1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Liga Arab Didesak Tarik Tim Pemantau Suriah

1 Januari 2012

Badan penasehat Liga Arab menyerukan penarikan segera tim pemantau di Suriah. Kehadiran mereka dipandang tidak berdampak kepada tingkat kekerasan pemerintah terhadap pengunjuk rasa yang terus berlanjut.

Seorang pemantau Liga Arab mengamati dari gedung tinggi di Daraa
Seorang pemantau Liga Arab mengamati dari gedung tinggi di DaraaFoto: picture-alliance/dpa

Seruan dikeluarkan badan penasehat di tengah persiapan Liga Arab untuk mengirim 20 orang pemantau lagi ke Suriah. Sementara para pengunjuk rasa membuka tahun dengan rangkaian demonstrasi, dan seorang bocah berusia 7 tahun dilaporkan menjadi korban tewas pertama di tahun 2012. Menurut laporan organisasi HAM Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, bocah tersebut terbunuh saat mobil ayahnya diberondong peluru.

Tak ada perubahan

Juru bicara Parlemen Arab, Salem al-Diqbassi, mendesak Sekjen Liga Arab Nabil al-Arabi untuk segera menarik para pemantau dari Suriah. "Aksi Damaskus jelas-jelas merupakan pelanggaran protokol Liga Arab yakni melindungi warga Suriah. Kami melihat peningkatan kekerasan, lebih banyak orang tewas termasuk anak-anak. Dan semua ini terjadi di tengah kehadiran pemantau Liga Arab yang tentunya membuat geram orang-orang Arab," tegas Diqbassi. Parlemen Arab adalah sebuah komisi penasehat dengan 88 anggota dari parlemen 22 negara anggota Liga Arab.

Pemantau Liga Arab berjaket oranye mengunjungi warga yang terluka di DaraaFoto: picture-alliance/dpa

Lima puluh pemantau tiba awal pekan lalu sebagai bagian dari perjanjian Arab yang disetujui Suriah, yakni mengawasi penarikan militer dari kota-kota dan permukiman warga, serta menghentikan kekerasan terhadap warga sipil. Rencananya misi pemantau akan berlangsung selama sebulan sejak 23 Desember lalu. Namun sejak itu jumlah korban tewas menurut sebuah komisi koordinasi lokal (LCC) telah mencapai 286 orang.

Perpecahan internal

Kaum aktivis Suriah mengaku apatis dengan misi Liga Arab yang rencananya menurunkan 150 pemantau untuk mengawasi negara berpenduduk 23 juta jiwa tersebut. Terlebih lagi karena para pemantau mengandalkan pengawalan militer Suriah sebagai transportasi yang terkadang mempersulit akses ke para demonstran. Belum lagi kontroversi yang mengelilingi ketua misi Mustafa al-Dabi, yang kali ini merendahkan sebuah kesaksian seorang pemantau di Daraa. Sebuah pernyataan terekam yang telah beredar di Youtube hari Sabtu (31/12).

"Ada penembak jitu. Kami melihat dengan mata kepala sendiri. Kami minta kepada pemerintah Suriah untuk segera menarik mereka. Jika tidak dilakukan dalam waktu 24 jam, akan ada langkah lain yang kami tempuh." Demikian dinyatakan lelaki tersebut di hadapan kerumunan warga. Namun kepada kantor berita BBC, al-Dabi justru mengingatkan bahwa pernyataan yang diberikan sang pemantau merupakan pernyataan hipotetis. Perpecahan antara sikap al-Dabi dengan kekhawatiran anggota timnya semacam ini mendorong Liga Arab untuk mendesak para pemantau untuk fokus kepada kerja teknis dan menghindari pernyataan kepada publik di masa mendatang.

rtr/afp/Carissa Paramita

Editor: Ayu Purwaningsih

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait