Sinabung belum membisu. Pada letusan kali ini awan vulkanik membumbung hingga ke ketinggian 5.000 meter. Australia buru-buru menerbitkan peringatan kepada semua maskapai penerbangan agar menjauhi daerah letusan.
Iklan
Gunung Sinabung kembali memuntahkan awan panas hingga ke ketinggian 5.000 meter di langit yang menghujani kawasan sekitar dengan debu vulkanik. Namun begitu erupsi tidak menimbulkan korban.
Rangkaian letusan teranyar Sinabung berawal Oktober 2017 silam dan berlanjut hingga kini. Sejak itu sebanyak 30.000 penduduk telah meninggalkan kawasan di radius 7 kilometer dari puncak gunung.
Menurut Jurubicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, awan vulkanik kali ini terbawa angin ke arah selatan.
Desa Hantu di Kaki Sinabung
Letusan dahsyat gunung Sinabung lima tahun silam menyisakan desa hantu tak bertuan. Inilah rekaman mengenai detik-detik terakhir kehidupan penduduk sebelum bencana melanda.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Rumah Tuhan
Hampir tidak ada yang tersisa dari desa Simacem di Sumatera Utara. Kecuali sebuah gedung gereja yang remuk redam dihajar awan panas, hampir semua rumah penduduk rata dengan tanah
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Rekaman Kengerian
Puncak Sinabung menjulang dari balik jendela rumah penduduk di desa Simacem. Kondisi di desa-desa sekitar gunung api ini merekam detik-detik terakhir ketika kehidupan penduduk terhenti secara tiba-tiba menyusul letusan tahun 2010 silam.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Alam Merebut Kembali
Rumah-rumah penduduk di desa Sibintun yang kini ditinggalkan mulai ditumbuhi tanaman liar. Sejak letusan besar 2010 silam, penduduk yang tinggal di radius tujuh kilometer dari gunung Sinabung tidak diizinkan kembali ke desanya. Mereka direlokasi secara permanen
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Terbangun Lalu Binasa
Geliat Sinabung setelah lelap selama 400 tahun mengejutkan ilmuwan. Sejak letusan terbesar 2010 silam, gunung setinggi 2460 meter itu berulangkali memuntahkan awan panas. Awal tahun lalu sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat debu vulkanik. Sedikitnya delapan desa terpaksa ditinggalkan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Sisa Eksodus
Penduduk tidak punya waktu untuk mengosongkan seisi rumah ketika evakuasi. Kebanyakan cuma membawa benda-benda berharga. Sebanyak 30.000 orang dipindahkan dari kampung halamannya saat letusan pertama tahun 2010.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Bahaya di Ufuk
Kendati tidak hancur oleh abu vulkanik, desa Sukanulu juga terpaksa dikosongkan karena tingginya potensi erupsi. Sinabung bisa meletus setiap saat tanpa peringatan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Tertinggal dan Dilupakan
Proses evakuasi yang berlangsung cepat tidak mengizinkan pemilik rumah membawa serta perlengkapan elektronik di rumahnya. Salah satunya adalah tape recorder yang hangus dilumat abu panas.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Saksi Bisu
Rongsokan mobil di desa Simacem ini menjadi saksi bisu keganasan sebuah letusan gunung berapi. Tapi lima tahun setelah letusan Sinabung, ribuan penduduk masih bertahan di penampungan sementara. Mereka dijanjikan rumah permanen oleh pemerintah yang sayangnya hingga kini belum juga terwujud
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Tembok Tanpa Atap
Gereja di desa Kuta Gugung ini cuma tersisa tembok tanpa atap. Sinabung meletus berulangkali pada tahun 2010. Awalnya penduduk yang dievakuasi diizinkan kembali saat ada letusan kecil di bulan Agustus. Tapi sebulan berselang Sinabung mengamuk dan penduduk tidak lagi punya waktu untuk berkemas.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
9 foto1 | 9
Kepala Pos Pantau Gunung Sinabung Armen Putra mengklaim pihaknya mencatat gempa kecil selama 600 detik sebelum letusan terjadi. Saat ini Pusat Informasi Abu Vulkanik di Australia sudah menerbitkan "red notice" kepada semua maskapai penerbangan agar menghindari daerah letusan.
Menurut laporan Tribunnews, abu vulkanik dan hujan batu sempat melanda Kecamatan Tiganderket di Tanah Karo. BNPB menetapkan radius sejauh lima kilometer sebagai zona merah dan melarang warga melakukan aktivitasnya di sana.
Sinabung Kembali Meletus
00:53
Letusan terbesar Sinabung terjadi pada 4 Januari 2014, ketika BNPB mencatat 50 letusan dalam satu hari. Sebulan kemudian Sinabung kembali meletus dan menelan 16 korban jiwa.
Duka dari Sinabung
Gunung Sinabung memakan korban jiwa. Masyarakat harus berjuang untuk dapat memulihkan kembali kehidupan mereka.
Foto: Adek Berry/AFP/Getty Images
Korban tewas dievakuasi
Sinabung tiba-tiba meletus hebat. Sedikitnya 15 tewas akibat erupsi, jumlah korban tewas dikhawatirkan terus bertambah. Tim Basarnas sedang melakukan evakuasi korban tewas, dan mencari korban yang masih hilang.
Foto: SUTANTA ADITYA/AFP/Getty Images
Abu Vulkanik Tebal
Tim evakuasi melewati kawasan yang tertimbun abu vulkanik tebal. Sepedamotor warga yang tidak bisa diselamatkan, bergelimpangan tertutup abu. Tim masih berusaha mencari korban selamat atau juga mengevakuasi korban tewas,
Foto: Reuters
Mengumpulkan barang
Polisi membawa barang-barang milik korban yang meninggal dunia akibat awan panas dari Gunung Sinabung. Yang mengenaskan, sejumlah ponsel yang tertinggal terus berdering, sementara pemiliknya tidak diketahui dimana, sudah tewas atau selamat?
Foto: Adek Berry/AFP/Getty Images
Memakan korban jiwa
Regu penyelamat menemukan jenazah korban di Desa Karo pada awal Februari ini, menyusul letusan Gunung Sinabung.
Foto: Sutanta Aditya/AFP/Getty Images
Koordinasi pencarian
Anggota-anggota Tim SAR melakukan pengarahan, dalam operasi pencarian korban bencana Sinabung.
Foto: Adek Berry/AFP/Getty Images
Pengungsi hidup prihatin
Penduduk desa makan dalam kondisi seadanya di kamp penampungan sementara yang disediakan bagi pengungsi.
Foto: Adek Berry/AFP/Getty Images
Evakuasi
Penduduk desa dievakuasi agar terhindar dari awan panas akibat letusan Gunung Sinabung.
Foto: CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP/Getty Images
Gagal panen
Tanaman jagung di muka Gunung Sinabung di Desa Payung mengering dan gagal panen.
Foto: Reuters
Awan panas
Penduduk desa memandang Gunung Sinabung yang sedang mengeluarkan awan panas.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Mencari selamat
Di Desa Sigarang-Garang, Karo, penduduk desa berlari menghindari awan panas dari Gunung Sinabung.
Foto: Reuters
Ketika kembali aktif
Sejak September lalu, aktivitas Gunung Sinabung membuat warga sekitar cemas. Demikian pula di bulan November 2013. Awal Februari 2014 aktivitasnya memakan korban jiawa. Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600. tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010.