1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lewat Profil Rekaan Terungkap 1000 Pedofil

5 November 2013

Lewat profil rekaan komputer, organisasi pemerhati anak-anak di Belanda mengungkap lebih dari 1000 identitas pelaku pedofilia dari seluruh dunia.

Foto: picture alliance / Photoshot

Dalam penelitiannya, organisasi HAM Terre des Hommes membangun program komputer dan menciptakan sebuah profil rekaan atau tokoh animasi tiga dimensi yang terlihat seperti gadis cilik Filipina berusia 10 tahun, bernama Sweetie. Tokoh itu ditempatkannya di chat room internet, dan dikelola dari sebuah bangunan terpencil di Amsterdam.

Dengan menggunakan Sweetie sebagai kedok untuk online, peneliti Terre des Hommes mengobrol dengan calon klien lewat online.

Mengumpulkan data

Setelah salah satu peneliti login dengan kedok sebagai Sweetie ke chatroom publik, muncullah para peminat yang mengajak untuk mengobrol:

Salah satu bentuk obrolannya:

Sweetie : "Apa yang Anda ingin lihat?"
Pengguna : "U" (ed-kamu)
Sweetie: "Apa yang kamu ingin lihat jika membayar? "
Pengguna : "Kamu telanjang"

Pengguna atau pelanggan sepakat membayar biaya 20 dollar AS yang harus dibayar dengan transfer dan Sweetie meminta alamat Skype penawarnya.

Dalam kesempatan lain, seorang pria bernama "Older4young" yang diidentifikasi sebagai seorang ayah 35 tahun dari dua anak dan bermukim di Atlanta, Amerika Serikat, meminta profil rekaan bernama Sweetie itu untuk menanggalkan pakaian dengan bayaran 10 Euro.

"Nyalakan webcam kamu. Saya terangsang," tulis pria itu. Sementara pria itu mengobrol dengan "gadis Sweetie", peneliti mengumpulkan informasi tentang pelanggan melalui media sosial.

Banyak peminat

Penelitian itu dilakukan selama sepuluh pekan. Hasilnya mengejutkan. Direktur proyek penelitian Terre des Hommes, Hans Guyt menceritakan: “Kami dibanjiri oleh orang-orang yang mencari kontak, ingin melakukan kegiatan seks tersebut.” Dalam waktu 10 minggu, lebih dari 20.000 predator dari 71 negara mendekati Sweetie, meminta pertunjukan seks lewat webcam.

Seks lewat online makin marakFoto: Fotolia/Yuri Arcurs

Dari 20 ribu peminat itu, 1000 pedofil telah diidentifikasi. Kini Terre des Hommes telah menyerahkan hasil penelitian tersebut kepada Interpol. Organisasi itu juga mendesak Interpol untuk menindaklanjuti kasus tersebut dan mencari para pelaku yang mau membayar anak di bawah umur untuk melakukan pertunjukan seks tersebut.

Direktur proyek penelitian Terre des Hommes, Hans Guyt mengatakan kepada Associated Press: "Jika kita tidak melakukan intervensi segera, fenomena mengerikan ini akan benar-benar berjalan di luar kendali."

Koneksi internet

Terre des Hommes telah bekerja selama bertahun-tahun untuk memerangi pelacuran anak di Asia Tenggara. Dalam beberapa tahun terakhir mereka melihat bagaimana para pelacur muda beroperasi di bar-bar, restoran dan hotel yang sering dikunjungi oleh wisatawan seks. Ditambahkan Guyt, kini para turis seks dapat mengeksploitasi anak-anak itu dari rumah karena koneksi internet semakin cepat.

Pelacur anakFoto: picture-alliance / dpa

Guyt menceritakan, dalam beberapa kasus, anak-anak dipaksa oleh orangtua mereka yang miskin untuk mau melakukan pertunjukan seks secara online. Begitu mereka menerima uang yang ditransfer, gadis-gadis cilik itu tampil di depan webcam dengan gambar yang dikirim melalui ruang chat pribadi.

Eksploitasi seks anak via online bukanlah hal baru. Investigator Perserikatan Bangsa-bangsa pada tahun 2009 menyatakan sekitar 750.000 orang menggunakan situs pornografi anak pada waktu bersamaan.

AP/VLZ(afp/ap)