Liga Arab kecam pengerahan militer Turki di utara Irak sebagai pelanggaran kedaulatan Bagdad. Ankara dituding melanggar hukum internasional sekaligus membahayakan keamanan dunia Arab.
Iklan
Turki mengancam keamanan dunia Arab dengan tambahan pengerahan militernya ke utara Irak. Demikian kecaman wakil sekretaris jenderal Liga Arab Ahmed ben Heli dalam KTT menteri luar negeri Liga Arab di Kairo. "Dengan mengerahkan tambahan tentaranya, Turki juga memperparah kekacauan di kawasan", ujar ben Heli.
Ketegangan antara Bagdad dan Ankara memuncak gara-gara pengerahan tambahan hingga 1.000 serdadu Turki dan sejumlah panser ke utara Irak awal bulan ini, dengan alasan untuk melindungi serdadunya yang sudah ditempatkan di kawasan itu. Militer Turki melatih pejuang Kurdi Peshmerga dan kaum Sunni moderat di kawasan Bashika di utara Irak, untuk melawan "jihadis" Islamic State, ISIS.
Kawasan utara Irak dikuasai kaum Kurdi yang dipimpin Atheel dan Osama Nujaifi. Atheel adalah mantan gubernur Niniveh dan Osama mantan wakil presiden Irak. Keduanya adalah rival berat PM Irak saat ini, Haider al Abadi. Inilah yang terutama membuat pemerintah Irak berang. Bagdad sudah melayangkan protes resmi kepada Ankara terkait masalah penempatan militer ini.
Ankara siap relokasi tentara
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menanggapi surat protes dari Irak dan Liga Arab serta seruan dari presiden AS, Barack Obama menyatakan, akan melakukan penarikan mundur dan relokasi sebagian pasukannya. "Pasukan akan ditarik ke kawasan Kurdi yang bersahabat dengan Turki, tegas Erdogan."
Namun menteri luar negerii Irak, Ibrahim al Djaafari mendesak Turki untuk segera menarik seluruh pasukannya dari wilayah kedaulatan Irak. "Turki mengerahkan pasukan ke wilayah Irak tanpa izin dari Bagdad dan dengan itu melanggar kedaulatan kami, "Pemindahan pasukan dari satu wilayah Irak ke wilayah Irak lainnya tidak bisa diterima", ujar Al Djaafari.
Senada dengan itu para menteri luar negeri Arab menyebut langkah Ankara itu sebagai ancaman keamanan bagi seluruh dunia Arab. Campur tangan Turki di utara Irak dipandang sebagai langkah Ankara untuk menyiapkan kawasan sempalan Kurdi Irak di seputar Mosul yang bebas dari pengaruh IS. Hal ini dipandang oleh Bagdad sebagai upaya separtisme.
Inilah Sumber Keuangan ISIS
Sumber utama keuangan ISIS adalah penjualan minyak, penjarahan bank, pajak dari rakyat di daerah pendudukan dan penjualan barang antik. Dengan kekayaan 2 milyar Dolar ISIS bisa bertahan 2 tahun jika jalur dana diputus.
Foto: picture alliance/abaca
Penjualan Minyak Illegal
Sumber utama pemasukan ISIS adalah dari penjualan minyak ilegal. ISIS berhasil merebut beberapa ladang minyak penting di Suriah dan Irak. Sudah jadi rahasia umum jalur penyelundupannya adalah lewat Turki. Pentagon menaksir tiap bulan ISIS meraup omset 40 juta Dolar dari pasar gelap minyak.
Foto: Getty Images/J. Moore
Penjarahan Bank
ISIS selalu menjarah bank-bank di kawasan yang mereka rebut di Suriah dan Irak. Pemerintah Amerika menaksir antara 500 juta hingga satu milyar Dolar berhasil diraup ISIS dari bank-bank tersebut. Saat menaklukkan kota Mossul di utara Irak, dilaporkan 420 juta Dolar raib dijarah. Jumlah ini cukup buat membayar gaji 50.000 jihadis selama setahun.
Foto: Getty Images/S. Platt
Pajak dan Pemerasan
8 juta rakyat di kawasan kekuasaan ISIS harus membayar pajak Antara 5 sampai 15 persen dari pendapatan. Pemerintah Jerman melaporkan, ISIS juga terapkan pajak khusus bagi warga non Muslim. Juga perusahaan di kawasan taklukan harus membayar rutin sejumlah uang perlindungan.
Foto: DW/Andreas Stahl
Penjualan Barang Antik
Para "jihadis" biasa mempropagandakan aksi menghancurkan berhala dari kota-kota antik yang dikuasai ISIS. Tapi barang antik berharga tinggi biasanya diamankan dan diselundupkan untuk dijual di pasar gelap. Juga banyak artefak temuan arkeolog yang disita dan dijual di pasar gelap. Sejauh ini tidak ada angka pasti omset penjualannya.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Penculikan dan Uang Tebusan
Penculikan dan permintaan uang tebusan, ibarat pisau bermata dua bagi ISIS. Di satu sisi sumber pemasukan, dan di sisi lain propaganda teror. ISIS diyakini kantungi puluhan juta Dolar uang tebusan. Sandera yang punya efek propaganda besar, biasanya dieksekusi dan videonya ditayangkan lewat Internet. Dengan sekali pukul, ISIS mencapai dua sasaran.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Sumbangan
Simpatisan ISIS cukup banyak tersebar di mana-mana dan menyumbang dana bagi kelompok teror ini. Total sumbangannya ditaksir 40 juta Dolar pertahun. Lembaga riset terorisme internasional melaporkan, kasus tertinggi dipegang Arab Saudi, yang sejak 2010 menghukum 860 orang dengan tuduhan membiayai teror. Posisi kedua diduduki AS dengan 100 vonis.