Malaysia menyatakan tidak setuju kalau Encep Nurjaman alias Hambali akan dilepaskan dari tahanan militer AS Guantanamo di Kuba. Hambali mengajukan permohonan pembebasan kepada panel milter AS.
Iklan
Encep Nurjaman alias Hambali alias Riduan Isamuddin saat ini ditahan di penjara militer AS Guantanamo Bay di Kuba. Dia tertangkap tahun 2006 di Thailand. Intelijen AS kemudian membawanya ke Afghanistan dan akhirnya ke Guantanamo.
Minggu yang lalu, Hambali tampil di hadapan panel militer AS yang sedang mempertimbangkan, apakah gembong teroris yang disebut-sebut sebagai pemimpin Jemaah Islamiyah itu akan dilepaskan atau tetap ditahan, setelah Hambali mengajukan permohonan untuk dibebaskan.
Malaysia menyatakan menentang permohonan Hambali dari fasilitas penahanan di Guantanamo, Kuba. Dia adalah salah satu darin 61 tahanan yang sampai kini masih meringkuk di penjara militer itu. Hambali dituduh bergabung dengan kelompok teror Al Qaida. Dia dinilai bertanggung jawab atas rangkaian serangan teror di Asia Tenggara, antara lain Bom Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Nur Jazlan Mohamed mengatakan, Hambali kemungkinan besar masih punya pengaruh terhadap gerakan militan yang masih beroperasi di Malaysia dan Indonesia."Kami harap Lembaga Penjara AS tidak menerima permohonan Hambali untuk dibebaskan" kata Nur Jazlan Mohamed kepada wartawan.
Dia menyebut Hambali sebagai seorang yang terlatih dan bisa kembali memimpin Jemaah Islamiyah, jika dilepaskan. "Kelompok ini mungkin masih memiliki pengikut dan sedang menunggu pembebasan Hambali untuk menghidupkan kembali gerakan. Jika dibebaskan dari penjara, kehadirannya bisa memberi angin baru kepada aksi terorisme di wilayah ini," tambahnya.
Hambali adalah warga Indonesia yang pernah di Malaysia selama hampir dua puluhn tahun. Menurut pemerintah Malaysia, Hambali memimpin koordinasi dan pelatihan kamp-kamp Jemaah Islamiyah di negeri itu, bersama pemimpin ideologinya, Abu Bakar Ba'asyir.
Menyibak Misteri Neraka Guantanamo
Meski kisah penyiksaan di penjara ini mendunia, belasan tahun lamanya penjara AS di Guantanamo masih menjadi misteri. Fotografer Reuters menyibak misteri kamp penjara kontroversial itu lewat foto-fotonya.
Foto: Reuters/L. Jackson
Tak Ada Pengunjung
Fotografer Reuter Lucas Jackson melakukan perjalanan ke pangkalan Amerika Serikat Camp Delta di Teluk Guantanamo, Kuba. Di sana ia diizinkan untuk memotret Camp VI. Foto menunjukkan ruang makan dan beberapa sel penjara.
Foto: Reuters/L. Jackson
Membunuh Waktu
Tahanan di Camp VI diperbolehkan menonton televisi. Penjara militer AS di Guantanamo dihujani kritik sejak dibuka pada tahun 2002, karena di sini orang-orang ditahan sewenang-wenang, tanpa surat perintah penahanan, surat dakwaan atau peluang diadili.
Foto: Reuters/L. Jackson
Ruang Hidup
Tempat tidur sederhana, toilet terbuka: Beginilah gambaran kamar tahanan di kamp Guantanamo. Tapi tak jelas apa semua tahanan hidup di ruangan seperti ini. Presiden AS, Barack Obama sudah berusaha sekian lama untuk menutup penjara kontroversial ini, tapi gagal.
Foto: Reuters/L. Jackson
Perpustakaan Penjara
Di sini para tahanan boleh membaca. Di perpustakaan terdapat buku-buku berbahasa Arab dan berbahasa Inggris. Perpustakaan ini di bawah pengawasan ketat. Tak jelas, sejauh mana perpustakaan ini digunakan, dan apakah para tahanan Guantanamo benar-benar boleh menikmati “kemewahan" ini.
Foto: Reuters/L. Jackson
Perawatan Medis
Bahkan di rumah sakit penjara, Jackson diizinkan untuk memotret. Hasil jepretannya misalnya rak yang dipenuhi dengan obat-obatan ini. Tidak Jelas, obat ini untuk tahanan atau untuk anggota militer.
Foto: Reuters/L. Jackson
Hidup Anonim di Guantanamo
Tahanan tidak boleh difoto di depan lensa secara terbuka. Gambar penghuni penjara ini, yang diambil Jackson dari luar jendela penjara, adalah pengecualian.
Foto: Reuters/L. Jackson
Di Bawah Pengawasan Ketat
Kondisi yang paling buruk - seperti kandang terbuka di bawah terik matahari di Camp X-Ray ini - tampaknya sudah ditiadakan. Tapi bahkan hingga kini para penghuni penjara hampir tidak memiliki ruang privat, karena pengawasan ketat dilakukan terus menerus.
Foto: Reuters/L. Jackson
Akan Dikemanakan?
Meskipun awalnya jumlah orang yang ditahan di pangkalan militer Guantanamo mencapai sekitar 800-an, saat ini jumlahnya berkurang di bawah seratus orang. Aktivis hak asasi manusia berharap agar penjara ini ditutup sesegera mungkin. Namun, belum jelas akan dipindahkan kemana para tahanan yang tersisa ini dan negara mana yang akan menerima mereka.
Foto: Reuters/L. Jackson
8 foto1 | 8
Di hadapan panel militer Amerika Serikat minggu lalu, pendamping Hambali menyatakan, kliennya " menyatakan tidak memiliki niat buruk terhadap AS." Dia percaya Amerika Serikat punya prinsip keragaman dan pembagian kekuasaan yang jauh lebih baik dari sistem diktatur. Dia menyatakan bahwa tidak ada lain hal yang menjadi keinginannya selain melanjutkan kehidupannya dan oenuh kedamaian," kata petugas pendamping Hambali dalam sidang tertutup itu.
Tapi pemerintah Amerika Serikat menyatakan, Hambali masih menjadi ancaman keamanan bagi negara itu. Dia disebut "tetap kukuh menyatakan dukungan terhadap tujuan-tujuan kelompok ekstremis dan teguh dalam kebenciannya terhadap Amerika Serikat".
Hambali "kemungkinan besar akan mencari cara untuk berhubungan lagi dengan jaringannya di Indonesia dan Malaysia atau menarik kelompok pengikut baru "jika ia dibebaskan dari Guantanamo, demikian pernyataan pemerintah AS.
Penyiksaan Oleh CIA
Kamp Militer Guantanamo di Kuba dan Penjara Abu Ghraib di Irak adalah dua sinonim untuk aksi penyiksaan sistematis tahanan oleh CIA. Juga terdapat sejumlah penjara rahasia lain di berbagai negara untuk aksi penyiksaan.
Foto: picture alliance/dpa
Camp Delta Guantanamo
Penjara Militer Camp Delta Guantanamo adalah tempat penahanan tersangka teroris dengan reputasi terburuk sedunia. Ratusan tahanan tanpa proses pengadilan dijebloskan ke penjara. Presiden Barack Obama berjanji menutupnya pada masa jabatan pertama, tapi hingga kini gagal. Sejumlah tahanan kini disebar ke seluruh dunia ke negara yang bersedia menampung bekas tahanan yang tidak jelas kesalahannya.
Foto: dapd
Tahanan Guantanamo
Tahanan tersangka teroris dengan seragam penjara warna oranye tidak mendapatkan hak-haknya sebagai tahanan perang. Mereka juga tidak diproses sesuai hukum internasional. Alasannya mereka adalah milisi tempur yang tidak berseragam dan tidak jelas kesatuannya. Kebanyakan diciduk dari Irak, Afghanistan dan kawasan Timur Tengah.
Foto: picture alliance/dpa
Water Boarding
Cara penyiksaan CIA yang paling brutal dikenal dengan sebutan Water Boarding. Tahanan dikondisikan seolah-olah akan mati tenggelam dalam air. Cara penyiksaan itu diperagakan dalam aksi protes di Manhattan AS. Mantan Presiden George W.Bush menyatakan cara itu bukan penyiksaan melainkan interogasi secara keras.
Foto: AP
Penjara Abu Ghraib Bagdad
Penjara Abu Ghraib di ibukota Irak, Bagdad menjadi simbol bagi aksi penyiksaan CIA dalam perang melawan terorisme pasca serangan 11 September 2001. Puluhan tahanan dilecehkan martabatnya dan diperlakukan lebih buruk dari hewan. Sebagai konsekuensinya, hanya pelaku berpangkat rendah yang dihukum ringan di AS, dengan tuduhan melakukan kesalahan prosedur.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Gambar Penyiksaan Mendunia
Gambar tahanan Abu Ghraib yang disuruh berdiri di atas sebuah peti, kepalanya ditutupi kantung kain dan kedua tangannya dihubungkan ke kabel listrik dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, setelah televisi CBS menayangkan program berdurasi satu jam April 2004. Foto-foto penyiksaan lebih brutal dan sadis menyusul dibocorkan beberapa hari kemudian.
Foto: picture-alliance/dpa
Bagram Afghanistan
Penjara rahasia CIA yang juga terkenal dengan praktik penyiksaannya adalah yang berlokasi di pangkalan militer Bagram, Afghanistan. Organisasi pembela hak asasi menjulukinya “Guantanamo di Afghanistan.” Di penjara militer di utara Kabul itu dalam satu kurun waktu, ditahan hingga lebih 600 orang yang dituduh sebagai teroris dan ditangkap militer Amerika Serikat.
Foto: Getty Images
Penjara Rahasia di Eropa
Sebuah bangunan bekas sekolah menunggang kuda di Antaviliai, Lithuania, 20 kilometer di luar ibukota Vilnius, diduga keras merupakan penjara rahasia CIA. Di sini disebutkan dilakukan penyiksaan tahanan tersangka teroris Al Qaida. Selain di Lithuania, CIA dilaporkan punya penjara rahasia di Rumania dan Polandia, dua negara lain anggota Uni Eropa.