Majelis Tinggi Inggris telah mengabulkan rancangan undang-undang pemisahan Inggris dari Uni Eropa, yang dikenal sebagai Brexit. Dengan demikian pemerintahan Theresa May dapat segera memroses perpisahan itu.
Foto: picture alliance/AP Photo
Iklan
Setelah perselisihan selama berminggu-minggu, Majelis Tinggi Inggris pada hari Senin (13/03) akhirnya memberikan hak kepada pemrintahan Theresa May untuk mempercepat mengatur proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 50 Perjanjian Lisabon. Perjanjian itu mengikat Inggris dalam proses negosiasi yang harus diakhiri setelah dua tahun.
Untuk memulai proses Brexit tersebut, kini pemerintah masih menunggu persetujuan secara formalitas dari Ratu Elizabeth II untuk ditetapkan menjadi dasar hukum.
Pemerintah Inggris dilaporkan ingin segera melakukan proses itu, setelah pertemuan puncak 25 Maret di Roma, bertepatan dengan ulang tahun ke-60 Uni Eropa.
Dalam voting yang berlangsung hari Senin (13/03), 274 anggota House of Lords memilih untuk menyetujui undang-undang perpisahan dari Uni Eropa tersebut. Sementara 118 anggota lainya memilih untuk menolaknya.
Ekspor Budaya Global dari Inggris
Anda kenal Harry Potter atau the Beatles atau agen rahasia 007 alias James Bond, gemar nonton sepakbola atau mengenakan rok mini. Semua adalah ekspor budaya Inggris paling top dan mendunia.
Foto: picture-alliance/AP Photo/S. Paston
Harry Potter
Siapa yang tak kenal siswa sekolah sihir Hogwarts ini? Ratusan juta orang membaca novelnya dan nonton filmnya. Tokoh fantasi karya Joanne K. Rowling ini dicintai tua dan muda. Pengarangnya juga meraup pendapatan milyaran Dollar dari ekspor budaya tsb. "Harry Potter and the Cursed Child," buku seri ke 8 penyihir ini akan dirilis 31 Juli 2016.
Foto: picture-alliance/dpa/dpa-Film Warner
James Bond
Angen dinas rahasia MI6 dari Inggris bernomor 007 ini terkenal ke seluruh dunia. Ian Fleming menulis novel petualangan pertama James Bond tahun 1953 "Casino Royale" dan cerita layar putih pertama adalah Dr.No (1962) dengan aktor Sean Connery sebagai James Bond. Penerusnya Roger Moore (foto) sebagai agen 007 meneruskan pola cerita yang sama, mengejar penjahat dengan ditemani wanita-wanita cantik.
Foto: picture-alliance/dpa
Rok Mini
Desainer fesyen Mary Quant membuat revolusi tahun 1960 dengan memperkenalkan rok berukuran cekak di atas lutut. Hujatan yang mengalir dari kaum konservatif, justru membuat popularitas rok mini melejit di seluruh dunia.
Foto: Express/Express/Getty Images
Charlie Chaplin
Gaya artis komedi dengan ciri khas kumis sepotong dari era film bisu ini kerap ditiru dimana-mana. Chaplin di banyak negara identik dengan lucu dan humor. Dia adalah aktor terbesar di abad ke 20 lewat filmnya "The Gold Rush," "City Lights," "Modern Times," dan "The Great Dictator". Chapling yang pemain celo juga membuat sendiri komposisi musik untuk filmnya.
Foto: AP
Agatha Christie
Nama pengarang ini melekat dengan tokoh ciptaannya: detektif Hercule Poirot dan Miss Marple. Kisahnya selalu misteri kasus pembunuhan. Bukunya hingga sekarang sudah terjual 4 milyar eksemplar dan diangkat jadi film layar lebar. Christie yang meninggal 1978 masih dianugerahi Anthony Award untuk kategori "Best Writer of the Century."
Foto: picture alliance / empics
Musik Rock
Nama the Beatles, Rolling Stones atau Queen identik dengan musik rock dari Inggris yang abadi sepanjang masa. Siapa tak kenal John Lennon yang ditembak fans yang sakit jiwa. Atau penyanyi legendaris Queen, Freddie Mercury (foto) yang meninggal karena AIDS. Juga kakek yang dinamis Mick Jagger dari Rolling Stones. Budaya musik rock Inggris disadari atau tidak, tertanam di benak semua pecinta musik.
Foto: Getty Images/M. Metcalfe
Sepakbola Modern
Jika demam sepakbola terus melanda dunia, yang jadi gara-garanya adalah Inggris. Di sinilah sepakbola modern dirancang dan dimainkan pada awal abad ke 19. Wabahnya menyebar luas ke seluruh dunia, dan kini sulit membayangkan hari-hari tanpa laga si kulit bundar di lapangan hijau.
Foto: picture-alliance/AP Photo/S. Paston
7 foto1 | 7
Inggris kecam Skotlandia yang ingin gelar referendum
Sementara itu, Perdana Menteri Skotlandia, Nicola Sturgeon menguraikan rencananya untuk mengadakan referendum kedua . Referendum ini menjadi indikasi hambatan yang terbentang di depan dalam proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa.
May mengutuk gagasan referendum Skotlandia, dengan mengatakan sebagian besar warga Skotlandia tidak menginginkannya dan peringatan itu akan menciptakan "ketidakpastian dan perpecahan ".
Dalam referendum Skotlandia yang pertama tahun 2014, 55 persen suara menolak pemisahan dari Inggris. Namun, jajak pendapat menunjukkan, diperkirakan dalam referendum baru, Skotlandia akan mendekatkan diri dengan Uni Eropa.
Dalam referendum pemisahan dari Uni Eropa, 62 persen dari pemilih Skotlandia memilih untuk tetap bersama blok itu, sementara di Inggris hanya 48 persen yang ingin tetap bersama Uni Eropa.
Dari Brussels, Uni Eropa memperingatkan, bahwa Inggris tetap harus membayar tagihan perpisahan dari UE yang jumlahnya tidak sedikit. Diingatkan pula, Inggris akan menghadapi kondisi sulit untuk meninggalkan Uni Eropa, mengingat ketidakpastian perekonomian setelah proses ini berjalan. Banyka kalangan memperkirakan bahwa proses Brexit ini memukul perekonomian Inggris.
ap/hp(dpa/rtr/afp/ap)
Reaksi Inggris Saat Cerai Dengan Uni Eropa
Mayoritas rakyat Inggris memilih hengkang dari Uni Eropa. Bagaimana reaksi mereka saat penghitungan hasil referendum ?
Foto: Getty Images/AFP/P. Faith
Lempar ciuman ke udara
Dari balik jendela mobil bertempel slogan Leave EU yang melintasi Parliament Square di London , seorang pria melemparkan ciuman ke udara setelah hasil referendum di Inggris menunjukkan hasil sementara, dengan suara mayoritas memilih hengkang dari Uni Eropa
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Dunham
Kubu Pro-Brexit Bergembira
Para pendukung ‘hengkang’ dari Uni Eropa alias Brexit bergembira merayakan kemenangan mereka. Mereka bersama-sama menyaksikan proses penghitungan suara di ibukota London.
Foto: picture alliance/AP Photo/S. Rousseau
Reaksi Nigel Farage
Inilah reaksi Nigel Farage, pemimpin UKIP yang mendukung Inggris meninggalkan Uni Eropa, atas hasil referendum.
Foto: picture-alliance/empics/S. Rousseau
Nonton bareng
Dengan antusias warga Inggris bersama-sama menyaksikan hasil referendum yang digelar hari Kamis (23/06) di seluruh pelosok negeri.
Foto: picture alliance/empics/S. Rousseau
Kubu Pro-Uni Eropa Kecewa
Sementara di lain pihak, para pendukung untuk tetap bergabung dengan Uni Eropa tampak kecewa dengan hasil penghitungan suara yang menunjukan bahwa kubu mereka asor dibanding pendukung Britain Exit alias Brexit.
Foto: Reuters/R. Stothard
Tidak puas
Kubu pro Uni Eropa atau 'Remain' yang memiliki slogan 'Britain Stronger in Europe' dalam kampanyenya, tampak tidak puas dengan hasil referendum.
Foto: Getty Images/R. Stothard
Hasil final
Hasil yang mendukung Brexit alias hengkangnya Inggris dari Uni Eropa ini merupakan pengumuman penghitungan suara final referendum bersejarah di Inggris.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Delvin
Bursa bereaksi negatif
Pasar bursa bereaksi negatif atas hasil referendum Brexit ini. Nilai mata uang Pound langsung anjlok. Para pemimpin Uni Eropa masih menahan diri dan menunggu perkembangannya lebih lanjut.