1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Malaysia berusaha tanggulangi kekurangan buruh migran

14 Maret 2005

KUALA LUMPUR: Menteri Dalam Negeri Malaysia Azmi Khalid tengah membuat rencana untuk mengatasi kekurangan buruh migran setelah sekitar 400 ribu tenaga kerja ilegal meninggalkan negara itu. Pemerintah Malaysia akan memberikan prioritas kepada bidang industri yang mengekspor barangnya ke luar negeri untuk dapat memberikan visa kerja kepada buruh migran untuk bekerja di Malaysia. Kekurangan tenaga buruh migran sangat dirasakan di bidang industri, bidang konstruksi dan perkebunan. Sejumlah usaha lainnya seperti restoran dan wartel juga terkena dampak pengusiran buruh migran tersebut. Untuk mengganti tenaga kerja Indonesia yang telah dipulangkan, Malaysia mencari negara lain yang juga banyak menawarkan tenaga kerja murah, seperti Filipina, Vietnam, Bangladesh, Kamboja dan Myanmar.