Ledakan hebat di Manchester seusai konser penyanyi pop Ariana Grande tewaskan 22 orang dan lukai lebih 59 lainnya. Polisi Inggris sementara menduga ini serangan teror.
Iklan
Sebuah ledakan hebat mengoyak area di luar Manchester Arena, yang dijadikan gedung konser penyanyi pop Amerika, Ariana Grande Senin malam waktu setempat. Sekitar pukul 21:23 GMT polisi mendapat panggilan telefon darurat, melaporkan adanya ledakan di luar Manchester Arena.
Saksi mata melaporkan, korban bergelimpangan dan darah berceceran. Polisi mengamankan lokasi ledakan dan puluhan ambulans berdatangan mengangkut para korban ke 6 rumah sakit sekitar.
Ledakan Manchester Renggut Puluhan Nyawa
Sebuah ledakan hebat guncang Manchester Arena saat konser Ariana Grande yang dipadati penonton remaja. Sedikitnya 22 tewas dan puluhan cedera akibat aksi yang diduga teror itu.
Foto: Reuters/A. Yates
Ledakan Hebat di Luar Arena
Konser penyanyi pop AS Ariana Grande baru saja berakhir Senin (22/5) sekitar pukul 22:30 waktu setempat, saat ledakan dahsyat terjadi di luar Manchester Arena. Saksi mata menyebut ledakan terjadi di dekat pintu masuk, dimana berbagai barang kenangan dijual. Orang terpental ke tanah dan pecahan kaca bertebaran kemana-mana.
Foto: picture-alliance/abaca
Puluhan Tewas dan Cedera
Setelah terjadi ledakan, orang-orang berhamburan keluar gedung. Mayoritas fans Ariana Grande adalah anak-anak dan remaja, dilaporkan via sosmed, terlihat panik dan kebingungan. Polisi melaporkan sedikitnya 22 orang tewas sekitar 60 cedera. Banyak yang terluka pecahan logam.
Sesaat setelah terjadinya ledakan, bermunculan pesan di sosial media, meminta tolong melacak anggota keluarga yang belum pulang. Hotel di sekitar lokasi membuka pintunya bagi anak-anak dan remaja yang belum menemukan orang tuanya. Warga menyediakan tempat menginap dan sopir taksi mengantar gratis anak-anak yang kelihatan trauma.
Polisi menangani kasus ledakan di Manchester Arena itu sebagai "insiden terorisme". PM Inggris Theresa May menyatakan, aparat kemanan bekerja keras mengumpulkan semua rincian dan bukti dari kasus yang diduga teror itu. Komite krisis pemerintah "Cobra" menggelar sidang khusus Selasa (23/5) di London.
Penyanyi pop AS berusia 23 tahun itu, sedang dalam rangkaian konser globalnya "Dangerous Woman Tour". Rencananya, Ariana Grande akan manggung di London 25 Mei. Beberapa jam setelah ledakan, penyanyi pop itu mengatakan "saya terguncang, dan mohon maaf. saya kehabisan kata-kata" Ed: Matt Zuvela(as/rzn)
Foto: GettyImages/Samir Hussein
5 foto1 | 5
Penonton konser yang mayoritasnya kaum remaja dalam rekaman video yang diunggah via twitter kelihatan panik dan kebingungungan berhamburan ke luar gedung konser. Ponsel, tas, jaket serta barang-barang berharga lainnya terlihat berceceran tidak dipedulikan lagi pemiliknya.
Juga para orang tua yang menunggu anaknya di luar gedung konser terlihat panik dan bingung. Saat ledakan terjadi, konser baru saja usai.
Berapa jumlah penonton konser, hingga kini belum diketahui. Yang diketahui adalah kapasitas gedung Manchester Arena bisa menampung 21.000 orang. Apakah tiket konser penyanyi pop Ariana Grande itu terjual habis, sejauh ini belum ada laporannya.
Many killed in suspected terror attack in Manchester
01:43
Puluhan orang tua memposting foto anak-anak mereka lewat sosial media dengan tagar #Manchester dan memohon informasi keberadaan anak-anak ini. Penyanyi Ariana Grande dilaporkan selamat dan menyatakan, amat bersedih dan tidak bisa berkata-kata lagi.
Diduga serangan teror
Polisi Inggris untuk sementara mengkategorikan dan menangani kasus ledakan di Manchester itu sebagai serangan teror. Tapi hingga berita ini diturunkan, belum diketahui jenis bahan peledaknya atau apa penyebab ledakan.
"Penyelidikan ke segala arah bekerjasama dengan dinas rahasia dan pakar bahan peledak terus dilakukan" kata kepal polisi Manchester, Ian Hopkins tanpa merinci lebih lanjut. Sebelumnya disebut-sebut ada "kisikan" dari petugas dinas rahasia AS, mengenai kemungkinan adanya serangan teror di Inggris.
Sebagai reaksi atas ledakan di Manchester itu PM Theresa May jmengumumkan akan menggelar sidang Krisis Selasa ini. May juga menghentikan sementara semua kegiatan kampanye pemilu. Inggris saat ini sedang menggelar masa kampanye bagi pemilu yang dipercepat, terkait dengan proses Brexit.
Foto-foto Serangan di London
Serangan di London merupakan tindak terorisme pertama yang terjadi di Inggris dalam empat tahun terakhir. Inilah foto-foto yang mengabadikan peristiwa mengerikan tersebut.
Foto: Getty Images/AFP/D. Leal-Olivias
Awal Petaka di Jembatan Westminster
Pelaku awalnya mengendarai mobilnya, sebuah kendaraan 4x4 merek Hyundai, dan menabrak pejalan kaki yang sedang melintasi jembatan Westminster. Dua orang dilaporkan tewas dan puluhan mengalami luka-luka. Seorang perempuan dikabarkan selamat setelah meloncat dari jembatan.
Foto: Reuters/T.Melville
Serbuan di Kompleks Parlemen
Pelaku kemudian menabrak pagar parlemen dan menerobos masuk ke dalam kompleks dengan membawa pisau. Ia menusuk seorang polisi yang tidak bersenjata. Seorang aparat kepolisian yang sedang berada di lokasi seketika menembak mati pelaku.
Foto: picture-alliance/AP/J.West
Korban Manusia
Salah satu korban merupakan seorang polisi berusia 48 tahun. Ia telah mengabdi selama 15 tahun dan meninggalkan seorang isteri serta dua orang anak. Sesaat setelah kejadian kompleks parlemen dibanjiri aparat kepolisian dan ambulans. Sekitar 40 orang mengalami luka-luka, beberapa di antaranya luka berat.
Foto: Reuters/H.McKay
Gerak Cepat Kepolisian
Kepolisian Inggris pun menurunkan satuan anti teror ke lokasi kejadian untuk menyisir kawasan parlemen buat mencari komplotan pelaku teror. Beberapa jam kemudian polisi melakukan penggerebekan di sebuah rumah di Birmingham dan menangkap tiga orang. Rumah tersebut dikabarkan pernah "ditinggali" oleh pelaku serangan London.
Foto: Reuters/S.Wermuth
Inspirasi ISIS
Aparat keamanan Inggris meyakini pelaku setidaknya terinspirasi oleh strategi Islamic State. Kelompok teror pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu pernah menyerukan pendukungnya untuk melancarkan serangan teror tak bersenjata, yakni dengan menggunakan kendaraan buat membunuh warga sipil. Serangan serupa pernah terjadi di Nice dan Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Brady
Politisasi Teror
Pada pagi harinya halaman depan koran-koran Inggris dipenuhi berita serangan teror di London. Insiden tersebut juga digunakan oleh kelompok populis kanan seperti Britain First dan UK Independence Party untuk menyerang kebijakan pengungsi Uni Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hooper
Normalitas yang Mencekam
Meski ibukota masih berada dalam suasana mencekam, penduduk London tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Parlemen pun kembali bekerja seperti sedia kala. Namun begitu sebagian wilayah di pusat kota saat ini masih dijaga ketat aparat kepolisian.