Listrik Untuk Semua
29 Mei 2013Bank Dunia dan PBB berambisi tinggi. Listrik akan tersedia bagi setiap orang, selain itu persentase energi terbarukan akan dilipat gandakan sampai 2030. Hal yang juga disebutnya tidak mungkin terjadi, apabila tidak ada perubahan perilaku.
Target Ambisius
Pada kenyataannya dalam 20 tahun terakhir sudah banyak yang dilakukan untuk pengadaan listrik di seluruh dunia. Saat ini sekitar 1,7 milyar orang bisa mengakses jaringan listrik. Namun bersamaan dengan itu, populasi dunia sudah bertambah 1,6 milyar orang. Oleh sebab itu, menurut Bank Dunia jumlah sambungan listrik baru harus secepatnya digandakan untuk mencapai target 2030 tersebut.
"Hanya apa yang bisa diukur, bisa direalisasi“, begitu alasan Rachel Kyte mengenai langkah Bank Dunia, yang untuk sementara masih hanya akan menerbitkan laporan-laporan mengenai tema ini.
Sebelum mulai melangkah harus terkumpul data yang cukup, agar mengetahui bagaimana tujuan itu bisa dicapai.
Serupa pandangan Claudia Kemfert dari Lembaga Penelitian Ekonomi Jerman di Berlin. "Ini adalah laporan penting, yag menunjukkan di mana terjadi keberhasilan, di mana harus dilakukan pengarahan, bila betul-betul ingin mencapai target itu."
Di Nigeria dan Afghanistan misalnya hampir separuh penduduk tidak memiliki akses untuk listrik. Di India jumlahnya melebihi 300 juta orang, meskipun dalam sepuluh tahun terakhir berlangsung pembangunan jaringan listrik secara besar-besaran.
Rincian Langkah Yang Belum Jelas
Bagaimana persisnya cara kelompok masyarakat ini bisa mendapatkan listrik yang ramah lingkungan, tak banyak dibahas oleh inisiatif itu. Stefan Schleicher dari "Pusat Penelitian Wegener untuk Perubahan Iklim Global“ di Graz menekankan, bahwa strategi yang paling optimal adalah desentralisasi pemasokan listrik.
"Membangun jaringan listrik di kawasan pedesaan tidak masuk akal." Tempat-tempat ini telah melompati jaringan sistim telefon yng lama, lalu langsung mulai dengan jaringan telefon genggam. Perkembangan serupa bisa dilakukan untuk pemasokan listrik.
Pakar energi Claudia Kemfert menilai, bahwa desentralisasi pasokan listrik sangat penting bagi kawasan pedesaan. „Yang dicapai sudah banyak bila berhasil melompati sistim lama dan tersedia tehnik baru yang berdasarkan biomassa dan energi terbarukan.“ Sesudah itu masalah pembangunan jaringan listrik bisa kembali dipikirkan.
Bank Dunia memperkirakan, persentase energi terbarukan saat ini berkisar 18 persen. Pada 2030 nanti, diharapkan setidaknya ada kenaikan sampai 36 persen. Sementara itu, Stefan Schleicher menyayangkan bahwa laporan Bank Dunia itu tak cukup merinci langkah nyata yang perlu diambil ."