Lobi di Tingkat Eropa Dikritik
18 Februari 2013Semakin banyak politik Uni Eropa diolah di Brussel daripada di masing-masing negara. Dari mana orang melihat hal itu? Pada jumlah pelobi di Brussel, demikian pendapat anggota parlemen Eropa asal Inggris, Graham Watson. "Kami punya lebih banyak pelobi dibanding di Washington. Mereka menyadari, betapa besar pengaruh kekuasaan di sini.“ Catatan resmi yang dimiliki Uni Eropa berasal lebih dari 10 tahun lalu. Dulu saja diperkirakan antara 15.000 – 30.000 pelobi. Sekarang jumlahnya cenderung lebih. Tidak ada yang tahu tentang jumlah pastinya.
Memang sementara ini ada daftar nama para pelobi. Tapi pengisian daftar itu bersifat sukarela. Ini harus diubah, menurut Nina Katzemich dari organisasi Lobbycontrol. Ia ingin transparansi dan pengawasan lebih besar terhadap para pelobi. Namun bukan berarti ia menentang aktivitas melobi, hanya yang mengganggunya adalah ketidakseimbangan. "Para pelobi selalu mengatakan beranjak dari kepentingan pasar, di mana semua diwakili dalam pembicaraan secara adil. Pada kenyataannya tidak begitu. Justru di Brussel kepentingan pihak yang memiliki anggaran besar, jelas memiliki keuntungan ikut dalam pembicaraan.“ Oleh karena itu perhimpunan-perhimpunan ekonomi besar memiliki keunggulan lebih besar dibanding organisasi-organisasi yang mewakili kepentingan masyarakat banyak. Demikian Katzemich dari Lobbycontrol.
Lobi Secara Terselubung
Nina Katzemich dan koleganya Timo Lange, mengorganisir kunjungan bagi pers menyusuri kawasan Uni Eropa di Brussel untuk menunjukkan, di mana dan bagaimana aktivitas lobi di Uni Eropa berfungsi. Yang memiliki efek paling besar adalah di mana hal itu tidak dipandang sebagai melobi, kata kedua aktvis Lobbycontrol. Sejumlah organisasi thinktank misalnya adalah organisasi pelobi yang terselubung, dan dibayar oleh perusahaan-perusahaan tertentu. Dan juga pengaruh-pengaruh terhadap anggota Parlemen Eropa sering melalui jalur berbelit-belit, tidak langsung. Yang pasti, aktivitas lobi di Brussel berlangsung mulus, ini keyakinan Timo Lange. Ini misalnya terlihat pada gagalnya rencana Komisi Eropa mengeluarkan rambu-rambu untuk bahan pangan. "Industri bahan pangan memobilisir biaya senilai satu milyar Euro, untuk mencegah diberlakukannya rambu-rambu pada bahan pangan.“ Dan justru di masa krisis keuangan, bank-bank dan organisasi pelobi mereka menggencarkan penuh upayanya, guna menghentikan regulasi lebih kuat sektor perbankan.
Dari Komisaris ke Profesi Konsultan
Lobbycontrol juga mengajukan kritik atas bentuk istimewa aktivitas lobi terhadap Komisi Eropa. Ada konflik kepentingan yang berbahaya, jika para komisaris beralih terlalu dini ke dunia bisnis setelah masa keaktifan mereka. "Lima dari 13 komisaris dari masa komisi terakhir beralih profesi ke ekonomi swasta.“ Demikian kritik Katzemich. Para pelobi yang memiliki dana kuat dengan demikian dapat "memperoleh pandangan dan pengetahuan internal mengenai birokrasi di Uni Eropa dan kontak langsung dengan pejabat-pejabat tinggi dalam jajaran birokrasi Uni Eropa.“ Setelah kritik gencar komisi-komisi Eropa memutuskan, masa non aktif bagi para mantan komisaris UE dari satu menjadi satu setengah tahun. Lobbycontrol meminta tiga tahun masa non aktif dan seorang mantan komisaris harus dihindari tidak hanya menjadi pelobi di resor yang dulu dipegangnya melain secara umum.
Bagaimana Reaksi Para Pelobi?
Andreas Ogrinz menyatakan diri secara terbuka dirinya seorang pelobi, untuk perhimpunan perusahaan Jerman sektor kimia. Aktivitas lobi baginya adalah mewakili kepentingan secara legitim. Hal yang mengganggunya, banyak kritisi hanya melihat sepihak. "Para pelobi lingkungan juga adalah pelobi. Itu kadang-kadang dalam debat publik, kadang ditutup-tutupi. Bukan hanya industri atau perusahaan yang memiliki kepentingan, melainkan juga perhimpunan lingkungan atau aktivis hak asasi manusia.“ Namun seperti halnya Lobbycontrol, Ogrinz juga mendukung transparansi dan keterbukaan bagi kerja lobi. Dan di mana letak batas moral baginya dalam aktivitas lobi? "Jika misalnya seseorang mengundang anggota parlemen ke suatu perjalanan atau menjanjikan kepadanya keuntungan finansial, itu sudah jelas pengaruh yang tidak legitim. Dan itu bagi saya bukan kerja lobi lagi. Itu sudah menjadi korupsi.“ Organisasi Lobbycontrol mungkin tidak terlalu punya masalah dengan Andreas Ogrinz. Organisasi itu terutama mengritik aktivitas lobi yang tersembunyi, yang metode-metodenya semakin lihai.