1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kriminalitas

Mahasiswi Bangladesh Diperkosa Beramai-ramai Dalam Bus

30 Agustus 2017

Seorang mahasiswi jurusan hukum di Dhaka, Bangladesh diperkosa dan dibunuh lima pemuda di dalam bus yang sedang berjalan. Kasus ini menambah sederet kasus kekerasan seksual yang terus terjadi di negara tersebut.

Indien Pakistan Symbolbild Vergewaltigung
Foto: Getty Images

Lima orang pria ditahan polisi Bangladesh karena diduga membunuh dan memperkosa seorang mahasiswi fakultas hukum secara berkelompok pada Jumat lalu (25/08). The Straits Times melaporkan polisi menciduk para terduga pelaku yang berusia di antara 40 tahun hingga 20 tahun tersebut di terminal bus Madhupur, Selasa (29/08). 

Di hadapan para penyidik, tiga terduga pelaku mengakui perbuatan mereka. Kaiyum Khan Siddique, pejabat polisi setempat menyatakan tindak kriminal itu terjadi di dalam bus yang melaju dari Bogra menuju Mymensingh. Ia menambahkan di satu titik perhentian semua penumpang turun dan menyisakan Rupa seorang diri di dalam bus. Salah seorang terduga pelaku lantas mendekati korban dan mencoba memperkosanya. Korban berusaha memohon agar dibebaskan dengan memberikan seluruh uang dalam dompetnya sebesar 5.000 Taka atau 800.000 Rupiah dan juga telepon genggamnya.

Terduga pelaku mengambil seluruh barang berharga milik korban, namun tetap memperkosanya. Dua kondektur lainnya kemudian ikut memperkosa korban, sementara satu orang tetap menyetir bus dan seorang lainnya tertidur, demikian pengakuan yang diterima polisi.  Ketika bus mendekati Madhupur, korban berusaha menjerit, namun upaya ini menyebabkan pelaku pemerkosaan panik.  Mereka kemudian mencekik leher korban lalu melemparkan jenazah korban keluar dari bus di jalan raya yang sepi di daerah Pachish Mile.

Identitas korban terungkap ketika saudara lelakinya, Hafizur Pramanik yang telah berusaha mencari korban sejak Sabtu (26/08) mengenali wajah saudarinya di salah satu berita. Ia pun mendatangi kantor polisi Madhupur yang menangani kasus ini, Senin (28/08). Korban diketahui seorang mahasiswi hukum di Dhaka, yang bekerja di perusahaan multinasional di Sherpur. Di hari naas itu, korban berada di Bogra untuk mengikuti ujian pendaftaran guru. Bersama teman-temannya, korban menaiki bus tersebut di sore hari untuk kembali ke kotanya. 

Peristiwa ini menyebabkan gelombang reaksi kemarahan di Bangladesh. Terlebih pada pertengahan Agustus lalu, seorang penyanyi juga diperkosa secara berkelompok usai pentas di program musikal di Ashulia, pinggir Kota Dhaka. Organisasi kebudayaan Bangladesh, Udichi Shilpigosthi menyerukan agar organisasi sosial, budaya, politik dan organisasi non-pemerintah lainnya bergerak untuk memerangi kejahatan seksual, termasuk perkosaan yang marak terjadi di Bangladesh.

ts/hp (The Straits Times, Dhaka Tribune)