PARIS: Kepala negara Libya Muammar Khadafi dan pemerintah Prancis menandatangani kontrak kerja sama ekonomi senilai sepuluh miliar dolar. Perjanjian kerja sama tersebut antara lain pembangunan pembangkit energi nuklir dan penyulingan air minum. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengatakan, kontrak kerja sama itu merupakan imbalan atas perbaikan sikap politik Libya. Sebelumnya, lawatan Khadafi ke Prancis diwarnai kritik tajam di kalangan pemerintah di Paris. Utusan khusus urusan hak azasi manusia Kementerian Luar Negeri Prancis, Rama Yade, mengatakan Khadafi tidak seharusnya disambut pada Hari Hak Azasi Manusia Internasional dan Libya telah melakukan skandal. Sejak lama Libya dikucilkan masyarakat internasional dan dianggap sebagai pendukung terorisme internasional.