1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Legenda Jazz Quincy Jones

Vidi Legowo-Zipperer25 Juli 2008

14 Maret lalu, penyanyi, dirigen, komponis, produser dan pemain musik berbagai instrumen ini menginjak usia 75 tahun. Tetapi perayaan sesungguhnya baru berlangsung 14 Juli lalu di ajang Montreux Jazz Festival.

Quincy JonesFoto: AP

Jadi siapa sebenarnya Quincy Jones itu? Berikut pendapat para penggemar musik jazz yang hadir di ajang Montreux Jazz Festival.

"Seorang legenda. Seniman yang serbabisa."

"Ia luar biasa. Saya ada disini untuk Quincy Jones. Untuk melihat konser ulang tahunnya dan saya ingin bisa berada di ruangan yang sama dengannya."

"Ia adalah produser Michael jackson. Ia mengingatkan saya pada musik yang saya dengarkan saat saya masih muda. Seperti Billie Jean dan videoklip Michael Jackson."

Quincy Jones atau Q memang paling banyak diingat orang sebagai produser album Thriller Michael Jackson yang terjual lebih dari 100 juta kopi di seluruh dunia. Jones juga produser dan dirigen lagu 'We are the world". Itu hanya segelintir dari karya Jones yang tidak akan dilupakan begitu saja. Usianya kini memang sudah 75 tahun dan berbagai prestasi telah diraihnya, tetapi perjalanan mencapai puncak bukanlah hal mudah baginya.

Quincy Delight Jones Jr, lahir di kota Chicago. Saat berusia 10 tahun ia bersama keluarganya pindah ke pinggiran kota Seattle. Di usia belasan tahun, ia berteman dengan seorang penyanyi dan pianis lokal yang kemudian menjadi sosok terpenting dalam aliran musik soul. Teman Jones adalah Ray Charles. Jones saat itu mencoba semua alat musik dan menciptakan lagu tanpa ada yang mengajari. Charles lah yang mengajarkan Jones membaca not balok.

"Saat berusia 11, 13 tahun kecintaan saya terhadap terompet, trombon, saksofon, bas, piano, gitar dan drum tumbuh. Di tahun 40an, Ray Charles 16 tahun dan saya 14, kami kesulitan mendapatkan tempat yang sesuai untuk saya. Saat itu belum ada Oprah Winfrey, P Diddy atau Michael Jordan. Jadi kami harus bekerja keras menunjukkan identitas kami ke Amerika. Apalagi saat kami pindah dari Chicago ke wilayah barat laut. Tidak banyak orang kulit hitam disana. Sulit sekali. Dan kami menjadi dewasa dengan cepat."

Jones mulai bermain musik secara profesional di umur 16 tahun. Ini sebenarnya tidak mungkin, karena di Amerika Serikat dulu ini berarti masih di bawah umur dan ia belum boleh masuk ke dalam klub jazz. Claude Nobs, sahabat Jones yang juga ketua penyelenggara Montreux Jazz Festival, menceritakan ulah Jones saat itu.

"1996 adalah perayaan 50 tahun Quincy Jones bermusik. Saat itu umurnya 66 tahun. Banyak yang mengatakan, tidak mungkin ia mulai bermusik di usia 16 tahun. Tapi itu benar. Pertama kali ia manggung di Seattle dan ia memalsukan kartu identitasnya untuk bisa bermain dengan Lionel Hampton."

Berawal dari kesempatan menjadi pemain terompet bagi Lionel Hampton, Jones kemudian terjun secara penuh ke dalam dunia musik. Tidak hanya sebagai pemain musik. Di tahun 60an ia juga mulai menjadi komponis musik untuk film layar lebar. Film pertama yang ditanganinya adalah The Pawnbroker yang disutradarai Sidney Lumet. Jones juga sempat menjadi penulis aransemen bagi penyanyi-penyanyi terpenting di era itu. Diantaranya, Frank Sinatra, Ella Fitzgerald, Peggy Lee dan Dinah Washington. Hingga kini, musisi-musisi muda pun tidak luput dari pengamatan Jones. Hubungannya dengan musisi senior Herbie Hancock sama dekatnya dengan penyanyi R&B Usher misalnya. Curtis Stigers, salah satu penyanyi jazz yang juga tampil dan koser perayaan ulang tahunnya yang ke 75, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya akan Quincy Jones.

"Saya harus bilang dia cool. Ia mungkin adalah orang paling keren di planet bumi ini. Ia juga hangat. Setiap orang selalu menceritakan kepada saya bahwa ia membuat semua orang merasa diri kita ini yang terpenting. saya pertama bertemu Quincy 15 tahun lalu. Ia kebetulan mampir ke studio dan berbicara dengan produser yang tengah bekerja dengan saya. Ia membuat saya merasa seperti seorang bintang. Seakan saya sahabatnya. Jadi, Quincy itu orang yang keren, hangat dan cemerlang. Musik yang melibatkannya luar biasa. Satu kata lagi harus saya katakan sesuai untuknya. Yaitu kaya! Hahaha..."

Selain Curtis Stigers, dua nama yang juga dekat sekali dengan Jones dan juga tampil dalam konser ulang tahunnya adalah Chaka Khan dan Patti Austin. Jones adalah bapak pemandian dari Austin. Khusus untuk Jones mereka merencanakan duet lagu yang berjudul Miss Celie's Blues yang diambil dari soundtrack film The Color Purple. Lagu ini aslinya dibawakan oleh Tata Vega.

Dalam konferensi pers jelang konser perayaan ulang tahunnya di Montreux, Quincy mengungkapkan kekhawatirannya akan musisi generasi muda yang kini menjadi artis tanpa memperhatikan akar musik itu sendiri. Menurutnya, terlalu banyak musisi yang menjadi terkenal sedemikian cepat dan akhirnya dilupakan begitu saja, karena dasar dari musik itu sendiri belum mereka mengerti.

"Saya berusaha mengatakan kepada banyak musisi muda, kalau kamu tahu asal usul mu, mudah sekali mencapai tujuan yang kamu inginkan. Cari arti masa lalu kamu dan gali lah yang dalam. Billy Strayhorn, Duke Ellington, Harry Connick, semua melakukannya. Kini jarang sekali yang seperti mereka."

Jones bahkan mengajak taruhan para wartawan 10.000 Dollar Amerika, bahwa musisi muda seperti Pharrel Williams dan AKON, tidak akan tahu siapa Duke Ellington dan Charlie Parker, legenda dunia jazz. Masih menurut Jones, kurangnya kepedulian musisi muda akan sejarah musik di masa lalu adalah karena pemerintah Amerika sendiri tidak menjadikan musik sebagai salah satu prioritas dalam sistem pendidikan.

"Saya punya masalah. Ini sebenarnya masalah Amerika. Ini adalah prioritas saya sekarang ini adalah agar Amerika memiliki kementrian urusan seni dan budaya. Saya menerima penghargaan di bidang seni dari negara lain, tetapi negara saya tidak punya departemen di bidang ini. Ini membuat saya kesal. Sistem pendidikan jadi terganggu karenanya."

Quincy Jones di usianya yang ke 75 masih belum melupakan nasib generasi muda Amerika. Ia juga sibuk sebagai produser dan komponis lagu untuk film. Tidakkah terbersit di pikirannya untuk pensiun, beristirahat dan menikmati masa tuanya tanpa bekerja?

"Saya tidak punya niat sedikit pun untuk pensiun. Tidak mungkin. Pensiun bagi saya berarti mempersiapkan diri untuk mati. Ada pemenang Nobel yang mengatakan kepada saya, dengan bantuan Tuhan saya bisa hidup hingga umur 110 tahun. Kita lihat saja."

14 Juli 2008 - ruang auditorium Stravinski di Montreux Music Convention Centre. Puluhan artis jazz dan pop papan atas berkumpul untuk memberikan hadiah ulang tahun yang mungkin paling berkesan bagi Quincy Jones. Satu demi satu musisi tampil ke atas panggung membawakan lagu-lagu karya Jones. Sekitar lima jam kemudian, nama-nama seperti Patti Austin, Petula Clark, Herbie Hancock, Mick Hucknall, Al Jarreau, Chaka Kahan, Nana Mouskori, Lee Ritenour, Curtis Stigers dan masih banyak lagi, berkumpul di atas satu panggung untuk membawakan lagu terakhir bersama-sama dan mengucapkan 'Happy Birthday Q' - selamat ulang tahun Quincy Jones!