Sektor pariwisata kembali menjadi primadona devisa bagi Turki di sepanjang 2022. Rendahnya nilai tukar mata uang Lira mempertebal kocek turis asing. Namun inflasi yang mencuat membebani penduduk lokal.
Iklan
Di kawasan Kadikoy di Istanbul, wisatawan mancanegara pun akan terkejut melihat harga secangkir Capuccino yang melonjak 25 persen dalam satu hari di bulan November, terdorong angka inflasi yang mencuat.
Bagi wisatawan asing, laju inflasi di Turki tidak banyak berpengaruh lantaran nilai tukar Lira yang menukik tajam. Jika pada September 2021 nilai tukar mata uang Turki masih berkisar 8 Lira per Dollar AS, kini nilainya sudah bertengger di kisaran 18 Lira.
Anjloknya nilai tukar Lira sebabnya mendorong tumbuhnya industri pariwisata di Turki. Sebelum pandemi, sektor ini setiap tahun menyumbang 11 persen pada produk domestik brutto dan mempekerjakan hampir 2,3 juta orang.
"Sektor pariwisata secara umum berkinerja kuat tahun ini dan kami sangat senang atas situasinya,” kata pemandu wisata asal Turki, Mustafa Efelti. Sejak normalisasi, dia kebanjiran pesanan dan bekerja tanpa henti sepanjang musim panas lalu.
"Kami bahkan kedatangan banyak turis di bulan November. Hal ini tidak lazim bagi kami.”
Kuliner Lezat Berukuran Mini dari Turki
03:44
Inflasi bebani warga
Lemahnya nilai tukar Lira menambah daya tarik Turki sebagai negara tujuan wisata, terutama bagi turis dari negara dengan ekonomi yang lebih lemah.
Iklan
"Banyak orang misalnya datang dari Bulgaria, Rumania, yang ekonomi tidak kuat, bisa menghabiskan sepekan yang nyaman di Turki dengan modal USD 550 (Rp. 8,6 juta). Di Paris, uang sebanyak itu bisa habis dalam hanya beberapa hari,” kata Elfelti.
Terlepas dari geliat pariwisata, rendahnya nilai tukar Lira merupakan mimpi buruk bagi banyak warga. Angka inflasi saat ini berada di kisaran tertinggi sejak 24 tahun terakhir dan melonjak 85 persen dibandingkan Oktober tahun lalu, menurut Badan Statistik Turki. Ekonom sebaliknya meyakini kenaikan inflasi mencapai 185 persen dalam setahun terakhir.
Menurut jajak pendapat Pusat Penelitian Sosial Yoneylem, lebih dari dua pertiga masyarakat kesulitan membiayai belanja makanan atau membayar ongkos sewa rumah bulanan.
Cappadocia: Wisata ke Dunia Dongeng
Lanskap Cappadocia yang menakjubkan bisa ditemui di wilayah Anatolia Tengah di Turki. Kita dapat menikmati kota yang dikenal dengan formasi batuan yang luar biasa itu, baik di bawah ataupun di atas balon udara.
Foto: Behcet Alkan/AA/picture alliance
Matahari Terbit di Uchisar
Cappadocia, wilayah penting bersejarah di Anatolia Tengah, di mana tercatat aktivitas manusia sejak 3000 SM, adalah salah satu situs wisata paling terkenal di Turki. Dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985. Kastil di Uchisar, dengan rumah di bawah tanah dan lorong-lorong berliku, menandai titik pandang tertinggi di wilayah itu.
Foto: Chris McGrath/Getty Images
Kerajinan Tangan dan Budaya
Toko permadani bersebelahan dengan kios suvenir, didekorasi hingga detail terkecil. Di sini, di gang-gang Nevsehir, kita seperti dibawa menjelajahi dimensi waktu yang berbeda.
Foto: Chris McGrath/Getty Images
Pemandangan yang Fantastis
Kota kecil Goreme, yang terletak di tengah taman nasional, memiliki banyak sarana akomodasi dengan teras atap yang nyaman. Kebanyakan didekorasi dengan bantal warna-warni yang indah, tempat yang sempurna untuk mengagumi balon udara yang sedang mengudara di atas lanskap batuan vulkanik.
Foto: Zoonar/picture alliance
Melayang di atas ‘Fairy Chimneys’
Naik balon udara di atas Cappadocia adalah pengalaman yang benar-benar menakjubkan. Begitu indah di pagi hari, ketika matahari terbit menyinari ‘Fairy Chimneys’, pilar batu yang menjulang tinggi di wilayah itu, dalam pendar cahaya yang surealistis. Wisata Balon Udara berlangsung antara satu hingga empat jam.
Foto: Chris McGrath/Getty Images
Jepretan Foto yang Sempurna
Tentu saja, lokasi unik ini menjadi obyek favorit untuk konten foto di Instagram ataupun sesi pemotretan dan pengambilan video lainnya. Baik itu berpose di atas ayunan dengan mengenakan gaun merah yang menawan atau menjelajahi lanskap dengan kuda atau unta.
Foto: Behcet Alkan/AA/picture alliance
Formasi Batuan Unik
Taman nasional juga menampilkan pemandangan yang tak biasa, yang disebut Lembah Cinta. Nama ini berasal dari formasi batuan phallic yang dibentuk oleh angin dan cuaca selama ribuan tahun.
Foto: Givaga/Zoonar/picture alliance
Diukir pada Lanskap Batuan
Batuan lunak tufa vulkanik yang tersebar luas di wilayah tersebut, memungkinkan untuk memahat seluruh kota pada batuan, bahkan dengan alat sederhana sekalipun. Umat Kristen yang dipersekusi, adalah yang pertama membuat tempat persembunyian mereka di sini pada abad ketiga. Kemudian, rumah, gereja, dan seluruh biara juga dibentuk dari lanskap berbatu ini.
Foto: Chun Ju Wu/Zoonar/picture alliance
Arsitektur Paling Unik
Sistem gua bawah tanah yang bercabang di seluruh lanskap batuan vulkanik ini sulit untuk dilihat dari atas. Namun, mereka yang menjelajahi bawah tanah, akan menemukan arsitektur bawah tanah terunik di dunia.
Lanskap di Cappadocia dapat dijelajahi dengan balon udara, sepeda, kuda atau unta, namun bisa juga dengan ‘quad bike’ atau ATV. Kita dapat memacu kendaraan roda empat "off road" tersebut melewati jalanan sempit di desa-desa kecil, atau melakukan tur di taman nasional sekitar Goreme. (kp/as)
Foto: Givaga/Zoonar/picture alliance
9 foto1 | 9
Prospek pariwisata 2023
Ironisnya, krisis ekonomi di Turki berkecamuk tanpa banyak dirasakan wisatawan asing. "Devaluasi Lira malah membuat daya tarik Turki semakin kuat bagi turis dengan anggaran terbatas,” kata Evangelos Georgiou, juru bicara TUI, raksasa pariwisata Jerman.
Tahun ini, sektor pariwisata tumbuh 27,1 persen dibandingkan setahun sebelumnya dengan volume senilai USD 17,95 miliar. Angka tersebut masih jauh di bawah era prapandemi yang mencapai USD 34,5 miliar pada 2019.
Menurut TUI, Turki termasuk negara tujuan wisata paling populer di Eropa. Status tersebut akan semakin diuji ketika inflasi turut melambungkan ongkos berwisata.
"Tahun depan, setidaknya di kawasan Antalya, harga sewa kamar hotel di musim panas akan meningkat 15 sampai 25 persen,” kata Serdar Akaydin dari aQuasun Tourism AG. Dengan ongkos penerbangan yang meningkat, perjalanan ke Antalya juga akan lebih mahal ketimbang pada 2022, prediksinya.
"Pertanyaan besarnya adalah apakah para wisatawan mancanegara akan mau membayar harga-harga ini?.”