Pemerintah memulai program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025. Program ini diklaim mampu sumbang pertumbuhan ekonomi khususnya bagi UMKM.
Iklan
Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi, memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan multiplier effect bagi masyarakat Indonesia. Pada titik ini, multiplier effect dari program MBG diyakini mampu menyumbang pertumbuhan ekonomisekitar 0,8%.
Diketahui, Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) memulai operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur pemasok program prioritas MBG di 190 lokasi di seluruh Indonesia, Senin (6/1/2025).
"Pasti dong (sumbang pertumbuhan ekonomi 0,8%). Ini akan memberikan multiplier efek bagi masyarakat," kata Budi Arie usai meninjau operasional SPPG Khusus Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (6/1).
Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Budi Arie mengatakan, MBG menggerakkan seluruh strata ekonomi Indonesia, khususnya pada sektor UMKM. Menurutnya, program ini memacu semangat para petani untuk berproduksi lantaran offtaker atau pembeli hasil panen.
"Petani akan bersemangat untuk menanam karena ada offtaker-nya kan. Badan Gizi Nasional, petani wortel, petani kentang, petani sayur-sayur, dan sebagainya," jelasnya.
Budi Arie mengatakan, Presiden Prabowo Subianto juga meminta operasional MBG menggunakan produk lokal untuk memaksimalkan multiplier efek. Untuk bahan baku SPPG Lanud Halim Perdana Kusuma, lanjut Budi Arie, dipercaya berasal dari petani dan peternak lokal.
Ia menambahkan, Kemenkop juga akan melakukan pemantauan potensi nilai ekonomi sekaligus evaluasi gelaran MBG. "Menurut diskusi yang sudah dilakukan itu bisa mengungkit, program MBG ini bisa mengungkit 0,89% pertumbuhan ekonomi nasional. Bayangin coba, di 2025. Daya ungkitnya signifikan," tutupnya.
Diketahui, MBG sendiri menjadi program prioritas yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Adapun program ini didanai sebesar Rp 71 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. (rs)
Siapa Yang Terpendek di Asia Tenggara?
Penelitian Imperial College London menyebutkan rata-rata tinggi badan penduduk Indonesia termasuk yang paling rendah di dunia. Dengan tinggi rata-rata 152,9 cm, Indonesia pun tergolong yang paling pendek di Asia Tenggara
Foto: picture-alliance/ANN/The Straits Times
1. Filipina - 151,2cm
Rata-rata tinggi badan pria Filipina sebenarnya mengalami peningkatan sejak tahun 1980an menjadi 163 sentimeter. Namun perempuan ironisnya mengalami penurunan sejak dekade 1950an menjadi sekitar 150 sentimeter. Data tersebut berdampak pada rata-rata tinggi badan penduduk yang cuma berada di kisaran 151,2 sentimeter.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Schalling
2. Laos - 152,8cm
Kaum pria Laos tidak mengalami peningkatan rata-rata tinggi badan sejak dekade 1950an. Jumlahnya saat ini berkisar di angka 160 sentimeter. Fenomena serupa juga ditemukan pada kaum perempuan yang mencatat tinggi rata-rata 151 sentimeter sejak dekade 1940an. Saat ini penduduk Laos tercatat memiliki rata-rata tinggi badan 152,8 sentimeter.
Foto: picture-alliance/dpa
3. Indonesia - 152,9cm
Sejak 1950an pria Indonesia mengalami peningkatan rata-rata tinggi badan sebanyak 3 sentimeter menjadi 163 sentimeter. Peningkatan serupa juga dialami kaum perempuan yang kini berada di 152 sentimeter. Namun secara umum rata-rata tinggi badan penduduk Indonesia 152,9 sentimeter. Dengan angka tersebut Indonesia berada di urutan 13 negara berpenduduk terpendek di dunia
Foto: C. Boll
4. Kamboja - 153,6cm
Serupa Indonesia, penduduk Kamboja mengalami peningkatan rata-rata tinggi badan secara gradual dan berkelanjutan sejak dekade 1950an, pada kaum pria angkanya berkisar 163 sentimeter dan perempuan 153 sentimeter. Secara umum rata-rata tinggi badan penduduk Kamboja sebesar 153,6 sentimeter
Foto: Getty Images/AFP
5. Vietnam - 154cm
Ketika kaum pria Vietnam menikmati kenaikan rata-rata tinggi badan menjadi 164 sentimeter sejak 1950an, pada kaum perempuan angkanya tidak banyak berubah, yakni 153 sentimeter. Meski begitu perempuan Vietnam tergolong tinggi dibandingkan negara ASEAN yang lain. Rata-rata tinggi badan penduduk jiran itu adalah 154 sentimeter.
Foto: Thomas Ernsting/TÜV Rheinland
6. Brunei Darussalam - 154,4cm
Kaum pria Brunei Darussalam termasuk yang paling tinggi di Asia Tenggara dengan rata-rata 165 sentimeter. Pada kaum perempuan angka rata-rata tinggi badan serupa dengan negara jiran lainnya, yakni di kisaran 153 sentimeter. Jika digabungkan tinggi rata-rata penduduk Brunei mencapai 154,4 sentimeter.
Foto: Reuters
7. Myanmar - 154,6cm
Rata-rata tinggi badan penduduk Myanmar saat ini berkisar 154,6 sentimeter. Uniknya baik perempuan atau pria mengalami kenaikan rata-rata tinggi badan yang nyaris serupa, yakni 1 sentimeter sejak 1950an. Pada pria jumlahnya kini 164 sentimeter, sementara perempuan 154 sentimeter.
Foto: Verena Hölzl
8. Malaysia - 157,9cm
Tiga negara jauh meninggalkan negara lain di Asia Tenggara dalam hal rata-rata tinggi badan. Salah satunya adalah Malaysia yang mencatat tinggi rata-rata 157,8 sentimeter. Kaum pria negeri jiran ini memiliki tinggi rata-rata mencapai 167 sentimeter, sementara tinggi kaum perempuannya berkisar 156 sentimeter.
Foto: picture alliance / dpa / S. Kahnert
9. Thailand - 159cm
Kaum pria Thailand mencatat rata-rata tinggi badan sebesar 169 sentimeter, sementara perempuan 157 sentimeter. Tidak heran jika tinggi rata-rata penduduk negeri gajah itu mencapai 159 sentimeter.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
10. Singapura - 162,3cm
Jauh di atas adalah Singapura yang mencatat rata-rata tinggi badan 162,9 sentimeter. Kaum prianya rata-rata setinggi 172 sentimeter. Adapun kebanyakan kaum perempuan di Singapura memiliki tinggi badan 160 sentimeter, serupa dengan rata-rata tinggi pria di Laos.