1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Manmohan Singh Semakin Tertekan

Priya Esselborn26 September 2012

PM Manmohan Singh dulu dielu-elukan sebagai pendiri India modern. Kini ia dianggapn sebagai kepala pemerintahan yang kewalahan dengan berbagai masalah negara. September tahun ini, ia berusia 80 tahun.

Foto: AFP/Getty Images

Manmohan Singh, sejak memulai masa jabatannya tahun 2004, hanya dianggap sebagai solusi darurat. Sebenarnya, ketua partai Kongres saat itu, Sonia Gandhi, yang seharusnya menjadi perdana menteri setelah menang mutlak dalam pemilu. Namun, karena ia keturunan Italia, pihak oposisi mengajukan protes yang melumpuhkan setengah India. Akhirnya, Sonia Gandhi menolak jabatan tersebut, dan Manmohan Singh terpilih menjadi perdana menteri India ke 14 sejak merdeka dari koloni Inggris tahun 1947.

Media ketika itu berspekulasi, Singh tidak akan bisa bertahan hingga akhir masa jabatannya selama lima tahun. Namun, politisi yang sering dianggap remeh karena suaranya yang pelan, berhasil menunjukkan bahwa ia punya kemampuan. Ia kini telah menjabat sebagai perdana menteri selama lebih 8 tahun. Hanya dua perdana menteri lain dalam sejarah India yang memangku masa jabatan selama itu.

"Perdana menteri sukses"

Singh bertahan di pucuk pimpinan karena kemampuannya dan tidak karena hubungan keluarga dengan dinasti yang berkuasa di India. Demikian pendapat pakar politik India Christian Wagner. "Ini hal yang membedakannya dari politisi lain." Namun, peran ini mungkin juga penghambat terbesarnya. "Ia tidak bisa melebihi kekuasaan partai." Namun, Singh tetap akan diingat sebagai perdana menteri yang sukses dalam sejarah di negaranya.

Manmohan Singh dan Sonia GandhiFoto: AP

Dalam konteks politik luar negeri, ia adalah arsitek serangkaian inisiatif yang dianggap positif. Misalnya, pendekatan dengan Pakistan atau kesepakatan kerjasama nuklir dengan Amerika Serikat. Khususnya, jasa Singh sebagai menteri keuangan dan perannya dalam liberalisasi India awal tahun 90an tidak boleh dilupakan. Wagner menegaskan, "Banyak yang menganggapnya sebagai inisiator dari pertumbuhan ekonomi India yang pesat."

Kritik terus bertambah

Namun, kini citra Singh sebagai pakar ekonomi dipertaruhkan. Pertumbuhan ekonomi India semakin melambat. Kepercayaan investor asing terhadap India mulai menghilang. Paket reformasi terlambat dikeluarkan. Belum lagi, skandal korupsi yang tak kunjung berhenti.

Singh memang tidak terlibat secara langsung, melainkan kasus menyangkut menteri senior di pemerintahannya. Mantan menteri telekomunikasi A. Raja dipenjara setelah terungkap terkait kasus suap dalam peberian lisensi telepon genggam. Skandal lebih besar lagi,adalah pemberian hak konsesi pertambangan batu bara atau dikenal dengan "Coalgate". Kritik terhadap Singh semakin bertambah, baik di dalam maupun di luar negeri.

Aksi protes di IndiaFoto: dapd

Harian AS "Washington Post" misalnya menulis, sang perdana menteri adalah birokrat yang ragu dan tidak efektif". India menghargai Singh sebagai sosok yang jujur, tidak korup, dan dekat dengan masalah yang dialami warganya. Namun, mereka mulai berpaling darinya.

Singh dianggap terlalu sering mengabaikan masalah dan tidak mencari solusinya. "Tentu tidak benar, jika Manmohan Singh di tahun 90-an dianggap sebagai Superman. Kini ia dianggap sosok yang sebaliknya", kata pakar ekonomi Praveen Jha dari Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi. Menurut Jha, "Dalam beberapa tahun terakhir, Singh juga menjadi korban krisis ekonomi dunia dan korban sengketa internal partai politik."

Pengalaman bertahun-tahun

Perjalanan hidup Singh mengagumkan. Ia dilahirkan tahun 1932 di desa Gah, yang kini termasuk wilayah Pakistan. Singh turut mengalami penderitaan saat terbelahnya India dan Pakistan di tahun 1947. Di usia remaja ia datang sebagai pengungsi ke Amritsar di Punjab. Ia kuliah ilmu ekonomi dan karena prestasi akademisnya ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi di Oxford dan Cambridge. Tahun 1962 ia meraih gelar doktornya.

Bursa di Mumbai simbol pertumbuhan ekonomi IndiaFoto: picture-alliance/ dpa

Singh pernah bekerja untuk PBB, mengajar di Universitas Delhi dan akhirnya mendarat di kementrian perdagangan. Sebagai pimpinan Reserve Bank of India dan anggota direktorat Dana Moneter Internasional (IMF), ia juga dikenal di luar negeri.

Tahun 1991 ia menjadi menteri keuangan, pasar India menjadi liberal dan mulai memacu negara itu naik menjadi penguasa regional. Kini India bahkan dicalonkan untuk mendapat kursi tetap di Dewan Keamanan PBB. Singh pada 2004 menjadi perdana menteri, etnis Sikh pertama yang menduduki jabatan tersebut. Ia adalah simbol bagi citra India sebagai negara yang multibudaya dan beragam agama. Ia menikah sejak 1958 dan memiliki tiga anak perempuan.

Warisan politik

"Saya pria kecil yang duduk di kursi besar. Tapi saya harus memenuhi semua kewajiban saya", kata Singh dalam sebuah wawancara tahun 2006. Sejak beberapa tahun, ia tampak lelah, tanpa energi.

Nama "Manmohan" berarti "nyaman" atau "pemenang hati nurani". Namun, ini tidak cukup untuk menyelesaikan masalah India yang semakin pelik. Oposisi yang menentang Singh, semakin kuat dari hari ke hari. Singh kini harus berjuang, untuk memastikan warisan politiknya.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait