1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kriminalitas

Macron Diduga Jadi Target, Prancis Selidiki Spyware Pegasus

21 Juli 2021

Prancis membuka penyelidikan terhadap spyware Pegasus menyusul laporan yang mengatakan Presiden Emmanuel Macron kemungkinan menjadi sasaran spionase tersebut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah salah satu dari 14 pemimpin dunia yang diduga menjadi sasaran spyware PegasusFoto: Ludovic Marin/AFP

Kejaksaan Paris membuka penyelidikan atas dugaan penggunaan spyware Pegasus, Selasa (20/07).

Jaksa mengatakan pihaknya sedang menyelidiki berbagai tuduhan, termasuk pelanggaran privasi, penggunaan data secara ilegal, dan penjualan spyware secara ilegal. Investigasi itu tidak menyebutkan tersangka, tetapi bertujuan untuk menentukan pelaku yang akhirnya bisa diadili.

Spyware Pegasus yang dikembangkan NSO Group diyakini telah digunakan untuk memata-matai sekitar 1.000 orang di berbagai negaraFoto: Jack Guez/AFP/Getty Iamges

Apakah Macron menjadi target spyware?

Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah salah satu dari 14 kepala negara atau mantan kepala negara yang mungkin menjadi sasaran peretasan, kata Amnesty International.

Presiden Pakistan Imran Khan, Cyril Ramaphosa dari Afrika Selatan dan Barham Salih dari Irak juga diyakini menjadi target potensial. "Pengungkapan yang belum pernah terjadi sebelumnya ... seharusnya membuat para pemimpin dunia merinding," kata Sekretaris Jenderal Amnesty, Agnes Callamard, dalam sebuah pernyataan.

Surat kabar Prancis Le Monde juga melaporkan pada Selasa (20/07) bahwa ponsel Macron dan 15 pejabat lainnya mungkin menjadi salah satu target potensial peretasan perangkat lunak Pegasus pada 2019.

Kantor Macron menanggapi laporan itu dan mengatakan bahwa pihak berwenang akan menyelidiki tuduhan tersebut, tetapi jika penargetan presiden terbukti, tindakan yang diambil akan menjadi "sangat serius."

ha/gtp (AP, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait