Warga Meksiko sebentar lagi dapat mengajukan izin penggunaan ganja untuk rekreasi. Jika RUU yang mengatur legalisasi ganja itu disahkan Senat, Meksiko akan menjadi salah satu pasar ganja legal terbesar di dunia.
Iklan
Mahkamah Agung (MA) Meksiko pada Senin (28/06) memutuskan bahwa larangan penggunaan ganja untuk kebutuhan rekreasi tidak konstitusional. Larangan tersebut sebelumnya ada dalam RUU kesehatan umum di negara itu.
Ketua Pengadilan Arturo Zaldivar mengatakan bahwa putusan itu "adalah hari bersejarah bagi kebebasan.” Keputusan itu disetujui oleh 8 dari 11 hakim di pengadilan.
Apa maksud putusan MA Meksiko tersebut?
Dengan adanya putusan MA tersebut, warga Meksiko yang ingin merokok ganja untuk rekreasi atau menanam ganja di sejumlah pot tanaman untuk kebutuhan pribadi kini dapat mengajukan izinnya ke pemerintah.
Pengguna ganja diharuskan sudah dewasa dan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas berisiko seperti mengemudi ketika berada di bawah pengaruh ganja. Penggunaan ganja di depan anak-anak juga dilarang.
Meski begitu, penjualan ganja tetap ilegal. Dan kepemilikan lebih dari 5 gram ganja (sekitar 3/16 ons) juga masih dapat dijerat hukum.
Sebelumnya, Meksiko juga sudah melegalkan ganja medis sejak 2017.
10 Keajaiban Medis Mariyuana
Ganja bila disalahgunakan bisa merusak kesehatan. Tapi dalam dosis yang tepat, tumbuhan yang satu ini bisa menyelamatkan nyawa manusia dari berbagai jenis penyakit. Berikut manfaat ganja yang telah dibuktikan oleh sains
Foto: Novartis Vaccine
Mencegah Serangan Epilepsi
Tahun 2013 lalu peneliti Virginia Commonwealth University menemukan senyawa dalam mariyuana bisa mencegah serangan Epilepsi. Studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah, Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics, itu menyebut senyawa Cannabinoids bekerja dengan mengikat sel otak yang bertanggungjawab mengatur rangsangan dan rasa tenang pada manusia.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Sultan
Meringankan Glaukoma
Sejak lebih dari sepuluh tahun silam National Eye Institute di Amerika Serikat telah menyarankan penggunaan ganja untuk mengurangi gejala Glaukoma. Penyakit ini memicu pembesaran bola mata yang kemudian menekan saraf mata dan menyebabkan gangguan penglihatan. Mengkonsumsi ganja dengan menghisapnya, menurut NEI, dapat meringankan tekanan pada saraf mata.
Foto: picture-alliance/dpa/Leukert
Memerangi Alzheimer
Sebuah studi yang dipublikasikan di The Journal of Alzheimer’s Disease mengungkap, dosis kecil Tetrahydrocannabinol, senyawa yang terdapat di dalam tumbuhan mariyuana, dapat memperlambat pembentukan plak amiloid yang membunuh sel otak dan bertanggungjawab atas penyakit Alzheimer. Selama eksperimen peneliti menggunakan minyak cannabis.
Foto: Colourbox
Membunuh Kanker
Pemerintah Amerika 2015 silam akhirnya mengakui khasiat Mariyuana memerangi penyakit Kanker. Sebelumnya sebuah studi yang dipublikasikan di situs pemerintah cancer.org mengungkap senyawa Cannabinoids mampu membunuh sel Kanker dan memblokir sejumlah pembuluh darah yang dibutuhkan Tumor untuk tumbuh. Cannabinoids antara lain efektif mengobati penyakit kanker usus, kanker payudara dan kanker hati
Foto: Imago/Science Photo Library
Redam Efek Kemoterapi
Berbagai studi mengungkap ganja sangat efektif meredakan dampak samping kemoterapi, yakni rasa mual, muntah dan hilang nafsu makan. Badan Pengawas Obat AS, FDA, sejak beberapa tahun telah mengizinkan terapi obat-obatan berbasis Cannabinoid untuk pasien kanker yang menjalani Kemoterapi.
Foto: Frederic J. Brown/AFP/Getty Images
Meredakan Penyakit Autoimun
Autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh manusia membunuh sel-sel sehat ketibang memerangi penyakit. Hasilnya organ tubuh sering diserang radang. Tahun 2014 silam peneliti dari University of South Carolina menemukan senyawa THC di dalam ganja mampu mengubah molekul dalam DNA yang bertanggungjawab mempercepat proses peradangan. Sejak saat itu Cannabis digunakan untuk merawat pasien Autoimun.
Foto: bzga
Melindungi Otak
Peneliti dari University of Nottingham berhasil membuktikan bahwa ganja mampu melindungi otak dari kerusakan yang disebabkan serangan stroke. Studi tersebut menyebut ganja membatasi area di dalam otak yang terkena dampak stroke. Kendati belum diuji klinis, temuan tersebut memperkuat teori lain bahwa mariyuana juga mampu meminimalisir kerusakan akibat trauma atau geger otak.
Foto: Colourbox
Menghambat Sklerosis Ganda
Sklerosis Ganda adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang merusak lapisan lemak pelindung saraf manusia. Akibatnya saraf mengeras dan menyebabkan kejang-kejang yang memicu rasa sakit luar biasa. Sebuah studi yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal tahun lalu menyebut Cannabis dapat meringankan gejala kejang pada pasien Sklerosis Ganda.
Foto: picture-alliance/dpa
Meringankan Rasa Sakit
Sebagian penderita Diabetes mengalami kerusakan saraf di bagian kaki dan tangan. Gejalanya adalah rasa terbakar di bagian tubuh tersebut. Belum lama ini peneliti University of California menemukan Cannabis efektif meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan saraf. Namun hingga kini Badan Pengawasan Obat AS, FDA, belum memberikan lampu hijau buat terapi ganja untuk pasien Diabetes
Meringankan Efek Samping Hepatitis C
Serupa obat Kanker, terapi obat buat meredam Hepatitis C picu efek samping seperti lelah, mual, otot pegal, kehilangan nafsu makan dan depresi. Namun studi yang diterbitkan di European Journal of Gastroenterology and Hepatology, mengungkap lebih dari 86% pasien mampu menuntaskan terapi Hepatitis C dengan mengkonsumsi ganja. Cannabis diyakini mampu meredam efek samping terapi Hepatitis C
Foto: Novartis Vaccine
10 foto1 | 10
RUU legalisasi ganja terhenti di parlemen
Putusan MA tersebut muncul setelah pembahasan RUU yang mengatur pelegalan ganja ini terhenti di Parlemen bikameral Meksiko.
MA sebelumnya memberi waktu kepada Kongres hingga 30 April tahun ini untuk dapat meloloskan RUU. Namun, Senat yang merupakan majelis tinggi Kongres gagal mengesahkan RUU tersebut dan menyatakan menunda keputusan terakhirnya hingga September mendatang.
Sebelum sampai ke Senat, RUU sebelumnya telah disahkan oleh majelis rendah pada bulan Maret.
Dalam putusannya pada Senin (28/06), MA lantas meminta Kongres untuk mempercepat pembahasan RUU tersebut. RUU ini nantinya akan menciptakan sistem perizinan bukan hanya untuk membeli dan menjual ganja, tetapi juga untuk penanaman, pengangkutan dan ekspor ganja.
Bagi yang pro, RUU ini diyakini akan mengurangi kekerasan terkait narkoba. Sementara yang kontra meyakini bahwa RUU hanya akan menguntungkan perusahaan multinasional besar. Selain itu, beberapa warga Meksiko juga menentang legalisasi ganja karena alasan agama.
Jika Meksiko meloloskan RUU tersebut, Meksiko akan menjadi negara pasar ganja terbesar ketiga di dunia setelah Uruguay dan Kanada.