Mahkamah Jerman Cegah Polisi Terlalu Bebas Akses Data Ponsel
18 Juli 2020
Mahkamah Konstitusi Jerman Jumat (17/7) mengeluarkan putusan melarang polisi mengakses traffic data ponsel tanpa alasan spesifik. Praktik polisi saat ini mengakses data pribadi pengguna ponsel “tidak konstitusional”.
Iklan
Mahkamah Konstitusi Jerman Bundesverfassungsgericht (BVG) memutuskan bahwa polisi dan pejabat intelijen saat ini memiliki “akses berlebihan” ke data pribadi pengguna ponsel dan internet. Polisi dan pejabat intelijen mengatakan, akses ke traffic data ponsel pribadi diperlukan untuk menghadapi kejahatan terorganisasi dan aksi terorisme.
Namun Mahkamah Konstitusi di Karlsruhe sekarang memutuskan bahwa beberapa aturan yang memungkinkan akses ke traffic data ponsel atau email pengguna internet melanggar konstitusi.
Dalam siaran pers di situs webnya yang dirilis Jumat (17/7), BVG mengatakan bahwa aturan hukum saat ini melanggar "hak dasar pengguna untuk menentukan sendiri akses terhadap informasi pribadi dan kerahasiaan data telekomunikasi."
Aturan yang berlaku “terlalu bebas” mengizinkan akses kepada polisi
BVG menerangkan bahwa akses terhadap data-data hanya bisa dibenarkan untuk kejahatan berat dan ”memerlukan ancaman nyata yang ada dalam kasus individual serta indikasi awal yang cukup untuk penuntutan pidana."
Menurut aturan saat ini, polisi bisa mengakses traffic data tersebut hanya dengan menyatakan secara umum bahwa hal itu dilakukan untuk pengusutan dan pencegahan aksi berbahaya, tanpa menyebut kasusnya secara spesifik. Penyelidik juga diizinkan untuk meminta data lebih lanjut dari perusahaan telepon dan telekomunikasi serta dari rumah sakit dan hotel.
Namun para hakim di Mahkamah Konstitusi sekarang memutuskan bahwa aturan itu “terlalu bebas” mengizinkan polisi mengakses data ponsel pribadi dan aturannya harus direvisi.
7 Trik Mencegah Retasan
Wikileaks baru-baru ini membocorkan data yang diberi nama “Vault 7- Leaks“, bahwa Dinas Rahasia AS-CIA mengerahkan pasukan peretas untuk memata-matai setiap orang. Ini 7 trik untuk mencegah penyadapan semacam itu.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Rain
Jangan Gunakan Internet
Cara paling gampang adalah jangan gunakan internet. Tapi cara ini juga paling sulit dilakukan. Pasalnya setiap orang di dunia modern pasti memiliki perangkat yang selalu terhubung ke internet, baik itu komputer, smartphone, tablet atau peralatan rumah tangga sehari-hari.
Foto: picture-alliance/dpa
Cek Koneksi Internet
Alternativnya, cek semua peralatan yang terkoneksi ke internet. Banyak peralatan di rumah, tanpa sepengetahuan kita terus melakukan pertukaran data dengan pabrik pembuatnya. Atau yang lebih jahat, ada komponen yang sengaja dipasang untuk mengirim data. Cek lewat Shodan.io, perangkat mana yang terhubung dengan internet dan bagaimana cara melindunginya
Foto: picture alliance/dpa/A. Franke
Gunakan Password
Dengan menggunakan password atau teknik sandi lainnya, pengguna internet bisa mengatur arus data yang mereka unduh atau unggah. Biasanya fitur pada perangkat pintar memiliki opsi untuk pengaturan keamanan transfer data. Dengan memasang opsi ini, Anda yang mengatur transfer data, dan bukan perangkat yang kita miliki.
Foto: Fotolia/Pedro Nunes
Pakai Jejaring Aman
Di negara maju memiliki jaringan WiFi di rumah sudah merupakan hal lazim. Disarankan lindungi WLAN dengan password dan sandi yang cukup aman. Jika menggunakan WiFi terbuka atau Hotspot, usahakan menggunakan jejaring yang memasang fitur keamanan.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Schutt
Update Teratur
Bukan hanya keamanan jaringan internet, juga sistem operasi perangkat yang Anda miliki harus aman. Produsen yang peduli, selalu melakukan update software yang mereka pasang di perangkatnya secara teratur. Menurut Vault-7 peretas CIA diketahui menyerang celah keamanan pada sistem operasi Apple yang tidak diupdate.
Foto: Kimihiro Hoshino/AFP/Getty Images
Tutup Kamera dan Mikrofon
Perangkat canggih yang Anda miliki biasanya dipasangi fitur kamera dan mikrofon untuk komunikasi digital. Jika Anda tidak mau kehidupan probadi dimata-matai, tutup kamera dan mikrofon itu dengan lakban. Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg juga melakukan tindakan pengaman ini. Mottonya: perusahaan sehebat dan seaman Facebook saja, merasa was-was dengan serangan peretas sekelas Vault-7
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Unduh App Aman
App adalah alat bantu utama pada smartphone. Pastikan Anda mengunduh app yang aman yang tidak menghimpun dan mengirim data dari perangkat Anda ke pihak ketiga. Walau cukup banyak aplikasi yang aman, peretas juga lebih pintar, dengan mencoba menyadap informasi saat ditulis, sebelum disandi oleh app aman. as/yf(dari berbagai sumber)
Foto: picture alliance/ZB/Pedersen
7 foto1 | 7
Berawal dari gugatan aktivis perlindungan data pribadi
Putusan itu berawal dari gugatan yang diajukan oleh para aktivis perlindungan data pribadi. Mereka berpendapat bahwa UU telekomunikasi saat ini telah memberi polisi akses yang terlalu mudah dan terlalu luas ke data-data pribadi. Penyelidik sering mengsakses data ponsel atau email pribadi tanpa ada persetujuan hakim.
Gugatan itu didukung lebih dari 6.000 penggugat dalam sebuah petisi yang diajukan tahun 2013. Komisi Perlindungan Data Jerman sebelumnya juga menyatakan tidak setuju polisi mendapat izin akses ke traffic data ponsel dalam kasus-kasus pelanggaran administratif atau ancaman yang bersifat abstrak.
Dalam kasus-kasus kejahatan berat seperti terorisme dan pembunuhan, polisi tetap bisa mengakses data-data pribadi ponsel dan email dengan keputusan hakim.