Protes imigrasi di Los Angeles (LA) memasuki hari kelima, "diwarnai" penangkapan, pembatasan jam malam, dan pernyataan Trump soal "musuh asing." Gubernur California sebut demokrasi sedang diserang.
LAPD menyatakan lebih dari 100 orang telah ditangkap selama aksi protesFoto: Mario Tama/AFP/Getty Images
Iklan
Aksi protes di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), memasuki hari kelima, pada Selasa (10/6). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan imigrasi Presiden AS Donald Trump.
Ratusan orang berkumpul di depan sebuah gedung tempat para aktivis ditahan setelah aksi sebelumnya. Demonstrasi ini merupakan lanjutan dari gelombang unjuk rasa yang menentang tindakan keras terhadap imigran dan penahanan massal yang dilakukan oleh otoritas federal.
Polisi Los Angeles membubarkan kerumunan dan melakukan penangkapan. Di tempat lain, sekelompok demonstran sempat menghentikan lalu lintas di jalan bebas hambatan sebagai bentuk perlawanan sipil.
Aksi serupa juga terjadi di New York, tempat ribuan orang turun ke jalan-jalan Manhattan untuk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan imigrasi federal. Gelombang protes ini mencerminkan meningkatnya ketegangan nasional atas pendekatan pemerintah terhadap imigrasi dan penegakan hukum di perbatasan.
Wali Kota LA umumkan pembatasan jam malam di pusat kota
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengumumkan penerapan jam malam, pada Selasa (10/6) di kawasan pusat kota sebagai respons terhadap situasi yang memanas akibat aksi protes.
Iklan
"Saya telah menyatakan keadaan darurat lokal dan menetapkan jam malam di pusat kota Los Angeles untuk menghentikan aksi vandalisme dan penjarahan,” ujarnya kepada wartawan.
Jam malam diberlakukan mulai Selasa (10/6), pukul 20.00 waktu setempat, dan berlangsung hingga Rabu (11/6) pukul 06.00 pagi. Kebijakan ini akan diterapkan di area seluas satu mil persegi di pusat kota.
Dalam pernyataannya di platform X, Bass menegaskan bahwa kebijakan ini ditujukan untuk menghentikan pihak-pihak yang memanfaatkan kekacauan yang, menurutnya, dipicu oleh tindakan Presiden.
"Penegak hukum akan menangkap siapa pun yang melanggar jam malam, dan Anda akan diproses secara hukum,” tegasnya.
Trump klaim perangi ‘musuh asing' di Los Angeles
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut para demonstran yang menentang penegakan hukum imigrasi di Los Angeles sebagai "binatang" dan "musuh asing" dalam pidatonya pada Selasa (10/6).
"Kami tidak akan membiarkan sebuah kota Amerika diserbu dan dikuasai oleh musuh asing. Itulah mereka,” ujar Trump, seraya menyebut Los Angeles sebagai "tumpukan sampah” dengan "seluruh lingkungan” yang dikendalikan oleh para kriminal.
Pidato tersebut awalnya dijadwalkan untuk memperingati 250 tahun berdirinya Angkatan Darat AS, tetapi Trump menggunakannya untuk mengecam para demonstran dan kembali mengulang klaim palsunya bahwa pemilihan presiden 2020, yang dimenangkan oleh Joe Biden, telah dicurangi.
"Apa yang kalian saksikan di California adalah serangan besar-besaran terhadap perdamaian, ketertiban umum, dan kedaulatan nasional. Ini dilakukan oleh perusuh yang membawa bendera asing dengan tujuan melanjutkan invasi asing terhadap negara kita,” katanya.
Trump juga mengaitkan aksi protes tersebut dengan apa yang ia sebut sebagai "migrasi tak terkendali,” dan menyerukan agar negara-negara Eropa turut mengambil tindakan terhadap hal serupa.
"Kita akan membebaskan Los Angeles dan menjadikannya kembali bersih, aman, dan bebas,” tegas Trump.
Kembali Berkuasa, Trump Bikin Kebijakan Baru yang Kontroversial
Setelah dilantik kembali pada 20 Januari 2025, Donald Trump memperkenalkan kebijakan kontroversial seperti tarif tinggi, pembekuan dana internasional, hingga perubahan kebijakan luar negeri yang memicu ketegangan global.
Foto: Evan Vucci/AP Photo/picture alliance
Deportasi migran ilegal
Dalam pidato pelantikannya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan niat mendeportasi 'jutaan dan jutaan' migran ilegal. Pada minggu pertama Trump menjabat, hampir 2.400 migran ditangkap ICE, terutama yang pernah terjerat kasus hukum. Kongres AS juga telah meloloskan Lakes Riley Act, yang memungkinkan penahanan migran tanpa status sah untuk kejahatan berat dan pelanggaran ringan.
Foto: Isaac Guzman/AFP
AS mundur dari Perjanjian Paris
Pada hari pertama menjabat, Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk menarik AS dari Perjanjian Paris, yang kedua kalinya ia lakukan. Tindakan ini menuai kontroversi. "Emisi AS berperan besar dalam menentukan apakah kita bisa tetap di bawah batas 2 derajat dan 1,5 derajat," kata Laura Schäfer dari LSM lingkungan dan HAM, Germanwatch.
Foto: JIM WATSON/AFP
Hengkang dari WHO
Trump menarik Amerika Serikat keluar dari WHO. Para ahli memperingatkan langkah ini akan menghambat penanganan wabah penyakit dan masalah kesehatan global. Namun, resolusi kongres mengharuskan pemberitahuan satu tahun dan pelunasan kewajiban sehingga perintah ini baru berlaku penuh Januari 2026. Trump juga menghentikan transfer dana AS ke WHO, yang berdampak pada pendanaan organisasi tersebut.
Foto: Maksym Yemelyanov/Zoonar/picture alliance
Ganti nama Teluk Amerika
Presiden Trump menandatangani dekret untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika dan mengembalikan nama Gunung Denali di Alaska menjadi McKinley. Dalam posting di X pada 27 Januari 2025, Google menyatakan akan mengikuti praktik lama untuk menerapkan perubahan nama lokasi sesuai pembaruan resmi pemerintah yang merujuk pada Geographic Names Information System (GNIS).
Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images
Rencana setop hibah dan pinjaman federal
Pada Senin (27/01), Trump menginstruksikan badan-badan federal untuk menghentikan sementara pencairan hibah dan pinjaman federal di seluruh AS. Kebijakan ini dianggap mengancam program vital seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, dan bantuan bencana. Namun, seorang hakim federal memblokir sementara rencana tersebut beberapa menit sebelum kebijakan dijadwalkan berlaku pada Selasa (28/01) malam.
Foto: Jim Watson/AFP/Getty Images
Larang atlet transgender di olahraga perempuan
Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang atlet transgender berkompetisi dalam olahraga perempuan dan anak perempuan, Rabu (05/02). Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan untuk membatasi hak LGBTQ+. Perintah ini juga menyatakan bahwa negara hanya akan mengakui dua jenis kelamin, pria dan perempuan. Sekolah yang melanggar aturan ini berisiko kehilangan dana federal.
Foto: Andres Caballero-Reynolds/AFP
Pembekuan dana USAID ke 130 negara
Keputusan Presiden Trump untuk menangguhkan dana bantuan USAID telah menghentikan proyek-proyek di sekitar 130 negara, termasuk Indonesia, berdampak dramatis pada jutaan orang dan pekerja bantuan. Trump menuduh USAID melakukan pemborosan, dengan menulis di Truth Social, "Sepertinya miliaran dolar telah dicuri di USAID.” Namun, ia tidak memberikan bukti apa pun.
Foto: Sofia Toscano/colprensa/dpa/picture alliance
Satgas DOGE untuk efisiensi
Satuan Tugas Department of Government Efficiency (DOGE) dibentuk Presiden AS Donald Trump untuk merombak sistem birokrasi federal. DOGE, yang dipimpin oleh Elon Musk, bertujuan mengurangi peraturan, pengeluaran, dan staf pemerintah. Banyak pihak mengkritik minimnya transparansi dalam perekrutan tim DOGE dan mempertanyakan jika tim tersebut telah melalui pemeriksaan terkait kesesuaian dan keamanan.
Foto: Andrew Harnik/Getty Images via AFP
Keinginan AS ambil alih Gaza
Presiden Trump mengusulkan agar AS mengambil alih Jalur Gaza. Usulan ini disampaikan saat kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke AS, Selasa (04/02). "AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan melakukan sebuah pekerjaan. Kami akan memilikinya. Dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di tempat tersebut," kata Trump.
Foto: Khalil Ramzi/REUTERS
Kenaikan tarif impor baja dan alumunium
Trump mengumumkan tarif 25% untuk impor baja dan aluminium, berlaku Maret 2025. Kebijakan ini bertujuan "membuat Amerika kaya kembali," kata dia. Namun, banyak ekonom menolak asumsi ini, dan menyatakan justru merugikan semua pihak. Tarif dimaksudkan melindungi produsen dalam negeri, tetapi industri AS masih bergantung pada impor logam, yang dapat meningkatkan biaya produksi dan memicu inflasi.
Foto: IMAGO/Newscom / AdMedia
10 foto1 | 10
Demokrasi ‘diserang', kata Gubernur California
Gubernur California Gavin Newsom menanggapi situasi yang memanas di Los Angeles dengan mengecam keras keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional untuk merespons aksi protes.
"Penyalahgunaan kekuasaan secara terang-terangan ini hanya memperkeruh situasi yang sudah genting dan membahayakan warga kami, para petugas, serta anggota Garda Nasional,” ujar Newsom.
Ia menyatakan bahwa tindakan pemerintah federal saat ini membuatdemokrasi "diserang secara terang-terangan di depan mata kita.”
"Ini menyangkut kita semua, ini menyangkut Anda. California mungkin menjadi yang pertama, tapi jelas tidak akan menjadi yang terakhir. Negara bagian lain akan menyusul. Demokrasi yang jadi taruhannya,” tegasnya.
Newsom mengatakan situasi saat ini membuat demokrasi “diserang secara terang-terangan di depan mata kita.”
Sementara itu, Kepolisian Los Angeles (LAPD) melaporkan puluhan penangkapan selama aksi protes anti-ICE yang berlangsung sejak awal pekan.
Menurut LAPD, 96 orang ditangkap karena tidak membubarkan diri, satu orang karena dugaan penyerangan dengan senjata mematikan, satu karena melawan petugas, dan satu lainnya karena tindakan vandalisme. Selain itu, 14 orang ditangkap atas dugaan penjarahan yang terjadi pada Senin hingga Selasa pagi.
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris