Mahasiswi Bangladesh Diperkosa Beramai-ramai Dalam Bus
30 Agustus 2017
Seorang mahasiswi jurusan hukum di Dhaka, Bangladesh diperkosa dan dibunuh lima pemuda di dalam bus yang sedang berjalan. Kasus ini menambah sederet kasus kekerasan seksual yang terus terjadi di negara tersebut.
Iklan
Lima orang pria ditahan polisi Bangladesh karena diduga membunuh dan memperkosa seorang mahasiswi fakultas hukum secara berkelompok pada Jumat lalu (25/08). The Straits Times melaporkan polisi menciduk para terduga pelaku yang berusia di antara 40 tahun hingga 20 tahun tersebut di terminal bus Madhupur, Selasa (29/08).
Di hadapan para penyidik, tiga terduga pelaku mengakui perbuatan mereka. Kaiyum Khan Siddique, pejabat polisi setempat menyatakan tindak kriminal itu terjadi di dalam bus yang melaju dari Bogra menuju Mymensingh. Ia menambahkan di satu titik perhentian semua penumpang turun dan menyisakan Rupa seorang diri di dalam bus. Salah seorang terduga pelaku lantas mendekati korban dan mencoba memperkosanya. Korban berusaha memohon agar dibebaskan dengan memberikan seluruh uang dalam dompetnya sebesar 5.000 Taka atau 800.000 Rupiah dan juga telepon genggamnya.
Pekerja Seks Komersial di Bangladesh
Prostitusi dilegalkan di Bangladesh sejak tahun 2000. Tapi kini marak prostitusi paksa terhadap anak di bawah umur, yang menjadi masalah besar di negara yang warganya mayoritas beragama Islam itu.
Foto: M.-U.Zaman/AFP/GettyImages
Prostitusi Paksa
Di Bangladesh banyak perempuan dipaksa menjadi pelacur saat masih anak-anak. Kebanyakan berasal dari keluarga miskin di pedesaan. Anak perempuan dijual kepada penyelundup manusia seharga 20,000 Taka (3 juta Rupiah). Ada pula yang menjadi pelacur karena ditipu lelaki yang mengiming-imingi akan mengawini mereka.
Foto: M.-U.Zaman/AFP/GettyImages
Obat Kuat Sapi
Banyak pekerja seks komersial mengkonsumsi Steroid Oradexon, yang biasanya digunakan peternak untuk menggemukkan sapi. Germo memberikan obat kuat itu kepada pelacur yang baru datang, untuk meningkatkan daya tahan mereka. Pegiat hak asasi mengatakan, penggunaan steroid itu sudah lazim, dan dalam jangka panjang bisa berakibat fatal.
Foto: M.-U.Zaman/AFP/GettyImages
Suntikan Bagi Anak di Bawah Umur
Steroid tidak berfungsi pada pekerja seks komersial di bawah umur, dalam kisaran usia antara 12 sampai 14 tahun. Untuk meningkatkan daya tahan dan gairah, germo di Bangladesh biasanya memberikan suntikan semacam dopping.
Foto: M.-U.Zaman/AFP/GettyImages
Kecanduan Steroid
NGO ActionAid melaporkan steroid oradexon digunakan oleh sekitar 90 persen pekerja seks komersial di Bangladesh yang berusia antara 15 hingga 35 tahun. Banyak yang kecanduan. Data resmi menyebutkan, sekitar 200.000 perempuan bekerja sebagai pelacur.
Foto: M.-U.Zaman/AFP/GettyImages
Penyuluhan di Rumah Bordil
ActionAid 2010 lalu memulai kampanye penyuluhan bagi pelacur berusia muda di rumah-rumah bordil di Bangladesh. Mereka menjelaskan bahayanya dan menolong yang kecanduan steroid. ActionAid melaporkan, perempuan yang memakai steroid, berat badannya naik pesat, tapi juga mengalami gangguan tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit kulit serta sakit kepala akut.
Foto: GMB Akash
Terinfeksi HIV
Surat kabar lokal kerap memberitakan kasus infeksi HIV di kalangan pelacur Bangladesh. Tapi sejauh ini tidak ada data akurat hasil penelitan. Pekerja seks komersial biasanya berkilah, pelanggan tidak mau memakai kondom, sehingga mereka berisiko tinggi terinfeksi penyakit akibat hubungan seksual.
Foto: AP
Pelacur di Bawah Umur
Pelacuran anak-anak di bawah umur menjadi masalah serius di Bangladesh. Lembaga anak-anak PBB (UNICEF) menaksir sekitar 10,000 anak di bawah umur dieksploitasi industri seks komersial di negara itu. Sumber lain menyebutkan, angkanya jauh lebih tinggi, mencapai 29,000 pelacur di bawah umur.
Foto: M.-U.Zaman/AFP/GettyImages
Diserang Kelompok Islam Radikal
Sebuah kelompok Islam radikal menyerang sebuah rumah bordil di selatan Bangladesh, melukai sekitar 30 pelacur dan menghancurkan tempat tinggal 500 pekerja seks komersial. Serangan semacam itu, makin sering dilancarkan di negara berpenduduk mayoritas Islam tersebut.
Foto: M.-U.Zaman/AFP/GettyImages
8 foto1 | 8
Terduga pelaku mengambil seluruh barang berharga milik korban, namun tetap memperkosanya. Dua kondektur lainnya kemudian ikut memperkosa korban, sementara satu orang tetap menyetir bus dan seorang lainnya tertidur, demikian pengakuan yang diterima polisi. Ketika bus mendekati Madhupur, korban berusaha menjerit, namun upaya ini menyebabkan pelaku pemerkosaan panik. Mereka kemudian mencekik leher korban lalu melemparkan jenazah korban keluar dari bus di jalan raya yang sepi di daerah Pachish Mile.
Identitas korban terungkap ketika saudara lelakinya, Hafizur Pramanik yang telah berusaha mencari korban sejak Sabtu (26/08) mengenali wajah saudarinya di salah satu berita. Ia pun mendatangi kantor polisi Madhupur yang menangani kasus ini, Senin (28/08). Korban diketahui seorang mahasiswi hukum di Dhaka, yang bekerja di perusahaan multinasional di Sherpur. Di hari naas itu, korban berada di Bogra untuk mengikuti ujian pendaftaran guru. Bersama teman-temannya, korban menaiki bus tersebut di sore hari untuk kembali ke kotanya.
Peristiwa ini menyebabkan gelombang reaksi kemarahan di Bangladesh. Terlebih pada pertengahan Agustus lalu, seorang penyanyi juga diperkosa secara berkelompok usai pentas di program musikal di Ashulia, pinggir Kota Dhaka. Organisasi kebudayaan Bangladesh, Udichi Shilpigosthi menyerukan agar organisasi sosial, budaya, politik dan organisasi non-pemerintah lainnya bergerak untuk memerangi kejahatan seksual, termasuk perkosaan yang marak terjadi di Bangladesh.
ts/hp (The Straits Times, Dhaka Tribune)
Inilah Provinsi Paling Rawan Pelecehan Seksual
Indonesia belakangan didaulat sedang menghadapi darurat pemerkosaan dan pelecehan seksual. Ironisnya provinsi Aceh tergolong yang paling banyak mencatat kasus pencabulan terhadap perempuan dan anak-anak.
Foto: Imago/Xinhua
Darurat Pelecehan Seksual?
Menurut data Komisi Nasional Perempuan, tahun 2016 Indonesia mencatat lebih dari 6000 kasus kekerasan seksual. Sebagian di antaranya terjadi di rumah tangga. Sementara sisanya di komunitas-komunitas sosial. Tapi provinsi mana yang paling rawan tindak kekerasan seksual?
Foto: Getty Images
#1. Aceh
Yayasan Kita dan Buah Hati mendaulat Aceh sebagai provinsi dengan tingkat kasus pelecehan seksual tertinggi di Indonesia. Korban tidak cuma perempuan. Menurut data Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak-anak, daerah Syariat Islam itu tahun 2015 mencatat 147 kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di bawah umur.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Simanjuntak
#2. Jawa Timur
Lembaga Bantuan Hukum Surabaya mencatat sepanjang tahun 2015 terdapat 116 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak-anak di Jawa Timur. Angka tersebut sudah banyak menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar 183 kasus kekerasan.
Foto: Getty Images
#3. Jawa Barat
Setiap bulan 17 perempuan di Jawa Barat mengalami pelecehan seksual. Catatan muram tersebut berasal dari Data Kekerasan Seksual yang dipublikasikan Komisi Nasional untuk Perempuan. Menurut Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, kabupaten Bandung dan Bandung Barat menjadi daerah yang mencatat kasus kekerasan seksual tertinggi.
Foto: Imago/Xinhua
#4. DKI Jakarta
Menurut data kepolisian, sepanjang 2014 Jakarta mencatat 63 kasus pemerkosaan terhadap perempuan. Sementara kasus pelecehan seksual yang melibatkan bocah di bawah umur tercatat hampir mendekati angka 300 kasus.
Foto: Ulet Ifansasti/Getty Images
#5. Sumatera Selatan
Tahun 2014 Sumatera Selatan mencatat 111 kasus pemerkosaan dan pelecehaan seksual terhadap perempuan. Jumlahnya tidak banyak berubah di tahun 2015.