sebagai tanggapan atas aturan baru.

"Seluruh lingkungan Cina sudah hancur, dan polusi industri serta penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan adalah alasan-alasan utama," tulis seorang mikroblogger. "Apa gunanya melarang warga Beijing makan salad timun di udara terbuka?"

cp/ab (rtr, ap)