Memasang tarif tinggi bukan satu-satunya solusi melindungi eksistensi Candi Borobudur. Pemerintah perlu menyiapkan inovasi pengganti kegiatan mendaki candi, agar masyarakat tetap kenal candi itu meski tidak naik ke sana.
Iklan
Para arkeolog berpendapat langkah pemerintah mematok harga mahal untuk naik ke area stupa Candi Borobudur sudah tepat. Akan tetapi, usaha itu saja belum cukup. Pemerintah perlu mencari cara agar masyarakat tetap mengenal candi itu meski tidak naik ke sana.
"Terkait masalah konservasi, prinsipnya semakin sedikit yang naik ke candi semakin baik karena kondisi batu candi yang mulai lelah atau aus," kata Arkeolog Universitas Indonesia Roseri Rosdy Putri saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (06/06).
"Namun, bila dikaitkan dengan manfaatnya untuk masyarakat masa kini, konservasi yang terlalu ketat menjadi tidak baik. Karena diharapkan melalui cagar budaya, masyarakat makin terbentuk karakter sebagai manusia Indonesia yang saling menghargai dan berakhlak mulia. Bagaimana masyarakat mau menghargai kalau candinya sendiri tidak dikenal oleh mereka," ujar Roseri.
Untuk itu, pemerintah harus menyiapkan sumber edukasi lainnya. Salah satunya melalui bacaan cetak dan digital yang dapat dibaca melalui gadget.
Bagaimana Buddha Mengakar di Bumi Indonesia
Buddha di Indonesia dianut tak sampai 1% dari total penduduk atau hanya sekitar 1,8 juta orang. Meski kecil, agama Buddha pernah menoreh catatan sejarah penting yang membawa nusantara ke kancah dunia. Berikut faktanya.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Agama Klasik Indonesia
Agama Buddha adalah agama tertua kedua di Indonesia setelah Hindu. Ajaran Buddha mulai memasuki nusantara pada awal abad pertama lewat perdagangan di Jalur Sutra yang menghubungan Indonesia dan India. Bukti peninggalan Buddha kuno dari abad kedua dapat ditemukan di kompleks Stupa Batujaya di Karawang, Jawa Barat.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Sriwijaya Mendunia
Sriwijaya, kerajaan maritim terkuat beraliran Buddha dari abad ke-7 yang kekuasaannya membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Kamboja, Vietnam dan Filipina. Pangeran Sriwijaya bernama Dharmakīrti dikenal sebagai penyair dan menjadi filsuf di Universitas Nalada, India. Ia mengajarkan teori yang terangkum dalam “pramana“, dasar kurikulum pengajaran biksu di Tibet hingga kini.
Foto: picture alliance/CPA Media
Kawah Intelektual Asia
Buddha Indonesia pernah membawa Nusantara ke kancah Internasional karena menjadi pusat pengajaran Buddha yang mendatangkan peziarah dan sarjana dari negara-negara di Asia. Biksu Tiongkok bernama I-tsing pada tahun 682 menulis bahwa terdapat 1000 orang pendeta yang belajar kepada seorang mahaguru Buddha terkenal di masa itu bernama Sakyakirti.
Foto: Getty-Images/AFP/J. Kriswanto
Jatuh Bangun
Pengaruh ajaran Buddha mulai meredup sejak Islam memasuki nusantara pada abad ke-13. Setelah itu, hampir 450 tahun jejak keberadaan Buddha tidak terlihat lagi di Indonesia hingga akhirnya abad ke-17, para pendatang dari Tiongkok mulai menetap di nusantara dan kembali memperkaya keberagaman di Indonesia.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Trisnadi
Tak Hanya Etnis Tionghoa
Pengikut ajaran Buddha di Indonesia umumnya adalah etnis Tionghoa yang berada di Jakarta, Riau, Bangka Belitung, Sumatera Utara dan Kalimantan Timur. Namun, ada juga sebagian kecil penduduk asli Sasak yang dikenal sebagai penganut sasak Bodha, sebutan untuk warga Sasak yang menganut ajaran Buddha sejak pra-Islam.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Tokoh Buddha Indonesia
Salah satu pahlawan nasional yang dikenal sebagai pengagum Buddha adalah Jenderal Gatot Subroto. Ia dikenal sebagai pelindung agama Buddha dan sering hadir dalam upacara Waisak di Borobudur. Selain Gatot Subroto, R.A.Kartini dalam suratnya kepada Abendanon-Mandri juga menuliskan bahwa ia adalah anak Buddha, ketika menjelaskan alasan mengapa ia menjadi vegetarian.
Foto: Getty Images/AFP/A. Rochman
Ajaran Cinta Kasih
Agama yang diperkenalkan Sidharta Gautama ini dalam praktiknya bertujuan meminimalkan perbuatan menyakiti segala kehidupan. Itulah sebabnya praktik vegetarian sangat memainkan peranan mendasar dalam ajaran Buddha: Mahaparinirvana Sutra, memakan daging akan membunuh cinta kasih.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Candi Warisan Dunia
Candi Borobudur adalah warisan Buddha nusantara yang masuk daftar situs warisan dunia dan menjadi objek wisata yang paling banyak dikunjungi. Candi ini paling ramai pada bulan Mei ketika perayaan Tri Suci Waisak. Pelepasan lampion jadi atraksi yang menarik perhatian turis lokal. Candi ini pernah dibom seorang penceramah beraliran ekstrem, Husein Ali Al Habsyie pada pertengahn dekade 1980-an.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
8 foto1 | 8
Sementara itu arkeolog UI lainnya, Prof. Agus Aris Munandar, memberikan solusi lain. Pemerintah dapat membuat atraksi pemutaran film mengenai Candi Borobudur.
"Membuat film tentang Candi Borobudur, eksterior dan interior lorong-lorong dan reliefnya, lalu pengunjung menonton bersama setelah menyaksikan candi dari halamannya," kata dia.
Ide lain juga dikemukakan arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hari Suroto. Memasuki era digital, sudah saatnya pemerintah mampu membuat tiruan Candi Borobudur dalam bentuk virtual.
"Jadi, tidak perlu membangun candi tiruan secara fisik. Candi virtual yang dapat disaksikan dalam ruang audiovisual. Bisa dikunjungi secara virtual dari rumah. Kalau perlu ditampilkan dalam metaverse," katanya.
Melalui Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberlakukan tarif baru untuk naik ke area stupa Candi Borobudur. Diwacanakan wisatawan lokal harus membayar tiket senilai Rp750 ribu. Adapun turis asing USD100. Tarif tiket masuk Candi Borobudur tidak berubah, yakni Rp50 ribu. (pkp/ha)