Mahathir Mohamad akhirnya dilantik sebagai perdana menteri Malaysia setelah hasil mengejutkan dalam pemilihan umum legislatif. PM Najib Razak dan kerajaan sempat dituding ingin mengulur waktu dengan menunda pelantikan
Iklan
Hingga menit terakhir PM Najib Razak dikabarkan masih berupaya mengulur waktu menempa koalisi dengan partai kecil oposisi. Namun ketika usahanya itu menemui jalan buntu, kerajaan akhirnya melantik Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri baru.
Mahathir yang berusia 92 tahun kini tercatat menjadi kepala negara paling tua di dunia. Ia sendiri tidak berniat berkuasa dalam waktu lama. Paling lambat dalam waktu dua tahun Mahathir berjanji akan turun tahta dan menyerahkan tongkat pemerintahan ke bekas musuh bebuyutannya, Anwar Ibrahim. Sementara itu isteri Anwar dan juga Ketua Umum Parti Keadilan Rakyat (PKR), Dr. Wan Azizah, diplot bakal menjadi wakil perdana menteri.
Kemenangan Pakatan Harapan dalam pemilu legislatif mengakhiri 60 tahun kekuasaan Barisan Nasional di Malaysia. Koalisi yang terdiri dari PKR, Parti Tindakan Demokratik, Parti Islam Se-Malaysia dan sejumlah partai kecil lainnya itu menguasai mayoritas sederhana di parlemen dengan perolehan 113 dari 222 kursi.
Kenapa Pemilu Malaysia Cacat Demokrasi?
Oposisi Malaysia membutuhkan keajaiban buat menguasai parlemen lewat pemilu nasional, bahkan ketika jumlah suara yang mereka kumpulkan melebihi koalisi pemerintah 2013 silam. Apa sebabnya?
Foto: Imago/Richard Wareham
Siasat Demografi
Jumlah penduduk pada daerah pemilihan sangat menentukan. Koalisi pemerintah biasanya menang di dapil yang dihuni bangsa Melayu. Namun banyak dapil tersebut berpenduduk sedikit seperti di Sabah atau Serawak. Sebaliknya kelompok oposisi berharap pada dapil berpenduduk multi-etnis yang berjumlah sedikit, meskipun ramai pemilih. Akibatnya sepertiga pemilih menentukan separuh jumlah kursi di parlemen.
Foto: Imago/imagebroker
Akal-akalan Daerah Pemilihan
Setiap 10 tahun sekali Komisi Pemilu (SPR) memetakan ulang daerah pemilihan sesuai sensus penduduk terbaru. Tapi oposisi mengritik pembagian dapil menguntungkan pemerintah. Penduduk keturunan yang cenderung memilih partai oposisi digabung dengan dapil pendukung oposisi, sementara warga Melayu disebar agar menjadi mayoritas di dapil lain. Akibatnya jumlah dapil pendukung pemerintah berlipat ganda.
Foto: picture alliance / dpa / S. Kahnert
Kejanggalan Daftar Pemilih
Sejumlah LSM mengeluhkan "kejanggalan" dalam daftar pemilih, termasuk keberadaan 2,1 juta pemilih baru yang tidak memiliki alamat. Komite Parlemen 2011 silam sempat memerintahkan SPR membersihkan daftar pemilih, namun hingga kini "rekomendasi" tersebut diabaikan. Atas dasar itu organisasi anti korupsi, Bersih, memperkirakan 15% pemilih tidak memenuhi syarat untuk mencoblos.
Foto: Getty Images
Dagelan Pemantau Asing
Pemerintah berusaha meyakinkan pemilu kali ini berjalan demokratis, antara lain dengan mengundang 25 perwakilan asing, termasuk dari Indonesia. Namun sisa negara yang diundang tidak memiliki kredibilitas demokrasi, antara lain dari Azerbaidjan, Maladewa, Pakistan, Uzbekistan, Kamboja dan Kirgistan. Komisi HAM Malaysia juga mengeluhkan pemantaunya ditolak oleh Komisi Pemilu untuk mengawasi TPS
Foto: picture alliance/zumapress
Peluru di Balik UU Anti Hoax
Bulan lalu parlemen mengesahkan UU Anti Hoax yang mengharamkan berita palsu. Namun aturan tersebut belakangan lebih sering digunakan buat mengintimidasi oposisi dan meredam laporan mengenai dugaan korupsi Dana Investasi Malaysia 1MDB yang ikut menyeret keluarga Perdana Menteri Najib Razak. Bekas PM Mahathir Mohammad baru-baru ini digugat ke pengadilan lantaran hal serupa.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Ismail
Drama di Hari Pencoblosan
Ketetapan hari pemungutan suara digelar pada pertengahan minggu memicu kontroversi besar di Malaysia. Pasalnya banyak pemilih yang harus pulang kampung untuk bisa mencoblos. Meski kemudian ditetapkan sebagai hari libur nasional, kelompok oposisi mengklaim bakal kehilangan suara lantaran banyak pendukungya yang bekerja di luar kota, termasuk di antaranya setengah juta calon pemilih di Singapura.
Foto: picture-alliance/dpa
6 foto1 | 6
Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintahan baru Malaysia adalah membebaskan Anwar Ibrahim yang masih dipenjara dengan dakwaan Sodomi. Setelahnya pemerintah bakal membidik skandal 1MDB yang ikut menyeret nama Najib Razak. "Kami tidak menginginkan balas dendam," kata Mahathir seusai penghitungan suara. "Yang kami inginkan adalah penegakan hukum," tuturnya merujuk pada kasus korupsi senilai 4,5 miliar Dollar AS tersebut.
Sejak kasus itu merayap ke permukaan, Mahathir serta merta menarik dukungan dari bekas anak didiknya itu dan menyudahi hubungan mesra yang ikut mencuatkan Najib menjadi perdana menteri 2008 silam. Ia bahkan menuding Najib sebagai seorang "pencuri" selama masa kampanye.
Adalah sebuah ironi bahwa kelompok oposisi membutuhkan figur lama buat membangun pemerintahan baru Malaysia. Mahathir memimpin Barisan Nasional selama 20 tahun antara 1981 hingga 2003. Selama masa kekuasaannya, pemerintah Malaysia menggunakan cara-cara otoriter buat membrangus kritik, antara lain lewat Undang-undang Internal Security Act dan sensor media.
Anwar Ibrahim termasuk korban kebijakan otoriter Mahathir. Ia dipecat sebagai wakil perdana menteri dan dipenjara dengan dakwaan sodomi setelah menyuarakan reformasi politik dan ekonomi. "Saya banyak melakukan kesalahan, tapi menyingkirkan Anwar bukan salah satunya," kata Mahathir dalam bukunya, A Doctor in the House, 2011 silam.
Kini sang doktor harus menelan kalimatnya sendiri demi mewujudkan pembaharuan di Malaysia.
Kekuatan Laut Negara yang Bertikai di Laut Cina Selatan
Sebanyak 7 negara terlibat dalam konflik teritorial di Laut Cina Selatan, termasuk juga Indonesia. Tapi sebesar apa kekuatan angkatan laut masing-masing negara yang bertikai?
Cina setidaknya memiliki satu kapal induk, yakni Liaoning, dan berniat membangun satu kapal induk lain, Warjag. Selain itu negeri tirai bambu ini juga menguasai 57 kapal selam, 78 kapal fregat dan kapal perusak , 27 korvet, 180 kapal patroli, 52 kapal pendarat dan 523 kapal penjaga pantai. Secara umum Angkatan Laut Cina memiliki 235.000 pasukan yang terbagi dalam tiga armada.
Foto: Reuters/Stringer
Singapura
Meski negara pulau, angkatan laut Singapura hanya memiliki 3.000 pasukan yang bertugas mengamankan wilayah perairan dari perompak. Secara umum negeri jiran ini menguasai 4 kapal selam, 6 kapal fregat dan kapal perusak, 6 kapal korvet, 29 kapal patroli dan 102 kapal penjaga pantai.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Drake
Thailand
Meski tidak terlibat konflik secara langsung, posisi Thailand turut dipertimbangkan dalam konflik Laut Cina Selatan. Beranggotakan 44.000 tentara, angkatan laut negeri gajah putih ini memiliki satu kapal induk helikopter buatan Spanyol, HTMS Chakri Naruebet, 9 kapal fregat dan perusak, 7 kapal korvet, 77 kapal patroli, 2 kapal pendarat dan 94 kapal penjaga pantai.
Foto: Ponchai Kittiwongsakul/AFP/Getty Images
Filipina
Dari semua negara, angkatan laut Filipina dengan 24.000 personil termasuk yang paling lemah, terutama jika mempertimbangkan posisinya dalam konflik di Laut Cina Selatan. Jiran di utara ini hanya memiliki 4 kapal fregat buatan Amerika Serikat, 10 unit korvet yang sebagian sudah menua, 66 kapal patroli, 4 kapal pendarat dan 72 kapal penjaga pantai.
Foto: Reuters/Maritime Staff Office of the Defense Ministry of Japan
Vietnam
Vietnam banyak membenahi kekuatan angkatan lautnya sejak beberapa tahun terakhir. Kini angkatan laut Vietnam yang beranggotakan 40.000 serdadu memiliki 7 kapal selam anyar kelas Kilo buatan Rusia, 2 kapal fregat, 7 kapal korvet, 61 kapal patroli, 8 kapal pendarat tank dan 78 kapal penjaga pantai.
Foto: picture-alliance/Russian Look
Indonesia
Belakangan Jakarta meningkatkan pengamanan di perairan Natuna. Saat ini Indonesia adalah kekuatan terbesar kedua setelah Cina dalam konflik di Laut Cina Selatan. TNI AL saat ini memiliki 2 kapal selam, 12 kapal fregat dan perusak, 27 korvet, 64 kapal patroli, 19 kapal pendarat tank dan 43 kapal penjaga pantai. Namun begitu usia armada laut Indonesia juga tergolong yang paling tua di kawasan.
Foto: AFP/Getty Images/J. Kriswanto
Malaysia
Kekuatan angkatan laut Malaysia yang berkekuatan 14.000 personil hampir menyaingi Indonesia. Selain 2 kapal selam anyar buatan Spanyol, Malaysia juga memiliki 10 kapal fregat atau perusak, 4 kapal korvet buatan Jerman, 33 kapal patroli dan 317 kapal penjaga pantai. (rzn/hp - sumber: IISS, SIPRI)