KUALA LUMPUR: Menlu Malaysia Syed Hamid Albar hari Senin ini mengatakan, perubahan demokrasi di Myanmar hanya dapat diakui jika pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi dibebaskan, namun negara itu menolak ancaman AS untuk memboikot pertemuan-pertemuan ASEAN tentang kebijakannya terhadap Myanmar. Minggu lalu AS mengancam akan memboikot pertemuan ASEAN jika Yangun tidak dapat membuktikan pelaksanaan HAM di negaranya dan negara itu akan memimpin ASEAN tahun 2006 mendatang. Washington bersama sekjen PBB Kofi Annan dan Itali segera menyerukan pembebasan Suu Kyi setelah adanya berita yang mengatakan tahanan rumah terhadap pemenang hadiah Nobel Perdamaian itu diperpanjang satu tahun. Menlu Syed Hamid mengakui Mynmar merupakan sumber kesulitan bagi ASEAN, namun AS tidak berhak untuk mengancam ASEAN.