Prihatin atas polusi yang melanda ibukota Cina, pemerintah kota Beijing mulai 1 Mei akan menindak keras pedagang kaki lima yang memasak di udara bebas. Jongko-jongko sate diperkirakan paling merugi.
Iklan
Sepanjang musim panas yang membakar di Beijing, banyak warga yang berkumpul di meja-meja yang terletak di pinggir jalan, minum bir dan menyantap makanan yang dimasak di tengah udara bebas, dan larangan yang mulai berlaku 1 Mei 2014 tadi tentunya akan berdampak besar.
Aturan baru yang dikeluarkan pemerintah kota Beijing, yang juga menarget tempat makan yang menyajikan hidangan dingin, dimaksudkan untuk menjaga keamanan pangan dan mengontrol smog atau asap kabut, demikian dilaporkan kantor berita pemerintah China News Service melalui situs mereka.
Cemilan populer seperti salad mentimun bawang putih dan kulit tahu segar kemungkinan besar tidak akan lagi dijajakan di pinggir jalan, kembali menurut laporan. Panggangan yang digunakan untuk memasak bertusuk-tusuk sate daging kambing, sapi, sayap ayam dan sayuran harus dipindahkan ke dalam ruangan.
Aturan konyol?
Bertahun-tahun pertumbuhan ekonomi tanpa aturan ketat telah berdampak buruk bagi lingkungan negeri tirai bambu, dan polusi menjadi penyebab terbesar keresahan dan ketidakpuasan warga. Pemerintah di Beijing kini menyatakan bahwa mengatasi polusi menjadi salah satu prioritas utama.
10 Kota dengan Smog Terparah
Smog atau asap kabut merupakan indikator nyata dari pencemaran berat udara. Inilah peringkat 10 kota metropolitan terburuk di dunia terkait cemaran asap kabut.
Foto: picture alliance/Photoshot
Beijing, Cina
Ibukota Cina, Beijing tersedak asap kabut atau smog terparah tahun ini. Kadar cemarannya melebihi 500 mikrogramm partikel halus per meter kubik udara. Warga tidak bisa keluar rumah tanpa mengenakan masker penutup hidung.
Foto: picture alliance/Photoshot
Ahwaz, Iran
Kota Ahwaz di Iran merupakan pemuncak peringkat kota terkotor dengan udara paling tercemar sedunia. Pemicunya: industri berat berupa pengolahan minyak, logam dan gas bumi yang dibangun di seputar kota.
Foto: ISNA
Ulan Bator, Mongolia
Ibukota Mogolia, Ulan Bator menempati peringkat kedua kota metropolitian terkotor sedunia. Di musim dingin, pemanas tradisional berbahan bakar batubara, menjadi kontributor hingga 70 persen smog di kota tersebut.
Foto: picture-alliance/landov
Lahore, Pakistan
Pencemaran udara adalah salah satu masalah lingkungan utama di Pakistan. Situasinya amat dramatis di Lahore, kota metropolitan terbesar kedua di Pakistan. Pemicunya: lalulintas padat dan pembakaran sampah serta paparan debu alami dari kawasan gurun di dekat kota.
Foto: picture-alliance/dpa
New Delhi, India
Di ibukota India dengan populasi hampir 10 juta orang ini, jumlah kendaraan bermotor dalam 30 tahun belakangan naik drastis, dari semula 180.000 menjadi 3,5 juta unit. Tapi penyebab utama pencemaran udara adalah pembangkit listrik batu bara, yang kontribusi emisinya mencapai 80 persen.
Foto: picture-alliance/dpa
Riadh, Arab Saudi
Badai pasir gurun yang melanda Riadh, mendukung terbentuknya smog, karena konsentrasi partikel di udara makin tinggi. Pancaran sinar matahari intensif di kawasan itu, mengubah partikel cemaran dari gas buang kendaraan bermotor dan industri menjadi Ozon.
Foto: picture-alliance/dpa
Kairo, Mesir
Kualitas buruk udara di Kairo memicu beragam penyakit, misalnya infeksi saluran pernafasan kronis atau kanker paru-paru. Setiap tahunnya 10.000 hingga 25.000 warga meninggal akibat penyakit tersebut. Pemicu cemaran udara adalah naik drastisnya jumlah kendaraan bermotor dan pertumbuhan cepat industri.
Foto: DW Akademie/J. Rahe
Dhaka, Bangladesh
Di ibukota Bangladesh, Dhaka, pencemaran berat udara setiap tahunnya memicu kematian hingga 15.000 orang. Para ilmuwan dari Institut Max Planck di Mainz, mengukur konsentrasi belerang oksida tertinggi sedunia di kota berpopulasi 11 juta orang itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Moskow, Rusia
Pencemaran udara di ibukota Rusia, Moskow dipicu tingginya konsentrasi hidrokarbon yang khas untuk kota metropolitan tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Mexico City, Meksiko
Masalah smog di ibukota Meksiko, Mexico City, diperkuat dengan kondisi geografis kota metropolitan itu, yang terletak di sebuah cekungan, sehingga seolah sebuah baskom yang dikelilingi gunung api setinggi 5.000 Meter. Akibat tingginya kadar belerang dioksida dan hidrokarbon dalam udara, Mexico City sejak lama terkenal sebagai kota terkotor sedunia.
Foto: picture-alliance/dpa
10 foto1 | 10
Kekhawatiran akan keselamatan pangan, mulai dari nasi yang tercemar kadmium hingga pemakaian minyak jelantah, juga telah mencoreng Cina dan mempengaruhi kepercayaan konsumen.
Kepala urusan luar negeri Beijing mengundang cemoohan dari kalangan mikroblogger bulan Oktober 2013 ketika ia mengklaim bahwa menumis saat masak sebagai salah satu penyebab terbesar polusi udara. Skeptisisme yang serupa juga datang dari para aktivis mikroblog Cina hari Rabu (30/4) sebagai tanggapan atas aturan baru.
"Seluruh lingkungan Cina sudah hancur, dan polusi industri serta penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan adalah alasan-alasan utama," tulis seorang mikroblogger. "Apa gunanya melarang warga Beijing makan salad timun di udara terbuka?"