1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Bencana

Letusan Gunung Agung Lumpuhkan Bali

28 November 2017

Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana berusaha membujuk penduduk yang enggan dievakuasi, sebanyak 40.000 wisatawan terdampar di bandara I Gusti Ngurah Rai. Pemerintah menyediakan bus dan ferry.

Indonesien Bali Vulkan Agung
Foto: picture-alliance / ZUMAPRESS.com

Letusan Gunung Agung nyaris melumpuhkan kehidupan di Bali. Pemerintah sejauh ini telah memerintahkan evakuasi terhadap 100.000 penduduk dari 22 desa yang terletak di dalam radius 10 kilometer dari puncak gunung. Namun sekitar 40.000 penduduk menolak mengungsi karena merasa aman dan tidak ingin meninggalkan hewan ternak.

"Petugas akan menyisir area dan membujuk mereka. Jika gagal kami akan memaksa mereka untuk mengungsi," kata Jurubicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Namun meski mewaspadai letusan yang lebih dahsyat, BNPB memperkirakan erupsi Gunung Agung tidak akan sebesar seperti letusan terakhir. "Kemungkinannya kecil, letusannya tidak akan sebesar tahun 1963," tutur Sutopo kepada BBC Indonesia.

"Ini dilihat dari energi pada dapur magma yang tidak sebesar 1963. Sementara yang sekarang, semburan abu vulkaniknya sekitar 3.500 meter sampai 4.000 meter," tambahnya. Sutopo meyakini lava saat ini sudah memenuhi kawah dan akan tumpah ke lereng gunung. "Sejak kemarin ada ledakan erupsi yang terdengar hingga jarak 12 kilometer."

Sejauh ini otoritas telah menghentikan hampir semua aktivitas penerbangan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Sebagai gantinya Direktorat Jendral Transportasi Darat menyiapkan 100 bus yang siap mengangkut wisatawan yang terdampar ke pelabuhan ferry.

Menurut data terakhir sebanyak 400 penerbangan dari dan menuju bandara di Denpasar dihentikan. Akibatnya sekitar 40.000 wisatawan terpaksa menunggu tanpa kejelasan soal waktu keberangkatan.

rzn/yf (ap, cnnind, tempo)