1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Lebih 100 Orang Terinfeksi Covid-19 Setelah Acara Gereja

26 Mei 2020

Tempat-tempat ibadah di Jerman telah dibuka kembali pada awal Mei lalu. Sekarang diketahui, ada klaster baru yang berasal dari acara kebaktian di gedung gereja.

Gereja baptis di Frankfurt
Foto: picture-alliance/dpa/B. Roessler

Sekitar 40 kasus infeksi Covid-19 ditemukan di kota Frankfurt dan sekitarnya di Jerman, yang dikaitkan dengan ibadah di gereja Baptis yang dilangsungkan pada 10 Mei lalu.

"Sebagian besar dari mereka tidak terlalu sakit," kata Rene Gottschalk, kepala otoritas kesehatan Frankfurt kepada harian Tagesspiegel. "Menurut informasi kami saat ini, hanya satu orang yang dirawat di rumah sakit," tambahnya.

Di kota Frankurt di negara bagian Hessen, acara gereja sejak pertengahan Maret dilarang, sebagai bagian dari pembatasan kegiatan untuk meredam penyebaran virus corona. Namun sejak 1 Mei lalu, Hessen kembali mengizinkan acara keagamaan di tempat-tempat ibadah, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Masih belum jelas, apakah protokol kesehatan dilanggar, atau acara di gedung gereja memang memudahkan penularan Covid-19. Klaster infeksi baru dari tempat ibadah tidak hanya ditemukan di Frankfurt, melainkan juga di beberapa tempat lain.

Seluruhnya ada 107 kasus infeksi yang sekarang dilaporkan dari negara bagian Hessen yang berkaitan dengan acara di gedung gereja.

Religion in Germany

03:35

This browser does not support the video element.

Infeksi ditelusuri dari Hanau

Setidaknya ada 16 kasus infeksi di kota Hanau, sekitar 25 kilometer di  timur Frankfurt. Menurut penelusuran otoritas kesehatan Hanau, infeksi itu berasal dari acara kebaktian di gereja Bethaus pada 10 Mei.

"Ini kasus yang sangat dinamis," kata Antoni Walczok, kepala otoritas kesehatan Hanau, kepada harian Frankfurter Rundschau.

Karena kasus itu, kota Hanau kemudian membatalkan acara pertemuan dan salat bersama umat muslim mengakhiri masa puasa. Acara itu tadinya akan diadakan di sebuah stadion dengan sekitar 1.000 peserta dari beberapa organisasi Islam di kawasan sungai Rhein dan sungai Main. Hanau Claus Kaminsky mengatakan, acara kemudian dibatalkan karena risiko untuk penularan "terlalu tinggi."

Suasana di Hanau, 20 April 2020. Hanau adalah kota pertama di Jerman yang mewajibkan penggunaan masker di ruang publikFoto: Reuters/R. Orlowski

"Protokol kesehatan ditaati"

Wakil Ketua Asosiasi Gereja Baptis wilayah Frankfurt, Wladimir Protzkau menerangkan, acara kebaktian pada 10 Mei di Hanau dilakukan dengan menaati protokol kesehatan. Dia mengatakan tidak ingat lagi, berapa orang yang ikut dalam acara kebaktian itu.

Semua protokol higienis dan aturan jaga jarak diikuti, kata Wladimir Protzkau. Dia sendiri tidak bisa menerangkan bagaimana penularan bisa terjadi. Gedung gereja sekarang ditutup dan semua acara dibatalkan.

Wakil Ketua Dinas Kesehatan Frankurt mengakui, sejauh ini tidak ada pembatasan jumlah orang yang boleh mengikuti acara kebaktian. Yang ditetapkan hanya aturan jaga jarak dan protokol higienis. Jadi dalam kasus kebaktian di gereja Baptis di Hanau, "tidak ada pelanggaran peraturan", tegasnya.

Aturan jaga jarak yang ditetapkan adalah 1,5 meter antara setiap orang. Selain itu, tempat-tempat ibadah harus menyediakan dispenser disinfektan dan tempat cuci tangan yang memadai. Para ahli menilai, kebaktian di gedung gereja bisa mempercepat penularan virus corona, jika umat menyanyi bersama. Di banyak gereja, kebaktian dilakukan tanpa nyanyian bersama, hanya diiringi musik atau lagu rekaman. (hp/gtp) (dpa, epd)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait