Indonesia Promosi Rotan di Pameran IMM Cologne 2016.
21 Januari 2016
Setiap tahun di kota Köln digelar pameran internasional IMM Cologne. Inilah pameran mebel dan interior terbesar dunia, yang dulu juga sering dihadiri oleh Jokowi. Mengapa Indonesia datang ke sini mempromosikan rotan?
Iklan
"Dengan membudidayakan rotan, kita akan melindungi hutan", kata direktur Prospect Indonesia, Listoman Tanjung. Hal itu ditekankan beberapa kali, ketika ditemui reporter DW Indonesia dan diwawancarai oleh stasiun TV lokal di ajang pameran IMM Cologne 2016.
PROSPECT Indonesia adalah proyek yang digagas oleh PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil), organisasi nirlaba yang terdiri dari kalangan pengusaha/profesional, aktivis ekonomi dan akademisi. Proyek ini antara lain didanai Uni Eropa melalui program SWITCH-Asia.
Indonesia memang sering dikritik jika menyangkut pengelolaan dan keberadaan hutan tropisnya. Terutama industri minyak sawit yang sangat agresif dianggap berpotensi besar merusak hutan tropis. Belakangan, kebakaran hutan luas dan berkepanjangan juga jadi isu yang terus menerus disorot.
Di IMM Cologne, PROSPECT Indonesia tampil dengan lebih dari 40 Produk, berupa kursi, lemari, tempat tidur dan aksesoris rotan. Mottonya: Rattan for Life. Produk yang ditampilkan adalah produk dari koperasi dan pelaku usaha industri rotan. Selain ikut pameran, PROSPECT memang terutama ingin mempromosikan produk rotan ramah lingkungan.
Rotan punya peran penting dalam perlindungan hutan. Karena sebagai tanaman panjat, rotan membutuhkan pohon-pohon lain untuk bisa tumbuh. Karena itu, "pengembangan dan budidaya produk rotan berarti memberi lapangan kerja pada penduduk lokal, dan sekaligus menjadi upaya melindungi hutan tropis kita", kata Listoman Tanjung.
Ia selanjutnya menerangkan, ada sekitar 130 jenis rotan yang tumbuh di Indonesia, tapi sekarang hanya sekitar 20 jenis yang digunakan di industri rotan. Selain "melindungi pohon", rotan juga mampu menyerap dan menyimpan air, dan bisa berfungsi sebagai pencegah banjir. "Jadi, rotan punya nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi", tandas Listoman Tanjung.
Santi Nining Susanti dari PROSPECT Indonesia menjelaskan, Indonesia saat ini adalah pemasok 80 persen kebutuhan rotan mentah dunia. Ada sekitar 18.000 pekerja dan 16.000 petani yang terlibat dalam sektor ini. Promosi "Rattan for Life" juga ditujukan untuk menstabilkan pendapatan para petani dan pelaku industri kecil di sektor ini.
Pameran mebel IMM Cologne adalah pameran interior dan furniture terbesar dunia yang digelar setiap tahun. Presiden Joko Widodo, ketika masih bekerja sebagai pengusaha mebel, adalah tamu yang rutin di pameran ini. "Saya tujuh belas kali ke pameran mebel di Köln", ungkap Jokowi ketika menerima delegasi wartawan Jerman di Istana Kepresidenan Juni tahun lalu.
Selama satu minggu, dari 18 sampai 24 Januari 2016, sekitar 1200 pemamer dari lebih 50 negara menampilkan produk-produk terbarunya yang diharapkan bisa menembus pasar interior di tahun-tahun mendatang.
Bisnis interior di Eropa, terutama di Jerman, memang terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. IMM Köln tahun ini mengharapkan kedatangan 120.000 pengunjung, terutama dari kalangan pedagang mebel dan interior dari seluruh dunia. Motto IMM Köln tahun ini adalah: Create. Furnish. Live.
Selain mengikuti pameran IMM Cologne, PUPUK melalui projek PROSPECT Indonesia menggelar temu bisnis dengan kalangan pengusaha mebel dan pers Jerman, tepatnya tanggal 26 Januari 2016, bertempat di Haus des Kölner Handwerks di kota Köln, Jerman.
Menampilkan Rotan di Pameran Interior Internasional IMM Cologne 2016
"Rattan for Life" tampil di ajang pameran mebel dan interior terbesar dunia di kota Köln, Jerman. IMM Cologne adalah pameran mebel terbesar dunia yang diikuti lebih dari 1200 pemamer internasional.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Belum terlalu dikenal
Indonesia memasok sekitar 80 persen kebutuhan bahan baku rotan di seluruh dunia. Tapi produk rotan dari Indonesia belum terlalu dikenal di luar negeri. Pasar rotan global selama ini didominasi produk-produk dari Cina dan Taiwan. Itu sebabnya, PUPUK melalui proyek PROSPECT Indonesia memboyong produk rotan ke pameran internasional IMM Cologne 2016.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Produk kerajinan tangan
Kebanyakan produk rotan tidak dihasilkan oleh mesin-mesin industri, tapi dikerjakan dengan tangan. Di Indonesia, harga produk rotan termasuk rendah. Di luar negeri, interior rotan termasuk barang mahal. Dalam gambar, para mahasiswa dari Belanda sedang mengamati cara pembuatan kursi rotan.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Perlu delapan hari
Untuk menyelesaikan kursi seperti dalam foto di atas, Nenti perlu sekitar delapan hari. Nenti adalah pengrajin rotan dari perusahaan Yamakawa Rattan di Cirebon. PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil) adalah gabungan para pengusaha, akademisi dan aktivis ekonomi yang ingin menggalakkan budidaya rotan sebagai bagian dari upaya melindungi hutan tropis Indonesia.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Membeli rotan berarti melindungi hutan
"Dengan membudidayakan rotan, kita akan melindungi hutan", kata direktur Prospect Indonesia, Listoman Tanjung, ketika diwawancarai oleh TV lokal di Köln. Bagi negara-negara Eropa, terutama Jerman, isu perlindungan hutan tropis memang sangat besar. Hutan tropis dianggap sebagai paru-paru dunia. Karena itu, sangat penting untuk menemukan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Rotan punya potensi besar
Di Indonesia, perabotan dari rotan sudah termasuk dalam budaya dan kehidupan sehari-hari. Banyak sekali perabotan tradisional yang menggunakan bahan rotan. Ada 130 spesies rotan di Indonesia, tapi baru 20 yang dibudidayakan dan digunakan di industri, jelas Listoman Tanjung, Direktur PROSPECT Indonesia ketika berbincang dengan reporter DW Hendra Pasuhuk.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Perlu strategi tepat
Indonesia menghasilkan sekitar 600 ribu ton bahan baku rotan per tahun. Sekitar 18.000 pekerja dan 16.000 petani bekerja di sektor ini, kata Santi Susanti dari SWITCH-Asia. Untuk meningkatkan standar hidup mereka, dibutuhkan langkah-langkah tepat guna meningkatkan citra rotan, memperbaiki kualitas produksi, dan memberi pelatihan serta pendidikan kepada para pekerja dan petani.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Bahan baku ramah lingkungan
Belum banyak yang tahu, bahwa rotan adalah bahan baku yang ramah lingkungan. Karena rotan tumbuh di hutan tropis bersama dengan pohon-pohon yang ada di sana. Rotan tidak menganggu keseimbangan ekologis di hutan dan tumbuh dalam waktu relatif cepat. Tumbuhan ini hanya perlu lima sampai tujuh tahun untuk regenerasi.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Menembus pasar Jerman dan Eropa
Salah satu tujuan utama PROSPECT Indonesia tampil di IMM 2016 adalah untuk mempromosikan rotan sebagai bahan baku ramah lingkungan kepada industri mebel dan interior internasional, terutama di Eropa dan Jerman. Dengan begitu diharapkan, produk rotan Indonesia bisa menembus pasaran di Jerman dan Eropa, kata Sekjen PUPUK, Early Rahmawati.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Bantuan dana dari Uni Eropa
PROSPECT Indonesia adalah proyek yang diimplementasikan oleh PUPUK, bermitra dengan organisasi bantuan pembangunan Belanda SNV dan Sentra Inovasi Desain IZL dari Jerman. Dananya antara lain dari Uni Eropa, yang disalurkan melalui program SWITCH-Asia. Prakarsa ini didukung oleh Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia, AMKRI.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Forum dialog dengan pengusaha Jerman
Selain hadir di IMM Cologne Trade Fair 2016, tim PROSPECT Indonesia juga menggelar forum bisnis di kota Köln, dengan menghadirkan para peneliti, pengamat, desainer dan kalangan usaha kecil dan menengah di Jerman. Temu bisnis itu digelar tanggal 26 Januari. Dalam foto: Tim Prospect Indonesia bersama tim Köln TV dan reporter DW Hendra Pasuhuk.