1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Perusahaan Keluarga di Jerman Masih Konservatif

Klaus Ulrich
11 Juni 2020

Perusahaan keluarga di Jerman sering disebut sebagai motor utama perekonomian nasional. Tetapi sistem manajemennya jauh dari fleksibel dan dinamis, masih konservatif dan didominasi kaum pria.

Nicola Leibinger
Foto: picture-alliance/dpa/D. Maurer

Nicola Leibinger-Kammüller adalah kekecualian. Dia menjabat Direktur UtamaTrumpf, perusahaan mesin dan teknologi laser Jerman. Namun, dia hanyalah segelintir eksekutif perempuan di jajaran atas sektor bisnis keluarga di Jerman. Menurut survei terbaru AllBright Foundation yang dirilis Rabu (10/06), hanya 7 persen posisi manajemen senior di 100 perusahaan keluarga terbesar Jerman ditempati oleh perempuan.

Perusahaan keluarga di Jerman, banyak yang didirikan lebih dari seratus tahun lalu, cenderung memelihara "budaya kepemimpinan yang nampak setua perusahaan itu sendiri," kata AllBright Foundation dalam laporan terbarunya berjudul: Perusahaan Keluarga di Jerman - Kaya Tradisi, Miskin Perempuan.

AllBright Foundation adalah organisasi nirlaba independen dengan kantor pusat di Stockholm dan Berlin. Yayasan Jerman-Swedia ini bertujuan "mempromosikan lebih banyak perempuan dan keberagaman di jajaran eksekutif sektor bisnis."

Sangat homogen di jajaran atas

Hampir tidak ada lagi perusahaan keluarga di Jerman yang masih dijalankan oleh keluarga tradisional. Bisnis operasional dalam banyak kasus dikelola oleh direksi yang disewa, atau anggota keluarga yang mengandalkan staf profesional dari luar keluarga.

Tetapi satu hal tetap tidak berubah, jajaran kepemimpinan perusahaan didominasi oleh pria lanjut usia. Mereka sering mendapatkan posisi itu melalui jaringan pribadi yang eksklusif, yang sulit dimasuki kaum perempuan.

Menurut survei AllBright Foundation, hanya 3% posisi Direktur Utama di 100 perusahaan keluarga terbesar Jerman yang diduduki perempuan. AllBright Foundation menyebutkan, kontinuitas perekrutan ini berdampak "negatif bagi perusahaan." Namun yayasan itu juga mencatat bahwa beberapa pemilik perusahaan keluarga sekarang “menyadari kelemahan itu” dan mempertimbangkan lebih banyak pelamar perempuan untuk mengisi jabatan direktur utama.

Keberagaman bisa meningkatkan inovasi

Di jajaran dewan komisaris, situasinya tidak berbeda. Hanya 36 perempuan saat ini berada di jajaran Dewan Komisaris dari 100 perusahaan keluarga terbesar Jerman. Menurut AllBright Foundation, pemilik perusahaan memang lebih sering memilih pria untuk mewakili kepentingan mereka dalam badan-badan pengambilan keputusan utama. Tidak mengherankan, lebih banyak perempuan duduk di Dewan Komisaris, jika pemilik perusahaan seorang perempuan. Demikian juga dengan komposisi jajaran direksi.

Reinhold von Eben-Worlee, presiden Asosiasi Perusahaan Keluarga Die Familienunternehmer, mengatakan bahwa hasil survei AllBright Foundation memang memperlihatkan dengan jelas kurangnya kesetaraan gender di sektor bisnis  ini. "Intinya: Kompetensi perempuan dalam manajemen masih diremehkan di perusahaan-perusahaan keluarga Jerman," tulisnya dalam lampiran laporan survei.

Para penyusun laporan survei AllBright Foundation juga menyimpulkan: "Susunan tim kepemimpinan yang beragam bisa meningkatkan inovasi, dan pada akhirnya membuat keputusan yang lebih baik."

(hp/rap)