LIPI: Pengurangan Pajak Barang Mewah Untungkan Orang Kaya
25 Juni 2019
Pengamat ekonomi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) mengatakan langkah pemerintah menurunkan pajak penghasilan atas penjualan barang mewah dapat lebih meningkatkan permintaan terhadap impor dan menekan rupiah.
Iklan
Peneliti LIPI bidang industri dan perdagangan Maxensius Tri Sambodo mengatakan pemerintah mesti melihat lebih dalam dampak dari kebijakan ini. Efek pertama bisa dilihat dari peningkatan permintaan terhadap barang impor.
"Konten impor barang mewah itu sangat tinggi," ujar Maxensius dalam percakapan melalui telepon dengan Deutsche Welle Indonesia, Selasa (25/06).
"Saya khawatir kalau kebijakani itu lebih sensitif terhadap permintaan impor, itu yang berbahaya. Nantinya dapat berdampak terhadap nilai tukar rupiah karena ketergantungan impor yang semakin besar."
Efek selanjutnya, juga dapat dilihat dalam jangka panjang dari kerangka keadilan ekonomi. Ia mengatakan kebijakan ini lebih melayani kalangan kelas atas dan menengah atas ketimbang menguntungkan masyarakat golongan menengah ke bawah. "Jangan sampai nanti malah mencederai keadilan sosial kita."
Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan mengeluarkan peraturan yang menurunkan Pajak Pengasilan (PPh) atas penjualan barang yang tergolong sangat mewah.
Peraturan ini menyebutkan bahwa barang yang tergolong sangat mewah untuk properti di antaranya adalah rumah beserta tanahnya dan apartemen kondominium dengan harga jual di atas Rp 30 miliar.
Inilah Lima Manusia Terkaya di Indonesia 2018
Pemilik perusahaan besar dan ternama di Indonesia. Anda ingin tahu siapa mereka? Simak galeri foto ini!
Foto: picture alliance/ANN
1. Keluarga Hartono, Djarum
Sejak sepuluh tahun terakhir, Hartono bersaudara sudah merajai daftar manusia terkaya di Indonesia. Robert Budi dan Michael Hartono yang mencetak duit lewat PT. Djarum dan Bank Central Asia ini ditaksir memiliki harta senilai US$ 35 miliar.
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
2. Susilo Wonowidjojo, Gudang Garam
Jauh di bawah kedua bersaudara adalah Susilo Wonowidjojo alias Tjoa Ing Hwie yang mencatat kekayaan hingga US$ 9 miliar. Selama karir bisnisnya, Wonowidjojo sempat menyerahkan Gudang Garam pada putranya, Rachman Halim pada 1984. Namun Rachman meninggal dunia pada 2008 silam.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
3. Eka Tjipta Widjaja, Sinarmas
Eka Tjipta Widjaja banyak menuai kontroversi lewat perusahaannya Sinarmas yang banyak bergerak di sektor kehutanan, antara lain lewat perusahaan kertas dan sawit. Saat ini taipan berusia senja kelahiran Quanzhou, Cina, itu ditaksir memiliki kekayaan senilai US$ 8,6 miliar.
Foto: Getty Images/AFP/A. Zamroni
4. Sri Prakash Lohia, Indorama
Dilahirkan di Kalkuta, India, dan bermukim di London, Inggris, Sri Prakash Lohia diyakini tetap berkerwarganegaraan Indonesia. Perusahaannya sendiri, Indorama, saat ini berbasis di Singapura. Sri Prakash yang merupakan ipar dari taipan logam Inggris, Lakshmi Mittal, memiliki kekayaan US$ 7,5 miliar.
Foto: picture-alliance/empics/I. West
5. Anthoni Salim, Indofood
Lama bertengger di urutan teratas dalam daftar manusia terkaya, Anthoni Salim (tengah) kini turun ke peringkat lima karena kekayaannya anjlok sebanyak US$ 1,6 miliar menjadi US$ 5,3 miliar. Pemilik grup Indofood ini pernah mengalami kekalahan pahit saat harus menjual saham mayoritasnya di BCA kepada keluarga Hartono pada saat krisis moneter, 1998 silam. (rzn/hp: forbes, kompas, ft, bloomberg)
Foto: picture alliance/ANN
5 foto1 | 5
Besarnya Pajak Penghasilan terhadap barang yang tergolong barang mewah, khusus untuk rumah dan apartemen ini sebesar satu persen.
Sementara kendaraan seperti mobil dan kapal mewah pajaknya masih tetap lima persen, ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama seperti dikutip dari Detik Finance.
Usaha tingkatkan konsumsi rumah tangga
Lebih lanjut, Maxensius mengatakan pada dasarnya ia dapat mengerti alasan pengeluaran kebijakan tersebut yaitu untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga yang kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) selama beberapa tahun belakangan cenderung tetap.
"Memang sejak beberapa waktu terakhir ini kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap pembentukkan PDB cenderung stagnan. Kalau saya coba lihat dari tahun 2013 hingga sekarang cenderung flat di angka 55-56," ujar Maxensius.
Dengan dikeluarkannya kebijakan ini, pemerintah sedang berusaha mendongkrak konsumsi kalangan menengah atas yang memang memiliki daya beli yang kuat. Sehingga diharapkan bisa menaikkan konsumsi rumah tangga.
"Mungkin pemerintah melihat stagnasi porsi konsumsi rumah tangga dan mungkin akan dicoba diangkat lagi seiring dengan kondisi global yang melesu," ujar Maxensius, "tetapi ini juga ada risiko-risiko yang harus diperhatikan."
Ia mengatakan alih-alih menurunkan pajak penghasilan, pemerintah seharusnya lebih memperkuat lagi insentif di bidang investasi terutama di bidang manufaktur dan industri yang berorientasi kepada penggunaan teknologi tinggi dan medium. Langkah ini, ujarnya, secara jangka panjang bisa berdampak terhadap kesejahteraan dan kemajuan industri dalam negeri.
ae/hp
Penghamburan Uang Pajak Tidak Logis
20 miliar Euro uang pajak Jerman dihamburkan tahun lalu, untuk hal-hal aneh, tidak logis dan ganjil. Misalnya: untuk membekukan sperma ayam, membantu pabrik bir menghemat energi atau menyubsidi manula di Cina.
Foto: Nikolai Sorokin - Fotolia.com
Subsidi untuk George Clooney
Subsidi untuk sektor perfilman Jerman juga dinikmati film yang dibintangi George Clooney 'Monuments Men.' Film Holywood ini mendapat tunjangan 8,5 juta Euro dari uang pajak yang 'nyasar,' karena sebetulnya untuk pengembangan sektor perfilman Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
Bantuan bagi Penari Inovatif
Budaya tarian inovatif di Jerman disubsidi sekitar 3,5 juta Euro. Aliansi pembayar pajak sulit mengerti kegunaannya bagi masyarakat luas, dan menuntut inisiatif semacam itu hendaknya didukung dana sektor swasta.
Foto: Steffen Müller / Marc Engenhart
Membekukan Sperma Ayam Jantan
Perhimpunan peternak ayam ras Jerman dan Institut Friedrich-Loeffler hingga tahun 2017 seluruhnya mendapat bantuan dari uang pajak anggaran kementerian pertanian Jerman sebesar 480.000 Euro. Tujuannya: membekukan sperma ayam ras jantan, agar eksistensi ayam ras Jerman tetap dipertahankan di masa depan.
Foto: Fotolia
Membantu Manula Cina
Kementerian pendidikan Jerman bekerjasama dengan Cina hendak mendidik petugas pengurus manula. Dengan dana bantuan sebesar 1,2 juta Euro itu, juga hendak didorong kesadaran warga Cina untuk pelayanan manula, serta dijalin kemitraan antara sekolah tinggi kedokteran di Cina dengan akademi Jerman untuk profesi kesehatan.
Foto: MARK RALSTON/AFP/Getty Images
Subsidi Pemeliharaan Anak Belita
Untuk subsidi pemeliharaan anak balita, 2014 ini dianggarkan sekitar 515 juta Euro dari uang pajak. Aliansi pembayar pajak menilai subsidi itu bukan solidaritas bagi warga miskin, melainkan tambahan uang bagi orang tua yang sudah kaya, yang tidak memerlukan subsidi bagi pemeliharaan anak balitanya.
Foto: Fotolia/bella
Proyek Ramah Iklim Manula 60+
Pemerintah Jerman menyediakan anggaran sebesar 1,4 juta Euro untuk membuat proyek situs internet 'hijau' bagi manula berusia 60 tahun ke atas. Tujuannya: memberikan saran dan informasi, bagaimana agar dapat tetap bergerak dan lincah serta ramah iklim kepada para pensiunan.
Foto: Fotolia/jörn buchheim
Pakan Ternak Warna Warni
Tanaman 'Lupinus' sejenis kacang untuk pakan ternak ekologis yang bunganya berwarna ungu, dinilai oleh kementerian pertanian Jerman sebagai warna monokrom yang amat membosankan. Untuk itu ditanam jenis lain yang bunganya berwarna putih dan kuning dengan disubsidi sebesar 280.000 Euro.
Foto: imago
Pabrik Bir Hemat Energi
Pabrik bir Erdinger Weißbräu dekat München menerima subsidi 640.000 Euro dari kementerian ekonomi Jerman, sebagai proyek percontohan pabrik bir yang penggunaan energinya efisien. Caranya: energi panas diubah jadi listrik untuk memenuhi kebutuhan pabrik. Sebuah konsep mahal yang pembiayaannya harus ditanggung pembayar pajak.