Lebih dari 100 Aktivis Iklim Ditangkap di Australia
27 November 2023
Dengan memakai kayak, ratusan aktivis iklim memblokir lalu lintas pelayaran di Pelabuhan Newcastle, Australia sebagai bentuk protes ketergantungan negara pada ekspor bahan bakar fosil. Kini mereka telah ditangkap.
Iklan
Lima orang anak di bawah umur dan seorang pendeta berusia 97 tahun termasuk di antara lebih dari 100 aktivis iklim yang ditangkap di Australia pada hari Senin (27/11) waktu setempat. Mereka ditangkap setelah aksi protes yang mereka lakukan telah melewati batas waktu yang ditentukan.
Selama akhir pekan, para aktivis itu melakukan 'blokade terapung' lalu lintas pelayaran di pelabuhan batu bara terbesar di Australia, Pelabuhan Newcastle, dengan menggunakan kayak.
Aksi itu mereka lakukan guna menentang ketergantungan negara terhadap ekspor bahan bakar fosil, demikian menurut penyelenggara dari kelompok bernama Rising Tide itu.
Pihak berwenang sebelumnya setuju untuk membiarkan protes berjalan selama 30 jam, tetapi akhirnya melakukan penangkapan setelah para aktivis menolak untuk meninggalkan perairan setelah tenggat waktu berakhir.
Pelabuhan Batu Bara vs. Great Barrier Reef
Sebuah laporan yang dikeluarkan Otoritas Taman Laut Australia tahun 2014 menunjukkan bahwa Great Barrier Reef berada dalam bahaya. Rencana perluasan pelabuhan Abbot Point menjadi ancaman terbaru.
Foto: imago/blickwinkel
Warisan Dunia Bawah Laut
Great Barrier Reef di bagian utara Australia masuk ke dalam daftar Warisan Budaya UNESCO tahun 1981. Taman laut ini adalah habitat bagi 625 jenis ikan, 133 macam hiu dan pari, beragam ubur-ubur, moluska, cacing serta lebih dari 30 jenis paus dan lumba-lumba. Namun berdekade lamanya kumpulan terumbu karang terbesar di dunia ini bergelut melawan polusi dan gangguan manusia.
Foto: imago/Harald Lange
Kontroversi Perluasan Pelabuhan
Sejak tahun 1984, pelabuhan di Abbot Point telah mengekspor batu bara. Kini pemerintah Australia berencana memperluas pelabuhan. Tiga juta meter kubik pasir dan lumpur akan dikeruk dan dibuang ke taman laut. Para pakar termasuk mantan kepala konservasi terumbu karang Jon Day mengatakan rencana ini akan berdampak bencana bagi Great Barrier Reef dan menyerukan adanya rencana alternatif.
Foto: picture-alliance/dpa
Pelabuhan Terbesar di Belahan Selatan
Dalam berbagai tahapan kompleks, pemerintah Australia telah menyetujui perluasan pelabuhan. Otoritas Taman Laut Great Barrier Reef juga telah menyetujui pembuangan sampah kerukan. Targetnya pelabuhan itu dapat menangani pengiriman sekitar 120 juta ton batu bara per tahun. Ini akan membuat Abbot Point sebagai pelabuhan terbesar di belahan selatan bumi.
Foto: picture-alliance/dpa
Batu Bara Australia untuk India
Perluasan pelabuhan terutama ditargetkan untuk menyediakan batu bara bagi India. Perusahaan energi India GVK dan Adani-Group serta perusahaan tambang Hancock Prospecting berencana untuk menambang batu bara dalam jumlah besar dari Galilee Basin di Queensland dan mengirimnya ke India melalui Abbot Point.
Foto: AFP/Getty Image
Ancaman Perubahan Iklim terhadap Koral
Perluasan pelabuhan dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap koral. Studi memperlihatkan bahwa sampah kerukan dapat mencekik terumbu karang yang sudah tertekan perubahan iklim. Koral yang terlihat dalam foto menderita pemutihan akibat air yang menghangat. Meningkatnya frekuensi badai besar juga telah mengakibatkan kerusakan parah dalam beberapa tahun terakhir.
Foto: imago/blickwinkel
Air Hangat - Kabar Buruk bagi Pejantan?
Perubahan global telah menyulitkan kehidupan bagi banyak makhluk laut, seperti penyu yang berkembang biak di pulau-pulau seputar Great Barrier Reef. Jenis kelamin keturunan mereka tergantung pada suhu pasir. Apabila terus naik, periset mengatakan populasi penyu di Great Barrier Reef terancam feminisasi dalam 20 tahun ke depan.
Foto: Mark Kolbe/Getty Images
Aktivitas Darat Menekan Laut
Perkebunan tebu di sepanjang pesisir timur laut Australia menggunakan pestisida, herbisida dan pupuk. Sisa bahan-bahan kimia yang terbawa air ini berakhir di laut sehingga berdampak pada kehidupan laut. Penentang rencana pengerukan dan pembuangan untuk Abbot Point menegaskan bahwa menurunnya kesehatan terumbu karang harus masuk pertimbangan dan tekanan baru bagi Great Barrier Reef harus dihindari.
Foto: STR/AFP/Getty Images
7 foto1 | 7
"Menghindari bencana kehancuran iklim"
"Kami memilih mengambil risiko untuk ditangkap karena para ilmuwan telah memperingatkan bahwa untuk menghindari bencana kehancuran iklim, kita harus segera menghentikan penggunaan bahan bakar fosil," kata Rising Tide dalam sebuah pernyataan.
Kelompok ini terdiri dari warga Newcastle yang giat berkampanye melawan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Di antara mereka yang ditangkap adalah Pendeta Alan Stuart berusia 97 tahun. Ia mengaku melakukan protes demi "cucu-cucu dan generasi mendatang" yang tidak ingin tinggal dunia dengan "bencana iklim yang semakin parah dan sering terjadi."
Aksi protes yang telah berlangsung setiap tahun sejak 2016 itu sebelumnya giat menyerukan penghentian proyek-proyek batu bara baru dan menyerukan pajak atas keuntungan ekspor batu bara.
Namun, Australia, sebagai produsen batu bara utama, justru dilaporkan sedang merencanakan proyek-proyek batu bara, minyak, dan gas baru.
Beberapa negara bagian Australia juga dilaporkan telah memberlakukan undang-undang yang keras terhadap protes iklim, yang menuai kecaman dari kelompok-kelompok hak-hak sipil dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.