Made in Germany dianggap sebagai simbol jaminan mutu. Menurut perkiraan, label ini bernilai lebih dari 100 miliar Euro, karena banyak perusahaan maupun konsumen lebih memilih membeli produk Jerman yang berkualitas.
Iklan
Label ini bukan hasil temuan Jerman, melainkan lahir akibat undang-undang perdagangan terkait label. Undang-undang ini dikeluarkan di Inggris dan mulai diberlakukan tanggal 23 Agustus 1887. Penerapan undang-undang ini bertujuan untuk membuat tanda bernuansa negatif bagi produk yang bukan buatan Inggris. Semua negara yang berdagang di Inggris harus menandai produknya dengan label asal negara masing-masing.
Label "Made in Germany" lambat laun berkembang bagi ciri kualitas yang khusus. Namun baru setelah dimulainya Perang Dunia II, label "Made in Germany" mulai unggul. Ketika orang menyadari bahwa Jerman - lain ketimbang Amerika Serikat - tidak berkonsentrasi pada produksi massal melainkan pada kualitas pekerjaan dan "produk presisi pascaindustri”.
Hingga sekarang label ini masih mempertahankan posisinya, terutama di sektor-sektor, di mana produk Jerman berada di posisi teratas secara internasional. Misalnya, di sektor otomotif, mesin, elektroteknik dan industria kimia.
Klik Made in Germanyuntuk menyimak pendapat Facebookers mengenai produk buatan Jerman.
Tahukah Anda kalau produk-produk ini asli buatan Jerman? Yuk intip, siapa tahu salah satunya produk favorit Anda.
Foto: picture alliance/dpa
Osram
Osram adalah sebuah perusahaan multinasional yang bermarkas di Munich, Jerman dengan jumlah karyawan 39 ribu orang. Perusahaan ini memproduksi lampu hemat energi dan menjualnya ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Foto: picture-alliance/dpa
Aspirin
Tak banyak orang tahu, obat ini buatan Jerman, tepatnya diproduksi oleh Bayer, sebuah perusahaan farmasi raksasa yang berpusat di Leverkusen. Aspirin digunakan sebagai analgesik untuk meredakan nyeri minor dan mengurangi demam.
Foto: picture-alliance/dpa
Volkswagen
Boleh dibilang, Volkswagen adalah perusahaan otomotif Jerman yang sudah cukup lawas, yakni didirikan sejak 1937 di Wolfsburg. Di Indonesia, Volkswagen lebih dikenal dengan sebutan VW Kodok. Volkswagen bersaing ketat dengan perusahaan otomotif lainnya asal negara yang sama, yaitu BMW dan Mercedes.
Foto: picture alliance/dpa
Adidas
Adidas adalah perusahaan multinasional asal Jerman, yang bermarkas di Herzogenaurach, Bavaria, Jerman. Perusahaan ini, memproduksi segala perlengkapan olah raga, mulai dari sepatu, pakaian hingga aksesoris. Sederet klub sepak bola papan atas Eropa, FC Bayern Munich, Real Madrid, AC Milan dan Chelsea juga mengenakkan kaos buatan Adidas.
Foto: picture-alliance/dpa
Nivea
Selain otomotif, kosmetik asal Jerman pun ada yang sampai ke pasar Indonesia, yakni Nivea. Produk ini diproduksi oleh Beiersdorf, yang diambil dari nama belakang penggagas perusahaan ini, yang seorang ahli pharmasi, Carl Paul Beiersdorf. Nivea sudah diekspor ke berbagai belahan negara sejak perang dunia II. Di Indonesia, Nivea bahkan bisa ditemukan dengan mudah di toko-toko kosmetik.
Foto: picture-alliance/dpa
Leica
Leica Camera AG adalah perusahaan yang memproduksi kamera dan lensanya. Bagi para pecinta fotografi pasti sudah akrab dengan merek ini. Kantor pusat Leica di Wetzlar, Jerman. Didirikan oleh Ernst Leitz, Leica kemudian mendunia berkat kamera 35 mm yang dikembangkan oleh Oscar Barnack.
Foto: picture-alliance/dpa
Ritter Sport
Produk asal Jerman ini paling gampang ditemui di Indonesia. Hampir setiap supermarket menjual cokelat ini. Ritter Sport berasal dari Berlin, Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
Allianz
Di Indonesia, perusahaan asuransi ini masuk dalam barisan perusahaan asuransi besar dengan produk yang beragam, mulai dari asuransi jiwa, kesehatan, syariah dan asuransi umum. Allianz berkantor pusat di München, Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
Bosch
Bosch merupakan sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang teknik dan elektronik. Produk-produk yang dihasilkan diantaranya rem, generator, motor starter, peralatan rumah tangga , alat-alat listrik hingga sistem keamanan. Produk-produk Bosch mudah ditemui di toko-toko onderdil seperti di Pasar Kenari, Jakarta. Bosch berkantor pusat di Gerlingen, sebuah kota di dekat Stuttgart, Jerman.