Wina, untuk kali pertamanya, menempati peringkat teratas sebagai kota paling layak huni di dunia. Sedangkan di Jerman ada juga lima kota yang masuk ke dalam daftar majalah berita Inggris, The Economist, ini.
Iklan
Berdasarkan survei Economist Intelligence Unit terbaru (EIU), lima kota di Jerman yaitu Frankfurt, Hamburg, Berlin, München, dan Düsseldorf berada dalam posisi 30 besar dari daftar yang dirilis pada Selasa (14/8).
Di antara kelimanya, Frankfurt menduduki peringkat tertinggi sebagai kota layak huni yaitu pada posisi ke-12 dengan skor sebesar 96,0 dari 100 point.
Tidak ada kota Jerman yang mendapat peringkat lebih rendah dari 93,0 yang merupakan skor untuk Düsseldorf.
Survei ini mengukur "tantangan gaya hidup di 140 kota di seluruh dunia," dan Wina menduduki peringkat tertinggi dengan rating 99,1.
Ini kali pertama ibukota Austria itu menduduki daftar teratas, menggusur Melbourne yang telah menduduki daftar teratas selama tujuh tahun terakhir.
Kota-kota di Australia dan Kanada banyak yang masuk dalam daftar 10 besar seperti Melbourne, Sydney dan Adelaide di Australia dan Calgary, Vancouver serta Toronto di Kanada.
Sementara di Jepang, Osaka dan Tokyo juga masuk ke daftar 10 kota terbaik.
10 Kota Paling Layak Huni di Dunia
Tiap tahunnya, Economist Intelligence Unit EIU membuat daftar kota paling layak huni. Berikut daftar 10 kota yang dianggap paling layak huni tahun 2014, berdasarkan Global Liveability Index.
Foto: picture alliance/Reinhard Koester
10. Auckland
Dari 140 kota yang di survey oleh EIU, Auckland di Selandia Baru menempati posisi ke-10. EIU menjelaskan, penilaian atas kelayakan huni yang dimaksud dalam survei ini meliputi lima kategori, yakni stabilitas, pelayanan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan, serta infrastruktur.
Foto: AP
09. Perth
Perth merupakan ibukota negara bagian Australia barat. Perth adalah kota terbesar ke empat di Australia. Memiliki pantai yang indah, kota ini juga menjadi ajang diselenggarakannya berbagai festival. Kota ini juga aktif dalam pengembangan energi surya.
Foto: Infinite Energy
08. Helsinki
Ibukota Finlandia ini berpenduduk sekitar 600 ribu jiwa. Helsinki adalah pusat bisnis, keuangan, mode, hiburan, media, dan budaya. Helsinki memiliki jumlah warga asing terbesar di Finlandia, terdiri dari sekitar 130 kewarganegaraan dengan mayoritas dari Rusia, Estonia dan Swedia. Di kota inilah, pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menandatangani nota kesepakatan damai tahun 2005.
Foto: nyiragongo/Fotolia
07. Sydney
Dari 10 daftar kota paling layak huni, empat kota terdapat di Australia. Jaminan kesehatan yang baik serta infrastruktur yang layak menempatkan Sidney di urutan ke tujuh kota paling layak huni dalam ranking tahun 2014.
Foto: picture-alliance/empics
06. Calgary
Posisi ke tujuh ditempati kota terbesar di Alberta, Kanada, kota Calgary. Terletak di kawasan kaki bukit, Calgary adalah kota terbesar di Kanada dihitung berdasarkan jumlah penduduk. Cadangan minyak ditemukan di Alberta tahun 1960-an, dan sejak saat itu Calgary pun berkembang pesat.
Foto: Derek Leung/Getty Images
05. Adelaide
Kota ini semarak dengan taman-tamannya, pantai dan kebun anggur. Objek-objek wisata yang menarik di kota pesisir Australia ini di antaranya North Terrace dan King William Street . Di lokasi-lokasi ini terdapat banyak bangunan bersejarah dari abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang masih dipelihara baik. Kota ini juga asyik buat berolahraga.
Foto: Fotolia/livetraveling
04. Toronto
Kota terbesar di Kanada ini konsisten menempati daftar kota layak huni edisi EIU. Dalam daftar yang dikeluarkan EIU tahun 2014, tiga kota di Kanada menempati posisi 10 besar kota paling layak huni. Kota mana lagi setelah Calgary dan Toronto?
Foto: imago/imagebroker
03. Vancouver
Vancouver berada di posisi ke-4. Kota ini adalah metropolitan terbesar di Kanada bagian barat dan ketiga terbesar di Kanada. Vancouver dikenal di dunia akan keindahannya. Bukan hanya karena dikelilingi oleh pantai dan pegunungan, namun juga karena budayanya.
Foto: AP
02. Wina
Kaya akan banyaknya istana dan banguan-bangunan spektakuler lainnya, tak mengherankan jika kota musik di Austria ini menempati posisi ke dua kota paling layak huni. Setelah hancur dari perang dunia kedua, kota yang melahirkan banyak musisi modern ini berkembang menjadi kota industri modern. Dan kota apa yang menempati urutan pertama paling layak huni?
Foto: Gryffindor
01.Melbourne
Lagi-lagi dari Australia. Melbourne, ibukota negara bagian Victoria yang bergaya modern, terpilih sebagai yang terbaik. Kota paling layak dihuni ini memiliki tingkat pertumbuhan bisnis yang baik, ditunjang infrastruktur kelas internasional. Sistem pendidikan dan kesehatan di kota ini juga tercatat amat baik.
Foto: picture alliance/Reinhard Koester
10 foto1 | 10
Sedangkan Kopenhagen, Denmark ada di urutan kesembilan dan satu-satunya kota di Eropa yang masuk dalam sepuluh besar.
Peringkat Hamburg turun
Untuk kali pertama sejak 2015 Hamburg tidak lagi masuk dalam daftar 10 besar. Peringkat kota ini jatuh ke urutan nomor 18 meski skor layak huninya tidak berubah yaitu 95,0 poin.
Auckland juga jatuh dari peringkat delapan ke-12, Perth dari posisi ketujuh turun ke-14 dan Helsinki dari kesembilan hingga ke-16.
"Perubahan dalam kehidupan di tempat lain memiliki dampak signifikan terhadap peringkat masing-masing kota," kata survei itu.
8 Kota Yang Paling Ramah Lingkungan di Dunia
Banyak kota yang kini membenahi lingkungannya dan berupaya mereduksi gas rumah kacanya. Inilah delapan kota yang layak disebut kota "terhijau" sedunia.
Foto: picture-alliance/dpa/R.Kaufhold
Kopenhagen, Denmark
Kopenhagen ingin menjadi ibukota netral karbon pertama dunia tahun 2025. Sejak 1995, emisi karbon telah berkurang setengahnya. Kota ini menerapkan zona bebas mobil yang luas, transportasi umum kualitas tinggi dan fasilitas bersepeda yang mengesankan. Sistem pemanasan dan pendinginan distrik - beberapa di antaranya menggunakan air laut - dilakukan dengan teknologi untuk mengurangi emisi karbon.
Foto: DW/E. Kheny
Reykjavik, Islandia
Ibukota Islandia ini telah memiliki sistem pemanas dan listrik dari energi terbarukan - terutama dari tenaga air dan panas bumi. 95 persen rumah terhubung ke jaringan pemanas umum. Kota ini juga menargetkan semua angkutan umum bebas energi fosil pada tahun 2040. Pemerintah kota sangat mendorong warga untuk melakukan kegiatan tanpa menggunakan mobil mereka.
Foto: picture-alliance/U. Bernhart
Curitiba, Brasil
Di kota terbesar kedelapan di Brasil ini, sekitar 60 persen penduduknya bergantung pada jaringan bus perkotaan. Kota ini juga memiliki 250 kilometer jalur sepeda, serta jalan pedalaman pertama di negara itu, Rua das Flores. Sabuk hijau Curitiba memberikan perlindungan alami terhadap banjir. Namun pertumbuhan penduduknya yang cepat membuat ambisi hijau berada di bawah tekanan.
Foto: picture alliance/GES/M. Gilliar
San Francisco, Amerika Serikat
Tahun 2016, San Francisco mengeluarkan undang-undang bahwa semua bangunan baru harus menyisihkan ruang untuk sistem fotovoltaik di atap - sebagai kota metropolitan pertama di AS. Penggunaan kantong plastik sudah dilarang sejak 2007. Tahun 2009 diperkenalkan program limbah makanan perkotaan. Kota ini berencana bebas dari sampah pada tahun 2020.
Foto: AFP/Getty Images/J. Edelson
Frankfurt, Jerman
Frankfurt adalah salah satu kota pertama yang mencanangkan ambisi untuk menggunakan energi terbarukan 100 persen pada tahun 2050. Gedung baru di kota ini harus mengikuti petunjuk efisiensi energi yang ketat. Frankfurt juga telah mengurangi limbahnya secara drastis, berkat sistem pengelolaan limbah modern, dan memiliki rencana ambisius untuk e-mobility.
Foto: CC BY Epizentrum 3.0
Vancouver, Kanada
Vancouver ingin menjadi kota terhijau dunia pada tahun 2020. Sampai saat itu, emisi karbon akan direduksi sampai 33 persen dibandingkan 2007. Listrik kota hampir seluruhnya berasal dari pembangkit listrik tenaga air. Namun untuk transportasi masih perlu beralih dari energi fosil. Tujuannya adalah untuk mengurangi emisi karbon sampai 33 persen per kepala.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com/A. Chin
Kigali, Rwanda
Kigali dijuluki sebagai kota terbersih di Afrika. Sekarang sedang direncanakan koridor pejalan kaki dan pesepeda. Kantong plastik dilarang dan warga menghabiskan satu hari setiap bulan untuk membersihkan kotanya. Di Kigali sampah jarang kelihatan. Tapi kelompok hak asasi manusia juga mengecam apa yang mereka sebut "harga kebersihan," karena kontrol terhadap penduduk yang ketat dan diskriminatif.
Foto: Imago/robertharding
Ljubljana, Slovenia
Kota ini dianugerahi penghargaan European Green Capital 2016. Listriknya berasal dari tenaga air. Ljubljana memberi perhatian besar pada jaringan transportasi umum, pejalan kaki dan pengendara sepeda, dan melarang mobil masuk pusat kota. Inilah kota pertama di Eropa yang berambisi meddaur ulang semua sampahnya. Saat ini, sudah lebih 60 persen sampahnya didaur ulang. (Teks: Irene Banos Ruiz/hp/ml)
Foto: picture-alliance/dpa/R.Kaufhold
8 foto1 | 8
Penilaian daftar kota layak huni di seluruh dunia ini dilihat berdasarkan 30 kriteria kualitatif dan kuantitatif, termasuk lima kategori umum seperti stabilitas, perawatan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan dan infrastruktur
Ancaman terorisme turun
Peringkat kota-kota seperti Manchester (35), Paris (19), dan Kopenhagen (kesembilan) meningkat pesat di antara kota-kota Eropa lainnya.
Survei tersebut menghubungkan kebangkitan Manchester dan Paris setelah serangan teroris baru-baru ini. Meski demikian, skor stabilitas kedua kota ini masih termasuk yang terendah di Eropa Barat.
"Meski nasionalisme terus meningkat, kota-kota di Eropa telah membuktikan bahwa tingkat kerusuhan umumnya kembali stabil setelah konflik sosial yang timbul akibat krisis migrasi, Brexit atau referendum kemerdekaan Catalonia surut," ujar editor jajak pendapat, Roxana Slavcheva, dalam sebuah pernyataan.
"Lagipula, selama tahun lalu terjadi peningkatan signifikan terkait keamanan di beberapa kota Eropa barat karena itu lah tidak ada kota yang mencatatkan penurunan kelayakan hidup tahun ini."
Enam Metropolitan Proyeksi Kota Masa Depan
Perkembangan kota cendrung liar dan tak terkendali. Tapi proyek di enam kota metropolitan ini menunjukkan bagaimana sebuah kota bisa mempersiapkan diri untuk menyambut masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan
Foto: BIG
Los Angeles, Amerika Serikat
LA sejak lama dikenal sebagai kota polusi di AS. Namun sejumlah proyek ramah lingkungan mulai mengikis reputasi muram tersebut. LA antara lain akan mengganti lampu kota dengan jaringan lampu cerdas yang beraksi terhadap lingkungannya. Lampu jalanan nantinya bisa mengingatkan pengendara jika ada mobil ambulans yang akan lewat atau memancar lebih terang untuk pejalan kaki.
Foto: picture-alliance/dpa
Shanghai, Cina
Tidak semua gedung baru di Shanghai menjulang ke langit. Museum Sejarah Alam yang baru di Cina ini tidak hanya dilengkapi teknologi ramah lingkungan, seperti kolam air yang mendinginkan gedung, tetapi juga menjadi acuan bagi desain gedung masa depan yang lihai memadukan kearifan kuno dan teknologi mutakhir.
Foto: picture alliance/dpa/J. Ren
Eindhoven, Belanda
Mobilitas roda dua yang menjadi pemandangan lumrah di kota-kota Belanda juga menjadi bagian penting desain tata kota di Eindhoven. Sebab itu pemerintah kota membangun Hovenring, sebuah lingkar susun yang khusus disediakan untuk pesepeda. Kini proyek senilai 8 juta Euro itu menjadi contoh bagi kota-kota lain di Belanda yang mulai aktif membangun infrastruktur modern untuk sepeda.
Foto: Imago/Jochen Tack
Mekkah, Arab Saudi
Sebanyak 3 juta jemaah haji menyemuti Mekkah dan Madinah setiap tahun. Menyusul harga minyak yang anjlok, Arab Saudi kian bergantung pada wisata reliji yang satu ini. Tidak heran jika pemerintah menggelontorkan dana berlimpah untuk membangun infrastruktur kota, memperluas masjid dan menata ulang bandar udara dengan konsep terpadu dan modern.
Foto: picture alliance/dpa
Dubai, UAE
Adalah ambisi besar kerajaan Dubai untuk menghadirkan proyek infrastruktur spektakuler seperti Hyperloop One. Kereta super cepat ini memangkas waktu tempuh antara Dubai dan Abu Dhabi yang berjarak 150 kilometer menjadi hanya 12 menit. Belum jelas kapan proyek mentereng ini akan dibangun. Tapi jika melihat ambisi Dubai, Hyperloop One tidak lama lagi sudah bisa dinikmati oleh penduduk dan wisatawan.
Foto: BIG
Medellin, Kolombia
Bertengger di kaki pegunungan Andes, lanskap Medellin yang berbukit menyulitkan mobilitas penduduk. Untuk mengakalinya pemerintah kota membangun kereta gantung yang menyatukan berbagai distrik kota. Uniknya kereta gantung di Medellin lebih menguntungkan penduduk miskin yang hidup tersisih dari jantung kota. (rzn/yf: wired, bbc, economist)