1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Makin Banyak Hewan dan Tumbuhan Terancam Punah di Tahun 2021

30 Desember 2021

Menurut laporan World Wildlife Fund (WWF) Jerman, ada lebih banyak tumbuhan dan hewan masuk dalam daftar spesies terancam punah secara global. WWF memperingatkan lebih dari 1 juta spesies bisa punah 10 tahun ke depan.

Gajah hutan Afrika dan ribuan spesies hewan lainnya bisa punah dalam beberapa tahun mendatang, kata WWF
Gajah hutan Afrika dan ribuan spesies hewan lainnya bisa punah dalam beberapa tahun mendatang, kata WWFFoto: Roger de la Harpe/DanitaDelimo/imago images

Pada hari Rabu (29/12), World Wildlife Fund (WWF) cabang Jerman mengatakan bahwa ancaman lingkungan yang terus meningkat mendorong banyak hewan dan tumbuhan ke ambang kepunahan dengan skala yang belum pernah terlihat sejak dinosaurus punah.

Peringatan keras itu datang ketika WWF Jerman merilis laporan bertajuk "Winners and Loosers 2021," daftar tahunan hewan yang keberadaannya sekarang sangat terancam serta laporan keberhasilan sejumlah konservasi.

Menghadapi peristiwa kepunahan massal 'dalam dekade berikutnya'

Tercatat saat ini ada 142.500 spesies hewan dan tumbuhan dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Dari angka tersebut, 40.000 di antaranya bersatuts "terancam punah."

Ini adalah jumlah spesies terbesar yang dimasukkan dalam Daftar Merah sejak dibuat pada tahun 1964, menurut WWF Jerman.

"Sekitar satu juta spesies bisa punah dalam dekade berikutnya, yang akan menjadi peristiwa kepunahan massal terbesar sejak akhir zaman dinosaurus," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan.

Direktur WWF Jerman Eberhard Brandes mengatakan kebijakan perlindungan lingkungan yang tegas sangat dibutuhkan, terutama dalam memerangi perubahan iklim.

"Konservasi spesies tidak lagi hanya tentang mengatasi masalah lingkungan, tetapi lebih tentang pertanyaan apakah umat manusia pada akhirnya akan masuk Daftar Merah dalam kategori terancam punah, dan dengan demikian menjadi korban gaya hidupnya sendiri," kata Brandes.

Beruang kutub dan spesies lain di atas es tipis pada tahun 2021

Di antara hewan yang paling terancam dalam Daftar Merah dan juga dalam daftar WWF tahun ini adalah gajah hutan Afrika, yang populasinya telah menurun 86% hanya dalam 31 tahun.

Beruang kutub juga masuk dalam daftar, karenamencairnya es yang cepat di Samudra Arktik membuat mereka sulit beradaptasi. Para ahli memperkirakan es di Samudra Arktik bisa benar-benar hilang pada musim panas tahun 2035, kata WWF Jerman.

Sementara katak dan kodok pohon Jerman yang memiliki warna hijau khas serta kuakan yang keras selama musim panas ini juga terancam populasinya. Sebanyak 50% spesies amfibi asli Jerman ini bersatus terancam punah di Daftar Merah nasional. Konstruksi yang tak henti-hentinya membatasi habitat mereka.

Bangau abu-abu dan ikan yang bermigrasi juga mendapat tempat di daftar hewan terancam punah tahun 2021. Pinna nobilis atau kerang Laut Tengah yang merupakan kerang terbesar di Laut Mediterania juga masuk ke daftar tersebut.

'Sinar harapan'

Lebih lanjut, WWF mencatat bahwa ada beberapa "sinar harapan" di dunia pelestarian lingkungan tahun ini.

Salah satu spesies kucing besar paling langka di dunia, lynx Iberia, populasinya kembali bertambah di Spanyol dan Portugal. Pada tahun 2002, hanya 94 ekor lynx yang ditemukan. Populasi telah tumbuh lebih dari sepuluh kali lipat, dengan hitungan terbaru pada tahun 2020 menunjukkan lebih dari 1.100 saat ini masih hidup.

Populasi burung bustard di Jerman juga mengalami kemajuan yang signifikan pada tahun 2021, dengan populasi mereka mencapai tingkat tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Para peneliti mencatat ada 347 burung tahun ini, dibandingkan dengan hanya 57 burung pada tahun 1997 silam.

Populasi burung bustard di Jerman dilaporkan mengalami peningkatanFoto: Ingo Schulz/McPHOTO/imago images

WWF juga mencatat keberhasilan dalam upaya melestarikan populasi badak India di Nepal. Sebagai bagian dari kerja sama dengan pemerintah, langkah-langkah perlindungan yang lebih ketat diterapkan yang telah membantu pertumbuhan populasi badak sebesar 16% sejak tahun 2015.

Dilaporkan burung hering berjanggut, paus biru, dan buaya di Kamboja juga mengalami peningkatan jumlah populasi.

rap/ha (epd, AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait