Malaysia Sempurnakan Hari Kemerdekaan Dengan Juara SEA Games
31 Agustus 2017
Pemerintah dan publik Malaysia mendapat kado istimewa di hari kemerdekaan pada 31 Agustus. Negeri jiran itu secara resmi dikukuhkan sebagai juara umum SEA Games 2017 setelah mengumpulkan 145 medali emas.
Iklan
Malaysia melengkapi perayaan kemerdekaan ke-60 dengan merengkuh gelar juara umum pada SEA Games 2017. Negeri jiran itu mengumpulkan 145 medali emas dan mencatat gelar juara pertama sejak 16 tahun.
Sementara Thailand yang menjuarai empat dari enam SEA Games terakhir kali ini harus puas di urutan kedua dengan 72 medali emas. Negeri gajah putih itu dibuntuti Vietnam dengan 58 emas, Singapura 57 dan Indonesia yang membukukan 38 medali emas.
Perolehan medali emas Malaysia meningkat tajam dari 62 medali pada SEA Games 2015 di Singapura. Kemenangan Malaysia sempat diwarnai oleh kontroversi soal wasit. Namun keluhan sejumlah negara ditepis oleh Dewan Olahraga Nasional Malaysia (MSN).
"Delegasi teknis ditunjuk oleh Federasi Internasional SEA Games," kata Direktur Jendral MSN, Ahmad Shapawi Ismail. "Dan kami memiliki prosedur untuk menyampaikan protes. Tapi sampai sekarang kami belum menerima adanya keluhan dari negara peserta."
Indonesia Bersolek Jelang Asian Games
Setahun menjelang perhelatan akbar Asian Games 2018, Indonesia masih sibuk membenahi lusinan arena olahraga di Jakarta dan Palembang. Sejauh apa persiapan panitia?
Foto: Getty Images/M.King
Persiapan Empat Tahun
Indonesia masih sibuk membenahi stadion dan merampungkan proyek infrastruktur setahun menjelang digelarnya Asian Games 2018. Berbeda dengan Asian Games sebelumnya, kali ini tuan rumah hanya mendapat waktu empat tahun untuk persiapan menyusul sikap Vietnam menarik diri dari status tuan rumah 2014 silam.
Foto: Getty Images/A.Berry
Berpusar di Senayan
Jantung Asian Games 2018 akan berdetak di Gelora Bung Karno yang kini tengah direnovasi. Selain mengganti kursi stadion, pemerintah juga membenahi lapangan rumput, tribun penonton dan bagian dalam stadion yang akan digunakan para atlit. Proyek renovasi stadion Gelora Bung Karno menelan biaya lebih dari 700 milyar Rupiah.
Foto: Getty Images/A.Berry
Terhalang Biaya
Perhelatan olahraga se-Asia kali ini akan mengundang lebih dari 9.000 atlit, serta 8.000 awak media dan perwakilan dari 45 negara peserta. Kali ini Komite Olympiade Asia harus memangkas jumlah turnamen dari 484 menjadi 431 dari 42 cabang olahraga lantaran kekhawatiran seputar biaya.
Foto: Getty Images/A.Berry
Separuh Dana Anggaran
Dalam wawancara dengan Tempo Juli silam, Ketua Komite Penyelenggara Asian Games, Erik Tohir, mengaku terpaksa berhemat lantaran pemerintah hanya mengabulkan separuh dari anggaran yang diajukan. Dari sekitar 8,7 trilyun yang diminta, Presiden Joko Widodo hanya memberikan 4,5 trilyun Rupiah. Namun demikian pemerintah juga menyediakan dana pembangunan infrastruktur senilai 25 trilyun Rupiah.
Foto: Getty Images/A.Berry
Solusi Transportasi
Salah satu tantangan terbesar adalah menyiapkan moda transportasi yang bisa membawa para atlit ke arena olahraga tanpa terjebak arus macet. Seorang pejabat kepolisian mempertimbangkan akan menggunakan jalur busway untuk mengangkut atlit. Namun hingga kini belum ada keputusan akhir terkait masalah tersebut.
Foto: Getty Images/A.Berry
Berbekal Arena Sea Games
Sejauh ini wisma atlit di kawasan Kemayoran sudah 80% rampung. Pemerintah juga merenovasi Velodrom di Rawamangun dan arena pacuan kuda di Pulomas. Beruntung berkat penyelenggaraan Sea Games 2011, banyak arena olahraga yang berada dalam kondisi baik sehingga tidak memerlukan renovasi total.
Foto: Getty Images/C.Spencer
Palembang Andalkan Jakabaring
Tuan rumah Palembang mengandalkan kompleks olahraga Jakabaring yang telah teruji saat menyelenggarakan Sea Games 2011. Hanya stadion Gelora Sriwijaya mendapat tambahan kapasitas dari 36.000 menjadi 60.000 kursi. Pemprov Palembang juga sedang menambah panjang danau Jakabaring menjadi 2.300 meter.
Foto: Getty Images/M.King
7 foto1 | 7
Tuan rumah memiliki sejarah panjang memenangi SEA Games. Tahun 2007 Thailand misalnya menyabet 183 dari 477 medali emas dan 2011 Indonesia mengumpulkan 182 dari 554 medali emas.
Hal serupa diungkapkan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha. Delegasi Thailand sempat melayangkan kritik atas penampilan wasit di sejumlah cabang olahraga. Namun PM Prayut menilai "adalah hal normal bahwa tuan rumah mendapat lebih banyak medali emas karena persiapan mereka lebih matang," tuturnya.
Media Thailand, Bangkok Post, sempat menerbitkan artikel berjudul "Tradisi buruk berlanjut di Malaysia," yang menggambarkan kekecewaan delegasi dan pendukung Thailand atas Malaysia. Mereka memelesetkan SEA Games menjadi "SEA Kong" atau SEA Curang.
SEA Games selanjutnya akan digelar di FIlipina pada 2019.
Ganyang Malaysia: Manuver Terakhir Sukarno
Konfrontasi dengan Malaysia menandai tahun-tahun terakhir kekuasaan Sukarno. Berbekal dukungan Uni Sovyet dan Cina, sang pemimpin besar akhirnya memulai kampanye ganyang Malaysia yang berakhir pahit buat Indonesia.
Foto: gemeinfrei
Manuver Politik Berbuah Isolasi
"Soal pengganyangan Malaysia adalah soal nasional," teriak Sukarno saat berpidato membela politik konfrontasinya pada 1964. Setahun sebelumnya dia menentang niat Inggris membentuk negara federal Malaysia yang menggabungkan Serawak. Sebagian menulis Sukarno ingin mengalihkan publik dari kisruh politik dalam negeri. Akibat konflk Malaysia, Indonesia semakin terisolasi dari dunia internasional
Foto: picture-alliance/dpa
Krisis Diplomasi Disambut Amuk Massa
Setelah Malaysia terbentuk September 1963, Indonesia langsung memutuskan hubungan diplomatik. Beberapa hari kemudian massa merusak gedung Kedutaan Besar Inggris dan Singapura. Sebagai reaksi, pemerintah Malaysia menangkapi agen rahasia Indonesia. Ribuan penduduk juga berunjuk rasa di depan kedutaan besar Indonesia di Kuala Lumpur.
Foto: gemeinfrei
Perang Kecil demi Gagasan Besar
Sukarno pun memerintahkan RPKAD buat menyusup ke Serawak buat membina sukarelawan lokal. TNI juga mendukung upaya kudeta di Brunei Darussalam dengan mendidik 4000 milisi bersenjata. Akibatnya Inggris yang saat itu masih memiliki pangkalan tempur di Singapura mengirimkan pasukannya ke Kalimantan Utara.
Foto: gemeinfrei
Menyusup dan Takluk
TNI berulangkali menggelar operasi penyusupan dengan mengirimkan sukarelawan dan serdadu ke utara Kalimantan. Pada September 1964, militer Indonesia bahkan menerjunkan pasukan gerak cepat ke semenanjung Malaysia. Dari 96 pasukan terjun payung, 90 di antaranya berhasil ditangkap atau dibunuh oleh serdadu Malaysia dan Inggris.
Foto: gemeinfrei
Kalimantan Berdarah
Militer Inggris tidak cuma membantu pembentukan angkatan bersenjata Malaysia, melainkan juga mendidik anggota suku-suku lokal buat bertempur melawan penyusup Indonesia di utara Kalimantan. Tapi menyusul sikap keras Jakarta yang bersikukuh menyusupkan milisi bersenjata ke Malaysia, Inggris kemudian menggelar kampanye militer yang disebut Operasi Claret.
Foto: gemeinfrei
Operasi Claret
Dalam operasi tersebut Inggris dan Malaysia memindahkan garis pertahanan ke wilayah Indonesia buat menghadang penyusup. Karena kehawatir menyulut perang terbuka dengan Indonesia, Inggris melaksanakan operasi secara terbatas dan sangat rahasia. Kampanye militer ini berlangsung antara 1964 hingga 1966.
Foto: gemeinfrei
Berakhir di Era Suharto
Politik Ganyang Malaysia berakhir setelah kekuasaan Sukarno dilucuti setelah peristiwa G30SPKI. Suharto yang kemudian berkuasa tidak berniat melanjutkan kebijakan pendahulunya itu. Walhasil penguasa baru Indonesia menggelar berbagai perundingan rahasia yang berujung pada kesepakatan damai Agustus 1966. Sebanyak 590 tentara Indonesia tewas, sementara di pihak Inggris tercatat 114 serdadu.