Lindungi Hutan, Presiden Jokowi Perpanjang Moratorium
24 Mei 2017
Presiden Joko Widodo memperpanjang moratorium hutan yang ditetapkan pendahulunya Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2011. Inilah untuk ketiga kalinya, moratorium itu diperpanjang.
Iklan
Presiden Jokowi memperpanjang moratorium hutan yang berkaitan dengan Inpres Nomor 6 Tahun 2013 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut. Ini adalah perpanjangan moratorium pengelolaan hutan alam primer dan lahan gambut yang diprakarsai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2011 dalam rangka mereduksi emisi CO2 yang disebabkan oleh pembakaran hutan untuk pembukaan lahan industri.
"Sementara kita masih mengumpulkan cukup bahan untuk memutuskan perizinan dan pengelolaan hutan primer dan lahan gambut, instruksi presiden itu diperpanjang untuk saat ini," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kepada kantor berita Reuters. Menurut Siti Nurbaya, moratorium hutan itu diperpanjang selama dua tahun.
Pada November 2016, moratorium hutan telah mencakup area seluas lebih dari 66 juta hektar. Indonesia adalah kawasan yang rentan terhadap kebakaran hutan pada musim kemarau. Penyebabnya terutama karena pembakaran hutan dan pengeringan lahan gambut untuk pembukaan lahan perkebunan dan pertanian.
Kabut asap kebakaran hutan yang menyebabkan bahaya kesehatan dan mengganggu jadwal penerbangan sering mencapai negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang kemudian mengajukan protes.
Kebakaran hutan besar-besaran terjadi tahun 2015, yang terutama melanda pulau Sumatera dan Kalimantan. Bank Dunia memperkirakan, ada 2,6 juta hektar lahan di Indonesia yang hancur pada saat itu dengan kerugian diperkirakan mencapai 16 miliar dolar AS.
Indonesia adalah salah satu produsen minyak sawit dan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Perusahaan kelapa sawit sering disebut-sebut menjadi salah satu pelaku pembakaran hutan karena ingin membebaskan lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyatakan mereka berharap pemerintah dapat memberikan kepastian lebih untuk industri perkebunan seperti kelapa sawit.
"Setelah menyelesaikan semua (kebijakan) ini, pemerintah harusnya punya masterplan minyak dan kelapa sawit nasional," kata Ketua Bidang Agraria dan Tata Ruang GAPKI, Eddy Martono.
"Kenyataannya sekarang minyak sawit Indonesia telah menjadi tulang punggung ekonomi," tambahnya.
Hutan dan Pohon: Bukan Hanya Paru-Paru Dunia
Hari Hutan Internasional adalah saatnya untuk menghargai alam sekeliling kita yang hijau. Tahun ini, yang jadi salah satu fokusnya energi yang bisa diperbaharui. Sumber energi tertua dan bisa diperbaharui adalah kayu.
Foto: Reuters
Panggilan bagi Hutan
Rimba, kayu, hutan, hutan kecil. Semua kawasan tempat tumbuhnya kayu jadi perhatian utama pada Hari Hutan Dunia tanggal 21 Maret. Hari ini ditetapkan Perserikatan Bangsa-bangsa tahun 2012. Karena temanya berganti-ganti tiap tahun, ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran akan hutan dan kegunaannya yang beraneka ragam. Tema tahun ini: hutan dan energi.
Foto: picture-alliance/Arco Images/J. & A. Kosten
Seberapa Banyak Kayu Dibutuhkan?
Hutan adalah basis banyak tipe energi. Jika digunakan sebagai bahan bakar, kayu bisa berguna dalam bentuk padat, gas dan cair. Bahan bakar kayu misalnya kayu bakar, gas kayu, bioetanol menghasilkan energi bagi satu dari tiap tiga rumah tangga di seluruh dunia. Kayu terutama digunakan untuk memasak, memanaskan ruangan dan mendidihkan air.
Foto: picture-alliance/dpa
Bahan Bakar Kayu Adalah Energi Terbarukan
Hutan-hutan adalah sumber bahan bakar yang bisa didaurulang. Jumlahnya tidak sedikit, sekitar 40% sumber energi di dunia. Emisi yang dilepas ke atmosfir jika kayu dibakar kembali dihilangkan dari udara lewat pohon-pohon yang baru ditanam, karena pohon-pohon menggunakan dan menyimpan CO2. Ini semua tidak ada pada bahan bakar fosil.
Foto: Fotolia/maho
Asap Adalah Dampak Mematikan
Sekitar 50% kayu digunakan untuk menghasilkan energi tiap tahunnya. Di Asia, jumlahnya 60% persen, dan di Afrika bahkan 90%. Asap yang dihasilkan jadi masalah, tertuma bagi kesehatan orang. 4,3 juta orang meninggal tiap tahunnya karena polusi udara di dalam ruangan. Itu lebih dari jumlah seluruhnya kematian akibat malaria, tuberkulosis dan HIV.
Foto: Reuters/M. Al Hwaity
Bekerja dengan Kayu
Kayu adalah sumber pekerjaan yang penting. Di negara-negara berkembang, sumber keuangan sekitar 883 juta orang sepenuhnya atau sebagian berasal dari kayu. Dengan bahan bakar organik yang mulai bermunculan, jumlahnya bisa bertambah, juga di negara-negara berkembang.
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. Holden
Dari Kayu Hasil Tebangan?
Popularitas briket arang dan pelet semakin tinggi dalam beberapa hari belakangan. Bentuk ini tidak hanya lebih kecil dan mudah digunakan, tapi juga bisa diproduksi dengan bahan selain kayu, misalnya rumput dan abu penggergajian kayu. Keuntungan lain, tranpornya lebih aman dan mudah, dibanding misalnya bahan bakar gas atau minyak dari fosil.
Foto: German Pellets
Tempat Teduh di Kota Yang Panas
Kayu tidak hanya bagus untuk memanaskan. Di planet bumi yang tambah panas, pohon juga bisa jadi penyejuk. Di kota-kota yang terlalu panas, pohon jadi penyejuk sampai sekitar 8° Celcius. Jika udara kota yang lebih sejuk berarti pendingin ruangan tidak terlalu banyak diperlukan di gedung-gedung.
Foto: Public Domain
Pembalakan Liar Ancam Paru-Paru Hijau Dunia
Rimba hutan tropis memegang peran utama dalam menyimpan CO2. Hutan rimba amazon terancam penebangan ilegal karena pohon ditebang dan lahan dibuka untuk pertanian, pertambangan dan proyek konstruksi. Ilmuwan memperingatkan, hutan harus diselamatkan jika iklim bumi ingin dijaga. Penulis: Jessie-May Franken (ml/hp)