1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lima Tahun Badai Katrina

30 Agustus 2010

Kerusakan yang diakibatkan badai Katrina mengejutkan dunia. Negara adidaya Amerika Serikat ternyata kewalahan menghadapi dampak bencana alam. Tidak ada peringatan dini, penyaluran bantuan terlambat.

Bagian kota New Orleans terendam banjir setelah amukan badaiFoto: AP

Harian Italia La Reppublica menulis:

Penduduk miskin di kota kecil Chalmette, yang lima tahun lalu terendam air, secara simbolis mengusung 'Katrina' ke liang kubur. Ini sebuah upacara penguburan yang bernada gembira, seperti musik jazz dari kawasan itu. Presiden AS Obama berbicara tentang bencana lima tahun lalu dan tanggung jawab pemerintah. Ia bergurau, orang-orang bertepuk tangan. Setelah penampilan santai di New Orleans, banyak hal tidak menyenangkan yang menunggu Obama di Washington. Dengan tegang orang menunggu pidatonya tentang penarikan pasukan AS dari Irak. Penarikan pasukan dari Irak, langkah-langkah reformasi dan pembangunan kembali setelah bencana Katrina sebenarnya merupakan nilai plus bagi Obama. Namun semua ini tidak cukup untuk memperbaiki hasil jajak pencapat.

Harian Luxemburger Wort yang terbit di Luxemburg berkomentar:

Lima tahun setelah bencana Katrina, kota New Orleans bukan kota yang sama seperti sebelum terjadinya angin topan itu. Bencana alam ini menyebabkan kerusakan sangat besar. Pemerintah lokal dan penduduk kota yang terkenal sebagai pusat perkembangan musik jazz ini tidak punya persiapan untuk menghadapi amukan badai dan situasi krisis yang muncul setelahnya. New Orleans menjadi contoh bahwa negara-negara yang kayapun bisa gagal memenuhi tugas utamanya, yaitu memberi perlindungan bagi warga, jika mereka meletakkan prioritas yang salah. Untuk itu, tidak selalu harus ada pembagian uang. Yang lebih penting adalah langkah investasi yang bijaksana.

Mengenai angin topan Katrina, harian Spanyol El Periodico de Catalunya yang terbit di Barcelona berkomentar:

Badai Katrina ketika itu mengejutkan dunia. Penduduk tidak mendapat peringatan, instansi resmi dan pemerintahan perlu waktu lama, sampai bahan bantuan berdatangan. Bagian dunia lain sama sekali tidak memperkirakan, bahwa mereka akan menyaksikan gambar-gambar dari negara terkuat dunia yang memperlihatkan kerusakan demikian hebat seperti di New Orleans. Orang biasanya menganggap, bencana alam akan memperlihatkan dampak sangat buruk hanya di negara-negara yang penduduknya miskin. Ternyata bencana Katrina hanya suatu peringatan awal, bahwa banyak yang tidak beres di Amerika Serikat. Tak lama kemudian muncul kejutan-kejutan lain yang lebih buruk, misalnya krisis perbankan.

Harian Jerman Süddeutsche Zeitung menyoroti perkembangan politik di Myanmar yang dulu bernama Burma sehubungan dengan rencana pemilihan umum November mendatang. Harian ini menulis:

Setelah pemilu parlemen, negara ini masih tetap akan dikendalikan oleh militer. Tapi lambat laun garda militer tertinggi yang sudah lanjut usia akan mundur. Jadi ada sedikit perubahan, dan ini lebih baik daripada tidak ada perubahan sama sekali. Rezim militer sudah menciptakan kerangka institusinya. Bagaimana perkembangan selanjutnya, masih belum jelas. Burma belum melakukan terobosan demokrasi. Yang dilakukan adalah sebuah langkah kecil untuk memperluas partisipasi politik. Tapi ini langkah yang sangat kecil.

Hendra Pasuhuk/dpa/afp
Editor: Kostermans