Korban dan saksi mata kekejaman NAZI Jerman yang masih hidup kini sudah amat jarang. Salah seorang diantaranya adalah Rolf Joseph, warga Berlin yang lahir tahun 1920.
Iklan
Ia duduk di sofa sambil membuka album foto yang diletakkan di pangkuannya. Foto-foto kenangan pahit masa mudanya di zaman NAZI. "Anda lihat, ini bintang Yahudi, kami harus menjahitnya di baju. Di mana-mana terdapat pengawas, jika seseorang hanya menempelkannya dengan peniti, orang itu langsung menghilang."
Di zaman NAZI Joseph berulangkali ditangkap dan hendak diangkut ke kamp konsentrasi. Sebuah mujizat terjadi, karena ia selalu dapat lolos dari kekejaman NAZI.
Auschwitz - Menengok Kekejaman Sebuah Kamp
Kamp konsentrasi Auschwitz berhasil dibebaskan pasukan Soviet, 27 Januari 1945. Sejak tahun 1996, tanggal ini dijadikan sebagai hari peringatan bagi para korban kekejaman Nationalsozialismus (Nazi).
Foto: AP
Pembebasan
75 tahun lalu, Tentara Merah berhasil membebaskan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz-Birkenau. Antara tahun 1940-1945, lebih dari satu juta orang, kebanyakan warga Yahudi, tewas dibunuh di kamp ini. Ketika tentara Soviet membebaskan kamp, mereka hanya menemukan sekitar 7000 orang yang selamat. Tampak dalam foto yang diambil Januari 1945, tiga orang penghuni kamp yang berhasil selamat.
Foto: AP
Hampir Mati Kelaparan
10 hari sebelum Tentara Merah membebaskan kamp ini, Nazi menggiring sekitar 60 ribu tawanan, dengan apa yang disebut Todesmarsch atau Mars Kematian, ke kamp lain. Mereka yang tinggal di kamp adalah para tahanan yang kondisinya telah lemah akibat kelaparan.
Foto: AP
Tahanan Anak
Nazi menahan sekitar 232 ribu anak-anak di Auschwitz-Birkenau. Kebanyak dari mereka adalah anak-anak keturunan Yahudi. Selain itu terdapat juga anak-anak Roma, anak-anak yang dikirim dari Polandia, Rusia dan Ukraina. Saat ini, masih hidup sekitar 300 anak dari 2000 anak yang berhasil diselamatkan 70 tahun lalu.
Foto: AP
Sinisme Nazi
"Arbeit macht frei“ atau terjemahan harfiahnya "Kerja Dapat Membebaskan“, semboyan yang terpampang di depan gerbang utama kamp konsentrasi Auschwitz I. Tahun 2009, plang tulisan asli di gerbang ini telah dicuri, dan diganti dengan satu replika. Plang asli yang berhasil ditemukan kembali kini disimpan di museum.
Foto: AP
Holocaust
Auschwitz-Birkenau merupakan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan terbesar yang dibangun Nazi. Dan kamp ini merupakan satu-satunya yang berhasil dipertahankan kondisinya sesuai dengan kondisi ketika kamp ini dibebaskan tahun 1945 – atau seperti tampak dalam foto yang dibuat tahun 1946.
Foto: AP
Tugu Peringatan Asli
Untuk mempertahankan kamp ini sebagai tugu peringatan, Polandia telah membentuk satu yayasan. Jerman telah menjanjikan 120 juta Euro dana yang dibutuhkan, sehingga pekerjaan pemeliharaan dapat terus dilaksanakan dalam tahun-tahun mendatang. Foto yang diambil tahun 1958 memperlihatkan gudang penyimpanan di balik pagar listrik tegangan tinggi
Foto: AP
Pembunuh
Salah satu dari 116 foto langka para petinggi Nazi di Auschwitz ini diambil pada tahun 1944. Richard Bär, yang sejak Mei 1944 memegang komando tertinggi di Auschwitz, di sebelahnya, Dr. Josef Mengele, komandan di Birkenau, Josef Kramer (tertutup wajahnya), serta mantan komandan Auschwitz Rudolf Höß. Pria paling kanan tidak diketahui identitasnya.
Foto: AP
Fotografer
Wilhelm Brasse berusia 25 tahun ketika tiba sebagai tahanan politik di Auschwitz. Atas perintah SS, ia membuat foto dari sekitar 40 ribu tahanan. Ia pun diharuskan mendokumentasikan eksperimen medis brutal yang dilakukan Dr. Mengele. Akibat trauma, setelah perang berakhir, tidak pernah sekalipun menyentuh kamera lagi. Kisah Brasse diabadikan dalam satu film Polandia berjudul "Potrecista“.
Foto: dpa
Seleksi
Foto dari tahun 1944 yang kini tersimpan di Museum Yad Varshem ini memperlihatkan para perempuan dan anak-anak, yang dipisahkan dari kelompok laki-laki. Mereka sedang menjalani psores ‚penyeleksian, ketika tiba di Auschwitz-Birkenau.
Foto: AP
Kerja Rodi
Mereka yang lolos dari 'seleksi’ diharuskan melakukan kerja yang berat. Tampak dalam foto, para perempuan yang lolos seleksi berdiri dalam antrian untuk menerima perintah kerja.
Foto: AP
Barak Perempuan
Kelaparan dan kedinginan merupakan keseharian yang harus dijalani para perempuan penghuni kamp di Birkenau. Mereka ditempatkan dalam barak terpisah di lokasi kamp.
Foto: dpa
Warisan Holocaust
Di area kamp Auschwitz seluas hampir 200 hektar terdapat 300 barak tahanan. Banyak bagian dari kamp konsentrasi Auschwitz yang sampai sekarang tetap terpelihara keasliannya dan dijadikan sebagai tugu peringatan serta museum kekejaman Holocaust. Museum ini juga dijadikan pusat penelitian Holocaust.
Foto: dpa
Krematorium
Auschwitz-Birkenau memiliki enam kamar gas serta empat krematorium. Rasa kengerian masih dapat dirasakan para pengunjung ketika melihat bekas oven pembakaran jenazah ini. Banyak tahanan dari seluruh Eropa dibunuh pada hari kedatangan mereka dan jenazah mereka dibakar di tempat ini.
Foto: AP
Rencana Pemusnahan
Salinan asli dari rencana pembangunan kamp konsetrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz tahun 1941 dan 1942. Salinan asli ini kini disimpan di Museum Holocaust Yad Vaschem di Yerusalem. Dalam salinan ini digambarkan berapa besar dan di mana saja akan dibangun kamar gas dan oven pembakaran korban. Salinan ini ditemukan pada tahun 2008 di sebuah apartemen di Berlin.
Foto: AP
14 foto1 | 14
Di saat Perang Dunia 2, sebagai anak warga Yahudi, Joseph juga mendapat perlakuan diskriminatif di sekolahnya. Setiap hari ia disuruh maju ke depan kelas dan dipukuli guru yang anggota NAZI. Korban dan saksi hidup kekejaman NAZI itu dengan lancar dan kata-kata sederhana menceritakan pengalamannya. Joseph sudah bercerita ratusan kali kepada para siswa dan remaja diberbagai acara.
Juni 1942, orangtuanya diciduk NAZI dan diangkut menggunakan mobil barang. Itulah terakhir kalinya Joseph menyaksikan orang tuanya masih hidup. Beberapa bulan kemudian giliran dirinya yang ditangkap polisi rahasia Gestapo. "Lalu perjalanan ke Auschwitz. Amat mengerikan. Kami, enam remaja diborgol. Dimasukkan ke gerbong kereta, bersama 50 perempuan dan anak-anak yang terus menangis. Seorang remaja dari Belanda mengatakan, anak-anak, kalian tidak tahu, jika tiba di Auschwitz, kita akan langsung dimasukkan ke kamar gas."
Menguak Buku Harian Arsitek Pembantai Yahudi
Heinrich Himmler dianggap sebagai salah satu pimpinan Nazi yang paling kejam. Sejumlah dokumen, termasuk catatan harian perang arsitek pembantai etnis Yahudi dan minoritas Sinti-Roma ini menguak berbagai hal penting.
Foto: picture-alliance/dpa
Buku Harian perang 1937-1938 dan 1944-45
Buku harian perang salah satu tokoh Nazi, Heinrich Himmler bakal diterbitkan German Historical Institute (DHI) yang bermarkas di Moskow. Dokumen ini mengungkap aktivitas dan rapat penting tokoh-tokoh Nazi, sebelum dan selama perang. Buku harian yang berisi aktivitas antara tahun 1937-1938 dan 1944-1945 itu ditemukan pada tahun 2013 dalam arsip Kementerian Pertahanan Rusia di Podolsk.
Foto: picture-alliance/dpa
Catatan harian yang sangat rapi
Tanggal, jam, kegiatan hingga nama-nama yang ikut kegiatan, semuanya dicatat lengkap. Jadwal sarapan dan makan siang pun ikut dicantumkan. Tak ketinggalan jadwal pemberkatan pernikahan pejabat Nazi, ikut tercatat pula. Semua jadwal itu tersusun rapi. Ini foto contoh catatan jadwal kerja dalam buku harian perang itu.
Foto: picture-alliance/dpa/CAMO/DHI Moskau
Melengkapi dokumen sebelumnya
Temuan dokumen kali ini melengkapi temuan-temuan sebelumnya. Tahun 1990 ditemukan catatan serupa untuk kurun waktu 1941-1942. Buku catatan perang itu sudah diterbitkan tahun 1999. Dokumen penting ini menunjukkan pertemuan penting birokrat, pemimpin Nazi dengan para pemimpin asing seperti Benito Mussolini, dan kunjungan ke kamp-kamp konsentrasi, termasuk Auschwitz, Sobibor, dan Buchenwald
Foto: Archiv Reiner Moneth, Norden
'Oleh-oleh' Nazi
Sementara itu, catatan harian tahun 1940-1941 ditemukan dalam arsip Badan Intelehjen Soviet KGB tahun 1991. Buku harian Himmler dari tahun 1914 - 1922, surat-surat pribadi dan dokumen lainnya disimpan di kantor arsip Jerman di Koblenz. Amerika Serikat mengambil dokumen-dokumen itu pada tahun 1945 sebagai "oleh-oleh Nazi" dari rumah pribadi dari Himmler di Gmund, kemudian dikembalikan ke Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
Mengemban banyak jabatan
Komandan Schutzstaffel (SS) Jerman ini merupakan salah satu tokoh yang paling berpengaruh di tubuh Nazi. Di penghujung Dritte Reich tahun 1945, Himmler mengemban banyak jabatan berbeda-beda, dari kepala polisi Jerman, menteri dalam negeri dan panglima angkatan darat Jerman. SS adalah satuan elit Nazi yang sangat ditakuti.
Foto: picture-alliance/dpa
Temuan penting
Himmler mengendalikan jaringan kamp konsentrasi serta badan intelijen dalam negeri Nazi. Mengingat tidak ada pemimpin penting Nazi lainnya selain Josef Goebbels yang membuat catatan harian detail seperti itu, publikasi temuan dokumen ini dipandang sangat penting, karena publik akan dapat mengamati keseharian Himmler dan bagaimana Nazi mengambil putusan-putusan penting.
Foto: picture-alliance/dpa
Berperan aktif dalam Holocaust
Buku harian tersebut juga membuat lebih jelas gambaran umum dari peran Himmler dalam Holocaust. Buku harian tersebut menunjukkan bahwa Himmler mengadakan lawatan ke sejumlah kamp konsentrasi serta Ghetto Warsawa (pada tanggal 9 Januari, 1943), dan mengambil peran aktif dalam mengarahkan genosida kaum Yahudi.
Foto: picture-alliance/dpa
Pidato terkenal Himmler
Salah satu catatan yang paling penting dalam diari itu adalah tanggal 4 Oktober 1943, saat Himmler menyampaikan pidato di hadapan para pemimpin SS di Poznan, sebuah kota di Polandia yang diduduki Jerman. Pidatonya berisi soal pembantaia etnis Yahudi. Buku harian perang menunjukkan bahwa pidato itu diikuti dengan acara makan malam para pejabat SS.
Foto: AP
Catatan pribadi juga
Dalam dokumen itu, juga termuat beberapa hal pribadi Heinrich Himmler yang punya nama panggilan sayang dari istrinya,‘Heini‘. Di antaranya ada jadwal pijat, makan siang, sampai penembakan massal. Bagi Himmler, pergi ke kamp kematian di belahan timur itu itu seperti bepergian ke lokasi wisata. Dokumen diari terbaru setebal 1.000 halaman miliknya akan diterbitkan dalam dua volume pada akhir 2017.
Foto: picture-alliance/dpa
Surat untuk istri, anak dan gundik
Awal 2014 harian "Die Welt" mengungkap surat-surat pribadi dari Heinrich Himmler kepada istrinya dan putrinya "Puppi", serta ke gundiknya Hedwig Potthast, yang sebelumnya merupakan sekretarisnya. Dalam buku dinas Himmler, ‘wakuncar‘ Himmler dicatat secara resmi sebagai "perjalanan dinas": 1 Juni 1938, pukul 15 pm bekerja dengan Pottthast, jam 16 minum kopi, pukul 16:30 berburu.
Foto: picture-alliance/dpa
Mati minum sianida
Menyadari akan kalah perang, Himmler mendekati sekutu. Hitler berang dan menganggapnya berkhianat. Ditolak kamerad, diburu sekutu, iapun sembunyi, melarikan diri dengan identitas palsu lalu tertangkap pasukan Inggris. Tanggal 23 Mei 1945 tidak ada lagi jadwal hariannya. Dia bunuh diri di Lüneburg dengan menelan kapsul sianida yang selalu dibawanya.
Foto: picture alliance/akg-images
11 foto1 | 11
Tapi nasib baik masih menyertai Joseph. Ia menemukan sebuah tang. Dengan alat itu ia dapat membuka borgol tangannya. Lalu tanpa berpikir panjang, ia melompat dari kereta yang sedang melaju. Ia kemudian dirawat di rumah sakit Yahudi, dengan alasan mengidap cacar air. Ketika petugas NAZI akan menangkapnya kembali, Joseph meloncat dari tingkat dua rumah sakit, dan melarikan diri walaupun menderita patah tulang. Ia kemudian ditolong seorang perempuan pengumpul pakaian bekas, dan bersembunyi selama tiga tahun.
Sesaat menjelang Perang Dunia 2 berakhir, ada orang yang melaporkan dirinya ke polisi. Dalam perjalanan ke kantor polisi, Joseph mengatakan kepada dua polisi yang menangkapnya, kalian bisa menembak saya di sini atau membiarkan saya melarikan diri. Menyadari perang hampir usai, petugas polisi membiarkan Joseph melarikan diri.
Anne Frank dan Buku Hariannya
Bertahun lamanya, Anne Frank bersama keluarganya bersembunyi di Belanda, sampai akhirnya mereka dikhianati dan dideportasi. Lewat buku harian yang ditulis di ruang persembunyian, Anne Frank menjadi terkenal.
Foto: picture-alliance/dpa
Ikatan keluarga
Anne Frank (kiri depan) saat berusia tiga setengah tahun bersama kakaknya, Margot (kanan belakang). Ayahnya Otto Frank mengambil foto ini pada ulang tahun kedelapan Margot di bulan Februari 1934. Kala itu, keluarganya sudah berada tempat pengasingan di Belanda.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Tempat persembunyian di Amsterdam
Otto Frank, ayah Anne, membangun perusahaan di Amsterdam. Bagian atas belakang gedung itu kemudian dijadikan tempat persembunyian. Dari tahun 1942-1944, keluarga yang terdiri dari empat orang itu kemudian tinggal bersama-sama dengan empat orang lain yang juga bersembunyi dari Nazi. Di sini, Anne Frank menulis buku harian yang terkenal. Sejak tahun 1960, rumah Anne Frank dijadikan museum.
Foto: Getty Images
Buku harian sebagai sahabat
Sejak awal, hampir setiap hari Anne menulis di buku hariannya. Buku ini menjadi teman baiknya dan diberi nama Kitty. Kehidupan mereka benar-benar berbeda dari waktu sebelumnya: "Yang saya suka, apa yang saya pikirkan dan rasakan, setidaknya bisa ditulis, kalau tidak saya akan benar-benar tertekan," demikian tertulis di buku itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Kematian di Bergen-Belsen
Anne Frank dan saudara perempuannya Margot dibawa pada tanggal 30 Oktober 1944 dari Auschwitz ke Bergen-Belsen. Anne dan Margot Frank meninggal di kamp ini akibat tifus. Anne baru berusia 15 tahun. Di kamp konsentrasi ini, lebih dari 70.000 orang tewas. Foto: Ketika kamp ini dibebasakan, para korban tewas diangkut dengan truk ke kuburan massal di bawah pengawasan tentara Inggris.
Foto: picture alliance/dpa
Nisan batu
Di Bergen-Belsen terdapat makam Anne, gadis Yahudi dari Frankfurt am Main. "Saya tidak ingin hidup sia-sia seperti kebanyakan orang. Saya ingin membawa suka cita bagi orang-orang yang tinggal di sekitar saya dan juga yang tidak kenal saya. Saya ingin terus hidup .. bahkan setelah kematian saya "- demikian ditulis Anne di buku hariannya pada tanggal 5 April 1944.
Foto: picture-alliance/dpa
Terkenal lewat buku harian
Mimpi besar saya adalah untuk menjadi seorang jurnalis atau penulis. Berkat ayahnya, buku harian Anne dipublikasikan pada tanggal 25 Juni1947. Anne Frank adalah sosok simbolis untuk korban kediktatoran Nazi. "Kita semua hidup dengan tujuan menjadi bahagia, kita semua hidup berbeda namun sama," tulis Anne Frank, 6 Juli 1944.
Foto: picture-alliance/dpa
6 foto1 | 6
Joseph hingga kini tetap tinggal di Berlin, kota kelahirannya. Dengan lugas ia juga mengungkapkan kenyataan, bahwa NAZI bukan hanya membantai enam juta warga Yahudi. Tapi juga lebih dari setengah juta warga etnis Roma, dan bahkan anak-anak Jerman yang cacat mental. Joseph juga selalu menegaskan, baginya, tetap dapat bertahan hidup dari kekejaman NAZI bukan merupakan aksi kepahlawanan namun sekedar nasib baik.
Sinagog di Jerman
Menjadi target aksi pembakaran di masa Nazi, kini sinagog dan toko-toko Yahudi bisa ditemukan lagi di banyak tempat di Jerman, dan komunitas Yahudi makin besar.
Foto: picture-alliance/dpa
Aksi pembakaran oleh Nazi
Ratusan sinagog dibakar dan dihancurkan Nazi tanggal 9 dan 10 November 1938. Peristiwa itu dikenal sebagai "Reichskristallnacht" dan merupakan salah satu puncak aksi kekerasan terhadap warga Yahudi di Jerman. Banyak sinagog yang sekarang sudah diperbaiki.
Foto: Bayerische Staatsbibliothek München
Simbol kebersamaan
Kota Dresden meresmikan sinagog yang baru tahun 2001. Rancangannya berbentuk kubus melambangkanl bahwa komunitas Yahudi sudah berakar di Dresden. Sinagog baru berada di lokasi bersejarah: sampai tahun 1938 di tempat ini berdiri sinagog Dresden yang lama.
Foto: CC BY-SA 3.0
Sinagog terbesar di Jerman
Perbaikan sinagog yang terletak di Rykerstrasse di Berlin berlangsung selama 3 tahun. 2007 sinagog itu diresmikan warga Yahudi. Sinagog ini dibangun tahun 1904 dengan 1200 tempat duduk. Militer Jerman sempat menggunakan bangunan itu sebagai kandang kuda. Tahun 1953 bangunan itu kembali digunakan sebagai rumah ibadah.
Foto: picture-alliance/dpa
Bergaya tradisional
Sinagog di kota Celle didirikan tahun 1740 dan merupakan salah satu sinagog tertua Jerman. November 1938 gedungnya dirusak anggota Nazi dan digunakan sebagai tempat tahanan warga Yahudi. Tahun 1974 sinagog itu diperbaiki dan diresmikan lagi.
Foto: CC0 1.0
Sinagog di Schwerin
Setelah era perang dingin berakhir, komunitas Yahudi di Schwerin berkembang pesat. Banyak warga Yahudi yang dulu tinggal di Uni Soviet akhirnya pindah ke Jerman. Tahun 2008, sinagog baru diresmikan. Dulu rejim Nazi memaksa warga Yahudi di Schwerin menghancurkan sinagognya.
Foto: picture-alliance/dpa
Gaya oriental
Sinagog Westend di Frankfurt am Main ini diresmikan tahun 1910. Inilah satu-satunya dari empat sinagog di kota Frankfurt yang selamat dari aksi pembakaran tahun 1938. Pendukung Nazi menghancurkan sinagog dan toko-toko Yahudi. Banyak warga Yahudi yang dibawa ke kamp konsentrasi.
Foto: CC BY-SA 3.0
Jadi gedung pameran
Sinagog di Berlin yang dinamakan Sinagog Baru ini sudah ada sejak 1866. November 1938, seorang polisi berhasil mencegah massa melakukan perusakan. Tapi perang menghancurkan sebagian besar bangunan. Di dalamnya sekarang dibangun ruang pameran tentang kehidupan Yahudi.
Foto: picture-alliance/ZB
Pengawasan khusus
Sinagog di Gelsenkirchen ini dilengkapi dengan penjagaan kamera, sama seperti bangunan sinagog lainnya. Tahun 1938, sinagog yang lama habis terbakar. Sinagog yang baru didirikan tahun 2007. Rumah ibadah Yahudi dijaga ketat karena sering jadi sasaran aksi kekerasan.
Foto: CC BY-SA 3.0
Bekas rumah opera
Tahun 1946 sinagog di Bayreuth kembali diresmikan. Inilah satu-satunya sinagog gaya Barock yang masih ada di Jerman. Sampai 1715, gedung ini digunakan sebagai rumah opera. Masyarakat Yahudi kemudian mengambil alih dan menjadikannya sebuah sinagog.
Foto: picture-alliance/dpa
Sinagog di kota Halle
Gedung ini dulunya bagian dari Pemakaman Yahudi. Tapi pengikut Nazi menghancurkan sinagog yang ada di tengah kota. Komunitas Yahudi di Halle lalu membangun gedung ini menjadi sinagog. Inilah satu-satunya sinagog di kompleks Pemakaman Yahudi.
Foto: picture-alliance/dpa
Pengurapan Rabi di Köln
Tahun 2012, empat rabi baru diurapi di kota Köln. Sinagog di Köln juga hancur pada peristiwa November 1938. Tahun 1959 sinagog itu dibangun kembali. Seperti di kota-kota lain, kehidupan Yahudi sekarang kembali lagi ke kota Köln.