Polisi Malaysia terpaksa lepaskan satu warga Korea Utara, setelah tak temukan bukti cukup untuk menjeratnya dalam kasus pembunuhan Kim Jong Nam. Mencegah lolosnya tersangka lain, pemeriksaan di perbatasan diperketat.
Iklan
Polisi Malaysia mengidentifikasi delapan warga Korea Utara yang diburu sehubungan dengan kasus pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara Km Jong Un, Kim Jong Nam. Satu-satunya yang berhasil mereka tangkap, seorang pria Korut bernama Ri Jong Chol. Namun ia pun terpaksa dilepaskan polisi yang sudah frustrasi karena tak berhasil temukan bukti yang cukup untuk bisa menjerat pria ini. Pria Korut tersebut sudah selama seminggu mendekam di tahanan. Ia diantar ke bandara untuk dideportasi, dan tak diizinkan kembali lagi memasuki Malaysia.
Inspektur jenderal polisi Malaysia, Khalid Abu Bakar mengatakan kepada Reuters, dari delapan orang itu, "setidaknya dua dari mereka" diyakini masih berada di Malaysia. Ia tidak menyebutkan nama mereka, meskipun pihak kepolisian telah mengatakan bahwa mereka ingin meminta keterangan Hyong Kwang Song, sekretaris kedua di kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur dan Kim Uk Il, seorang staf di maskapai penerbangan Korea Utara Air Koryo, serta seorang warga negara Korut lainnya bernama Ri Ji U.
"Menghilang" di kedutaan Korut?
Khalid mengatakan Hyong belum juga menghubungi pihak kepolisian, meskipun permohonan panggilan terhadapnya sudah dikirim ke kedutaan besar Korut. Sementara surat perintah penangkapan telah dikeluarkan bagi staf Air Koryo yang "juga menghilang".
Seorang analis senior di Institut Studi Strategis dan Internasional Malaysia, Shahriman Lockman, mengatakan ada kemungkinan bahwa mereka semua bersembunyi di kedutaan Korea Utara, yang membuat mereka hampir tak tersentuh.
Korea Utara telah menyuarakan kemarahannya terhadap investigasi kematian Kim Jong Nam di Malaysia dan menolak mengakui bahwa orang yang meninggal itu adalah Kim Jong Nam. Mereka hanya mengakui bahwa korban tewas pembunuhan di bandara itu adalah warga Korea Utara.
Bidikan Sadis Bagi Pembelot Korea Utara
Februari 2017, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, Kim, Kim Jong-Nam dilaporkan tewas dibunuh. Ini bukan pertama kalinya, pembelot jadi target rezim pembunuhan tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Hidup dalam bidikan
Berkali-kali pembelot Korut, Hwang Jang-Yop selamat dari upaya pembunuhan, sebelum akhirnya meninggal dunia di usia 87 karena usia lanjut. Hwang adalah salah satu ideolog terkemuka rezim Korut, namun melarikan diri ke Korea Selatan tahun 1997. Beberapa bulan sebelum kematian pada tahun 2010, pihak berwenang Seoul menangkap dua perwira militer Korea Utara yang dituduh berupaya membunuh Hwang.
Foto: AP
Pamannya tidak 'diumpankan ke anjing'
Eksekusi terhadap orang nomor dua di Korea Utara ini mengejutkan banyak kalangan. Banyak media sempat melaporkan bahwa Kim Jong-Un mengumpankan pamannya, Jang Lagu Thaek, ke anjing-anjing kelaparan, sebagai hukuman karena diangggap "berkhianat" terhadap keluarga yang berkuasa. Pada kenyataannya, dia mati ditembak, demikian menurut pejabat Pyongyang dan intelijen Korea Selatan.
Foto: picture-alliance/dpa
Rumor kebrutalan
Pada tahun 2015, biro layanan keamanan Seoul melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong-chol dieksekusi dengan senjata anti-pesawat. Namun, Badan Intelijen Nasional (NIS) segera menarik laporan tersebut, dan mengatakan bahwa Hyon mungkin masih hidup. Laporan soal eksekusi brutal lainnya, yang gunakan proyekstil artileri atau penyembur api, juga sulit dikonfirmasi.
Foto: picture-alliance/dpa
Jarum beracun
Pembelot Korea Utara dan pembangkang terkenal Park Sang-hak juga jadi target oleh pembunuh bayaran Pyongyang. Pada tahun 2011, pemerintah Korea Selatan menangkap seorang mantan komandan Korea Utara atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap Park Sang-hak dengan menggunakan jarum beracun.
Foto: AFP/Getty Images
Mengenyahkan saingan?
Saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, Kim Jong-Nam diduga diserang dua perempuan di bandara Kuala Lumpur. Rincian informasi mengenainya samar, namun diyakini pembunuhnya dikirim oleh rezim Korea Utara. Kim Jong-Nam, yang berusia 46 tahun telah tinggal di luar negeri. ia kehilangan haknya sebagai penerus ayahnya tahun 2001, setelah mengunjungi Disneyland di Tokyo. (Ed:ap/hp)
Foto: picture-alliance/dpa
5 foto1 | 5
Peningkatan keamanan perbatasan
Malaysia telah meningkatkan pemeriksaan keamanan di semua perbatasan untuk mencegah warga Korea Utara yang diduga terkait dengan pembunuhan Kim Jong Nam meloloskan diri dari negara itu.
Petugas meningkatkan pemeriksaan total di pos perbatasan, termasuk di dermaga, bandara dan jalur darat. Empat tersangka lainnya diyakini telah meninggalkan Malaysia pada hari pembunuhan terjadi. Diperkirakan mereka kembali ke Korea Utara dengan mengambil rute udara, melalui Indonesia, Dubai dan Rusia. Polisi Malaysia telah meminta bantuan dari Interpol untuk menangkap mereka.
Malaysia telah membatalkan bebas visa masuk bagi warga Korea Utara untuk memasuki negara itu tertanggal dari 6 Maret, menyusul menegangnya hubungan antara dua negara yang telah selama puluhan tahun menjalin persahabatan.
Sejauh ini, jaksa mendakwa dua perempuan: warga Indonesia dan Vietnam – dengan tuduhan terlibat pembunuhan Kim Jong Nam pada tanggal 13 Februari, 2017, dengan menggunakan racun super VX yang bisa membunuh korban dalam hitungan beberapa menit. Masih belum jelas bagaimana para terdakwa yang diduga menggunakan racun mematikan itu bisa selamat dari racun tersebut. Menteri Kesehatan Malaysia S. Subramaniam mengatakan hari Rabu (1/3), tidak ada indikasi bahwa mereka teracuni toksin itu.
Delegasi diplomatik Korea Utara di bawah pimpinan diplomat veteran yang menjabat Wakil Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Ri Tong-Il, tiba di Malaysia hari Selasa (28/2). Dia mengatakan kepada wartawannya, misinya di Kualalumpur adalah untuk membahas "pengembalian jasad seorang warga Korea Utara".
Pejabat Amerika Serikat dan intelijen Korea Selatan percaya pembunuhan terhadap Kim Jong Nam didalangi agen dari rahasia senjata nuklir Korea Utara.
Siti Aisyah: 'Gadis Lugu' yang Terjerat Kasus Transnasional
Berasal dari Serang, Banten, nama perempuan ini kini muncul di berbagai media internasional, dalam kasus dugaan pembunuhan tingkat tinggi saudara tiri diktator Korea Utara, Kim Jong Nam.
Foto: Getty Images/AFP/M. Rasfan
Kasus internasional
Nama Siti Aisyah belakangan ini menjadi salah satu topik utama media-media internasional, ketika ditahan atas tuduhan pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri penguasa Korea Utara, Kim Jong Un. Bersama perempuan Vietnam, wajah Siti tertangkap kamera mengusap wajah korban, sebelum korban meninggal dunia.
Foto: Getty Images/AFP/M. Rasfan
Berasal dari Serang
Berasal dari Serang, banten, Siti pernah tinggal di Tambora, Jakarta bersama suaminya dari tahun 2008-2011. Mereka kemudian mengadu nasib ke Malaysia. Anaknya yang masih balita dititipkan ke mertua. Setahun demikian ibu muda itu pulang kampung dan menceraikan suaminya. Ia kembali tinggal bersama ibunya, Benah, sebelum akhirnya merantau ke Batam.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Ditahan polisi Malaysia
Beberapa bulan belakangan, diketahui ia tinggal di Malaysia, seblum akhirnya terjadi insiden kematian Kim Jong Nam. Siti dan seorang perempuan Doan Thi Huong tertangkap kamera pengawas di bandara Kuala Lumpur, mengusap wajah Kim Jong Nam, sebelum akhirnya kakak tiri dari Kim Jong Un itu tewas.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Polisi tolak alasan Siti
Kepada polisi Malaysia, Siti menceritakan bahwa ia mengira sedang diminta untuk melakukan adengan komedi komedi situasi di televisi. Namun polisi menolak klaim tersebut. Polisi Malaysia menuding, bahwa Siti dan tersangka lainnya tahu bahwa ynag diusapkan ke wajah Kim Jong Nam mengandung racun dan mereka dilatih dulu untuk melakukan aksi itu. Tudingan tersebut membuat keluarga Siti gelisah.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Menanti kabar
Nasrudin, salah satu saudara laki-laki Sitipun ketar-ketir menanti kabar sang adik. Ia dan anggota keluarga lainnya terus menunggu perkembangan kasus tersebut.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Ibu: Ia hanya gadis desa
Ibu Siti AIsyah pun mengaku tak bisa tidur karenanya. Ia bersikukuh, Siti Aisyah yang disebutnya gadis desa tak mungkin melakukan pembunuhan itu. Kim Jon Nam tewas dibunuh dengan menggunakan racun syaraf mematikan yang biasanya dibuat untuk senjata kimia. Bahkan tersangka pelaku jatuh sakit di tahanan setelah ikut terpapar XV. Namun belum diketahui pasti tersangka yang dimaksud. (ap/vlz)